Pagi-pagi sekali setelah berpamitan pada anaknya Nathan, kevin sudah berangkat keperusahaannya. Setelah beberapa hari meninggalkan pekerjaannya ia sudah menduga pasti akan banyak berkas-berkas yang sudah menumpuk dimeja kerjanya. Seperti saat ini ia tengah sibuk mempelajari beberapa dokumen tentang proyek barunya.
Sesekali terdengar helaan napas berat pria itu. Ia juga memijid pangkal hidungnya berkali-kali. Nampak sangat jelas pria itu sedang berada di situasi yang sulit. Wajahnya yang tampak lelah memikirkan semua yang terjadi pada dirinya. Lagi-lagi bayangan wajah mila menghiasi sudut matanya. Kevin tak mengerti kenapa sosok mila begitu menggrogotinya sampai-sampai ia tak mampu berpaling kewanita lain. Ia seperti kecanduan akan sosok wanita itu. Wajah cantiknya, tubuhnya yang mungil, senyum & tawanya. Walaupun senyum itu bukan untuk dirinya tapi mila seakan melengkapi sosok kevin yang tak sempurna. Ia tahu & menyadari bahwa apa yang ia & mila jalani sekarang memang tak punya tujuan yang jelas, mereka seperti mengarang cerita sendiri, pun berlindung dibalik nama cinta. Kadang ia berusaha untuk berfikir realistis menikahi wanita itu, namun jika itu terjadi akankah mila kembali membencinya?
Ia pusing memikirkan semua itu, setelah menyelesaikan semua pekerjaannya. Kevin memilih pulang lebih cepat agar ia bisa menghabiskan waktunya dirumah bersama keluarganya.
Setelah menempuh perjalanan yang tak terlalu jauh, kevin sampai dirumah mewah yang berdiri kokoh dengan halaman yang sangat luas. Ia mulai melangkahkan kakinya menyusuri setiap tangga untuk masuk kerumahnya. Disadarinya suasana rumah itu sepi tak seperti biasanya. Ia merasa haus & berjalan kearah dapur. Namun tanpa sengaja Mila menabrak tubuh pria itu. Tubuh mila oleng ia hampir terjerambab kelantai kalau tangan kevin tak menariknya & membuat wanita itu seolah memeluk orang yang menyelamatkannya. Dadanya berdegup kencang, kakinya seolah lemas. Ia terkejut saat matanya bertemu dengan mata elang kevin.
" maaf " kata mila salah tingkah & berlalu meninggalkan Kevin. Mila berjalan menyusuri tangga & masuk kekamarnya. Kevin yang hendak kedapur untuk minum mengurungkan niatnya. Ia berjalan menyusul mila kekamarnya. Ada hal lain yang harus ia bicarakan dengan wanita itu. Sesampainya didepan pintu kamar, kevin menekan handle pintunya sepelan mungkin, ia melihat mila sedang membelakangi dirinya & menatap jauh keangkasa. Tanpa melangkah kedalam Kevin dapat mendengarkan sebuah lirihan wanita itu
"Tuhan apa jalan kesakitan ini masih sangat panjang? Aku lelah" Hanya sebuah lirihan yang terikat bersama isakan. Hanya itu yang mampu menggambarkan kepedihan mila saat ini. Bagaimana ia begitu tersiksa atas jalan yang telah ia pilih. Ia berfikir dirinya akan sanggup menekan egonya. Nyatanya dia salah dia yang tampak tersiksa dengan kehadirannya dirumah itu. Hari pertama saja ia sudah kalah, lantas bagaimana dengan hari-hari berikutnya? Masihkah ia sanggup bertahan melukai dirinya atau menyerah dengan jalan yang mudah?
Kevin yang mendengar lirihan wanita itu memilih bungkam. Ia tahu saat ini mila tak dapat diajak bicara, ia memilih mundur & menjauh dari kamarnya. Ia menekan dadanya kuat-kuat seakan mencoba menetralisir rasa sakit yang menjalar ditubuhnya. Ingin rasanya ia memeluk wanita tadi yang begitu rapuh karna egonya. Ia tahu mila bukanlah wanita yang mudah. Lima tahun berlalu ia masih menyimpan bara api itu. Dan sekarang ia menyakiti dirinya sendiri dengan membiarkan kevin berada disekitarnya walau hanya beberapa hari. Kevin tahu wanita itu akan melakukan apapun untuk lepas darinya. Termasuk bertahan dengan egonya sampai batas waktu yang telah ditentukan. pikirannya langsung berkelana kalau ia kan ditinggalkan oleh kedua orang yang disayanginya saat ini.
Kevin turun dari lantai atas dengan wajah sendunya. Ia berjalan dikoridor rumahnya. Ternya disinilah orang-orang rumahnya sedang sibuk bermain bersama Nathan putranya. Tak terkecuali, kedua orang tuanya, adik & pelayan-pelayannya. Mereka semua asyik tertawa melihat aksi Nathan yang menggemaskan. Namun saat ini hal itu pun tak menarik perhatiannya, pikirannya terus saja memikirkan bagaimana hidup yang akan dijalaninya jika mila & Nathan benar-benar meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TKPK [END]
RomanceMILA menyadari ia telah terjebak bersama Kevin. Bukan hanya dalam pernikahan tapi dia sudah menyadarinya sejak pertemuannya 5 tahun silam. Dia masih tidak terima dengan pemerkosaan itu, betapa dia menyangkal, lari menjauh ataupun memikirkan KEBENCIA...