Malam harinya setelah melakukan makan malam bersama. mila & Nathan langsung menuju kekamar mereka
"Ibu kapan ayah akan datang?"tanya Nathan kembali dengan nada polosnya, walaupun nathan telah mencoba menahan pertanyaan itu untuk keluar dari mulutnya, tapi jika kerinduannya telah memuncak pada sang ayah Maka tanpa sadar ia akan bertanya kembali hal itu. Itu tandanya nathan benar-benar sedang merindukan ayahnya.
Ya Tuhan apalagi yang harus aku katakan padanya, Nathan jangan pernah tanyakan ayahmu lagi nak, setiap kali kamu menanyakannya ibu selalu teringat malam itu & itu membuat ibu semakin membencinya, Ya Tuhan aku sudah tidak sanggup lagi dengan semua ini, kenapa rasanya begitu menyakitkan saat dia menanyakan ayahnya, Nathan maafkan ibu nak..
Mata mila berkaca-kaca tatapannya lurus kedepan, entah apa yang dipikirkannya hingga suara Nathan menyadarkannya kembali
"Ibu"Nathan menggoyang tubuh Mila
"Iya Nathan kenapa?" jawab mila membelai wajah anaknya
"Apa ibu tidak mendengar ku?"
" ibu dengar sayang" mila mengecup puncak kepala Nathan "Nathan apa kamu tidak bahagia bersama ibu, kakek, nenek, om & tantemu?" Nathan hanya mengguk mendengar pertanyaan ibunya
"Jadi kenapa Nathan masih menanyakan ayah?"
Nathan yang merasa kembali membuat ibunya bersedih, ia meminta maaf, "maafkan Nathan ibu, nathan sudah membuat ibu sedih nathan tidak ingin melihat ibu bersedih & Nathan tidak akan menanyakannya lagi karna Nathan tidak ingin ibu menangis, tapi ibu, ijinkan Nathan untuk terus merindukannya".
Mila menitikkan air matanya mendengar ucapan malaikatnya, ia merasa bersalah pada nathan anaknya, bagaimana bisa ia bersikap egois terhadap bocah kecilnya, lagi lagi Mila menangis jika membayangkan anaknya, Nathan sudah cukup menderita selama ini, mananggung banyak hal atas perbuatan yang tidak dilakukannya, Nathan tidak bersalah tapi kenapa dia yang harus menanggung semua itu, apa salahnya memberikan sedikit kabahagiaan bagi Nathan, selama ini Nathan tidak pernah meminta apapun, baginya kebahagiaan ibu diatas segala-galanya, tapi tak ada seorangpun yang mengerti kebahagiaannya, ayah yang selalu dirindukannya tak pernah tahu dengan keberadaannya, mila, ingin rasanya ia melakukan semua hal yang membuat Nathan bahagia, tapi kebahagiaan Nathan saat ini adalah bertemu dengan ayahnya satu hal yang tidak bisa di lakukan mila. Nathan mencoba menghapus air mata ibunya dengan telapak tangan mungilnya
"Ibu jangan menangis lagi, Nathan janji Nathan akan selalu berada disisi ibu, Nathan akan membahagiakan ibu" Nathan meneteskan air matanya, rasanya begitu sakit saat melihat ibunya menangis karna dirinya selalu bertanya tentang ayah
"Nathan Janji Nathan tidak akan pernah menanyakan ayah lagi, karna Nathan tahu ibu akan bersedih jika Nathan bertanya tentang ayah" kata Nathan mulai terisak dengan tangisnya.
Mila membawa Nathan dalam pelukannya, ia menghapus air mata malaikat kecilnya, setiap kali melihat Nathan menangis jika bertanya soal ayahnya tubuh mila terasa remuk, hatinya bagai diremas & hancur sehancurnya, tapi apa yang bisa dilakukannya? Tidak ada karna itulah jawaban yang pasti.
