Seakan mimpi buruk itu kembali datang dalam ingatannya
Jangan tuan
Tuan berhenti
hingga tanpa sengaja ia menabrak seorang bocah kecil & anak itu terjatuh didepannya sambil meringis menahan rasa sakitnya
"Om minta maaf sayang, om tidak sengaja" katanya pelan pada bocah itu sambil membantunya berdiri
" tidak apa om, aku yang salah, tadi aku yang lari lari" kata bocah itu menyalahkan dirinya
"Kenapa kamu bermain sendiri, Dimana orang tuamu?" tanya Kevin
"Ibu ku ada dirumah" kata bocah kecil itu"
"Apa kamu kesini dengan ayahmu?" tanya kevin lagi, sambil melirik kekiri & kekanan berharap ada seseorang yang mencari bocah kecil yang berada dihadapannya saat ini
Bocah kecil itu lalu menunduk & setetes bulir bening jatuh dari matanya, dari arah lain seorang pemuda berlari kearah mereka & memanggil nama
"Nathan". Pemuda itu berhenti tepat dibelakang Nathan. nafasnya begitu berat akibat berlari tadi, bocah itu hanya diam
"Nathan ternyata kamu disini?" Tanya pemuda itu pada bocah yang berada didepannya, bocah yang bernama Nathan tidak menjawab tapi air matanya terus membasahi pipinya sambil memegang mainan robot pemberian kakeknya seminggu lalu. Kevin kembali berdiri menjajari posisnya dengan pemuda itu. ia merasa sosok yang dicarinya dari tadi sudah datang
" maaf apa dia anak anda?" Tanya Kevin hati-hati pada pemuda yang sedang berdiri dihadapannya saat ini
"Ya, saya sudah menganggapnya seperti anak saya" jawab pemuda itu
Apa dia tidak melihat, aku masih muda bahkan usiaku masih 20 tahun
"Nathan" panggil pemuda itu yang tak lain adalah ali & ia melihat Nathan sedang terisak mencoba menahan tangisnya, lalu ali mendekat & membawa Nathan dalam pelukannya.
"Nathan kamu kenapa sayang?" Tanya ali pada keponakanya. Kevin yang merasa tidak enak hati menjelaskan pada pemuda dihadapannya itu
" maaf, tadi saya menanyakan ayahnya & saya lihat dia begitu sedih" kata kevin menyesal
Tubuh ali sedikit menegang & pelukannya terhadap Nathan pun merenggang
"Tidak masalah, keponakan saya memang sedikit sensitif jika berkenaan dengan ayahnya" jawab ali mencoba memperlihatkan senyum manisnya walaupun sedikit memaksaDengan hati hati kevin kembali bertanya " kalau boleh saya tahu memangnya kenapa?"
"Saya rasa anda tidak perlu terlalu ikut campur, bukankah kita tidak saling kenal? Lagipula saya juga malas membicarakan bajingan itu" kata ali sedikit marah saat menyebutkan kata terakhirnya 'bajingan'.
Kevin mengangguk, tapi entah kenapa dirinya seperti tercubit saat mendengar kata 'bajingan' keluar dari mulut ali.
"Kami duluan", kata ali berlalu & membawa Nathan dalam gendongannya, kevin masih bengong ditempatnya berdiri, ia masih mencerna kata kata ali 'bajingan' hingga seseorang yang berada disampingnya dari tadi berhasil membawanya kembali kealam nyata, kevin memulai melangkah kan kakinya, ia mencoba menoleh kembali ke belakang & melihat bocah yang bernama Nathan menghadap dirinya karna posisi ali menggendongnya dalam keadaan sama sama menyentuh dada, entah perasaan apa yang dirasakan kevin ia merasa bersalah saat melihat wajah polos Nathan.
"Tuan"panggil ben lagi
Kevin kembali memakai kacamata hitamnya & tanpa sepengetahuan siapapun air matanya sudah menggenang dalam pelupuk matanya. Kevin kembali melangkahkan kakinya meninggalkan cafe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TKPK [END]
RomansaMILA menyadari ia telah terjebak bersama Kevin. Bukan hanya dalam pernikahan tapi dia sudah menyadarinya sejak pertemuannya 5 tahun silam. Dia masih tidak terima dengan pemerkosaan itu, betapa dia menyangkal, lari menjauh ataupun memikirkan KEBENCIA...