Hai... akhirnya aku kembali lagi. Ada yang kangen ngak ni sama aku atau kemilnya? Sory kemaren udah ninggalin kalian beberapa hari dengan rasa penasarannya mungkin.
Langsung saja, Untuk menjawab rasa penasaran kalian, mari kita baca part ini. Semoga part ini benar-benar bisa mengobati rasa penasaran kalian sama kelanjutan cerita ini ya guys. Semoga kalian suka
Happy reading all.
*****
Beberapa saat sebelum kedatangan Ben.
Kevin menatap dirinya dicermin. Wajahnya terlihat menyedihkan & seketika air matanya luruh membasahi pipinya. Matanya, kulitnya, rambutnya semua yang ada pada dirinya mengingatkannya pada kejadian 5 tahun silam. Tak terasa mata elangnya memerah. Kevin melipat tangan kemejanya, entah apa yang dipikirkannya, kevin menghapus air matanya & meraih sebuah bolpen & selembar kertas
"Bagaimana bisa aku hidup dengan menahan semua ini" ucapnya mulai menuliskan sesuatu.
"Mila" bisikan lirih itu terdengar memilukan. Tidak ada yang bisa menggambarkan rasa bersalahnya terhadap mila, bahkan setiap malam kevin akan terbangun karna memimpikan mila & itu membuatnya berakhir dengan lelehan air matanya. Ya pria tampan itu selalu menangisi mila.
Selesai menuliskan pesannya. Ia kembali menatap dirinya dicermin. "Biarkan aku pergi, aku tidak bisa menanggung rasa bersalahku padanya. Aku telah menghancurkan hidupnya, aku malu pada mila, aku malu pada nathan & aku malu pada semuanya. Aku tidak sanggup bernapas lagi" wajah putih kevin memerah & meraih sebuah silet dinakasnya.
Seolah kata-kata mila kini kembali menari-nari di otaknya
aku mau setelah ini menyingkirlah dari hidupku & Nathan. Jangan pernah berani-beraninya datang kembali & meminta maaf padaku karna sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkanmu"
"Maafkan aku" kevin tersenyum miris &
CRASSHH.....
darah mulai menetes dari pergelanan tangan kirinya. Kevin kembali memeperdalam goresannya, ia berharap dapat memutuskan urat nadinya. Kepala kevin berdenyut ia menatap nanar pergelangan tangan kirinya. Detik berikutnya ia merasa melayang & bebannya terasa menghilang. Tubuh kevin merosot kelantai & rasa sesak yang menghimpit rongga dadanya membuatnya seakan sekarat.
Mungkin begini rasanya mati & sendiri. Sepi hingga aliran darah terdengar. Detak jantungpun seperti suara serene kereta, jelas terdengar. Dengus napas panas terasa. Mungkin aku akan mati.
Kevin kehilangan kesadarannya. Ia menyerah untuk mengakhiri semuanya. Hingga beberapa saat kemudian Ben tiba diaparteman kevin
"Tuan" sapanya saat sudah berada didalam aparteman kevin. Namun tak ada jawaban. Ben menunggu diruang tamu itu, ia berfikir tuannya mungkin sedang mandi. Namun setelah 10 menit menunggu tak ada tanda-tanda jika kevin akan keluar dari kamarnya. Hingga ben memutuskan untuk masuk kekamar tuannya
Dan
Bau darah anyir begitu menusuk kedalam indra penciumannya.
"Tuann"
Matanya membulat sempurna ia berlari kearah tuannya. Ia melihat wajah kevin begitu pucat & pergelangan tangannya penuh dengan darah. Ben mencoba menghentikan darah itu dengan mengikatnya menggunakan dasinya
"Tetap bersama ku tuan" ben mengangkat tubuh kevin & membawanya kerumah sakit.
Ditempat lain. Setelah menempuh perjalanan yang begitu panjang.Ricky memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah sederhana. Seorang gadis telah menunggunya disana. Ricky melangkah turun dari mobilnya. Kini sudah malam ia mendekati gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
TKPK [END]
RomanceMILA menyadari ia telah terjebak bersama Kevin. Bukan hanya dalam pernikahan tapi dia sudah menyadarinya sejak pertemuannya 5 tahun silam. Dia masih tidak terima dengan pemerkosaan itu, betapa dia menyangkal, lari menjauh ataupun memikirkan KEBENCIA...