"Sayang jangan menangis nak, Nathan masih punya ibu, ibu juga bisa menjadi ayah bagi Nathan"mila kembali mengecup puncak kepala Nathan yang belum berhenti menengis, sungguh suara tangis yang begitu pilu, hingga siapa saja yang mendengarnya pasti akan menangis, Dan itu lah yang dirasakan pemuda itu saat ini, tanpa sengaja Ali mendengar percakapan Nathan & kakaknya Mila, bagai mana bisa anak seusia Nathan berbicara seperti itu, begitu menyayat hati terlebih saat mendengar Nathan menangis karna rindu pada ayahnya, ali menitikkan air mata, begitu berat cobaan yang kakaknya & Nathan lalui, kenapa rasanya ini tidak adil? kenapa mereka yang harus menanggung semua ini? Kenapa harus Nathan bocah kecil yang tidak tahu apa- apa? Ali menghapus air matanya ia hendak berbalik kekamar & tanpa sengaja berpas -pasan denga kedua orang tuanya, mereka yang melihat ali menitikkan air mata mengeryitkan kedua keningnya, tanpa berniat menjelaskan apapun ali langsung masuk kekamarnya & diikuti oleh ayahnya. Sementara ibunya lebih memilih menenangkan anak sulungnya & nathan cucu satu- satunya.
Dikamar ali, pemuda itu begitu marah
" Ayah lihat keadaan kak mila & Nathan? Tapi kenapa ayah tidak melakukan sesuatu?" Tanya ali pada sang ayah
"Apa yang bisa kita lakukan nak?" Tanya sang ayah dengan nada yang begitu tenang
"Setidaknya lakukan sesuatu ayah", nada suara ali memelas pada sang ayah, tapi laki laki paruh baya itu hanya duduk disisi kasur ali, ia juga tidak tahu harus melakukan apa, ia juga begitu hancur setiap kali melihat anak & cucunya menangis hanya karna laki laki itu.
"Ayah, sudah terlalu banyak air mata yang kak Mila & Nathan keluarkan untuk laki laki brengsek itu" teriak ali marah
"Ali pelankan suaramu, nanti kakakmu & Nathan dengar"
"Pokoknya ayah, sampai kapan pun aku tidak akan pernah memaafkan laki laki yang sudah menghancurkan hidup kak mila"
"Tenangkan dirimu, tidurlah nak ini sudah malam, ayah akan keluar" kata laki laki paruh baya itu
Setelah ditinggalkan ayahnya keluar, ali mangacak rambutnya fruatasi
"Agrhhhh"
Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkanmu, membusuklah dineraka brengsek.
Dikamar mila, karna terlalu lelah menangis Nathan sudah terlelab dalam pelukan ibunya, sementara air matanya masih saja menetes & sesekali memanggil ayahnya, mila begitu hancur melihat malaikat kecilnya begitu terpuruk saat merindukan ayahnya.
"Tidurkan Nathan dulu nak", pinta ibu mila, mila membaringkan Nathan diatas kasurnya, ia mengecup kening Nathan begitu dalam, mila kembali berdiri disamping ibunya, matanya terus memandang anaknya, kembali bulir bening itu menetes dari kelopak mata indah mila, ibu mila memeluk anaknya
"Kuatkan dirimu untuk Nathan mila" bisiknya pada sang anak
"Ibu mila sudah tidak kuat lagi, kapan semuanya akan berakhir ibu?" Tangis mila pecah dalam pelukan sang ibu, kenapa hidup begitu kejam membiarkan mila & Nathan bersedih sepanjang tahun. Kini kedua wanita itu sama sama terisak. Tanpa mereka sadari seseorang dibalik pintu kamar mila sedang memperhatikan mereka & mata tuanya juga mengeluarkan air mata kesedihan
Ya Tuhan sampai kapan semua ini akan berakhir, kuatkan keluarga ku, terutama anak & cucuku, sudah cukup penderitaan yang mereka alami selama ini Tuhan
Sosok lelaki paruh baya itu pun pergi kekamarnya meninggalkan istri & anaknya dalam tangis kesesihan.
_______________♡♡♡______________
Aku tunggu vote & komennya.
Thank's
Kamis, 23Juni 2016
@Albatros_Kml
KAMU SEDANG MEMBACA
TKPK [END]
RomanceMILA menyadari ia telah terjebak bersama Kevin. Bukan hanya dalam pernikahan tapi dia sudah menyadarinya sejak pertemuannya 5 tahun silam. Dia masih tidak terima dengan pemerkosaan itu, betapa dia menyangkal, lari menjauh ataupun memikirkan KEBENCIA...