Keesokan harinya, setelah mengantarkan Nathan kesekolah, mila kembali merapikan bunga-bunganya yang akan dijual, ia memilih- milih bunga yang sudah layu untuk dibuang, hari ini dirumahnya hanya tinggal dirinya, ibu & ali karna hari ini ali masuk siang sedangkan ayah & febby sudah berangkat untuk bekerja.
Ditempat lain sebuah mobil sedan berwarna hitam melaju kencabg, mobil yang membawa seorang penumpang yang tak lain adalah seorang CEO paling terkenal di Indonesia siapa lagi kalau buka Kevin Gerald Chandra, pemuda itu sedang memandang selembar foto yang ada ditangan kanannya yakni foto seorang gadis bernama Karmila Andara, sudut bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah senyuman
"Sebentar lagi Mila"
*****
Hari sudah menjelang siang, mila masih melayani beberapa pembeli bunganya, sementara itu sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat didepan toko bunga mila yang berseblahan dengan rumahnya. Seorang pemuda dengan stelan jasnya turun dari mobil tersebut & menyapa mila
"Permisi" sapa pemuda tersebut
"Ya" kata mila sedikit tertegun dengan pemuda yang berdiri dihadapannya saat ini, pasal nya mila tidak pernah melihat lelaki ini biasanya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Lanjut mila lagi. Seakan mila mengetahui maksud dari laki laki yang berdiri dihadapannya saat ini, laki laki itupun menunjukkan sebuah alamat pada mila & menanyakan alamat tersebut, mila pun memberitahukan alamat yang laki laki itu maksud, puas dengan penjelasan mila laki laki itu berterimakasih & pamit meninggalkan mila.
Sementara itu sebuah mobil sedan lainnya berwarna hitam sedang melewati sebuah Sekolah PAUD didaerah tersebut, namun tiba-tiba seorang penumpang menyuruh supirnya untuk berhenti sejanak, sang supir pun menuruti kemauan majikannya
"Ada apa tuan?" tanya Ben pada tuannya.
"Ben, jack lihatlah bukan kah itu bocah yang kemaren lusa yang tak sengaja aku tabrak dicafe?" Tanya kevin kepada kedua anak buahnya.
"Anda benar tuan" kata jack kemudian
Tanpa pikir panjang Kevin langsung turun dari mobilnya, namun Ben mencegahnya
" Tuan, apa yang akan anda lakukan? Bukankah anda ingin secepatnya bertemu dengan nona Mila?""Hanya sebentar Ben tenanglah" kata Kevin pada asistennya.Ben & Jack hanya menunggu di dalam mobil
Kevin mulai melangkah mendekati kerumunan anak anak di PAUD tersebut, ia melihat bocah kemaren yang tak sengaja ia tabrak sedang bersedih & dikerumuni teman-teman sekolahnya, entah kenapa ia begitu ter eyuh saat melihat Nathan kembali bersedih, nathan sedang menundukkan kepalanya & mencoba menahan agar ia tidak menangis. Sementara anak lainnya sedang menyorainya
"Apa yang kalian lakukan disaat teman kalian bersedih?" Tanya kevin pada bocah bocah didepannya, ia membawa Nathan mendekat padanya, Nathan masih bersedih, ia tidak bisa menahan semua gejolak dalam dirinya saat teman temannya mengatakan kalau dia tidak punya ayah.
"Dia pantas menerimanya" jawab salah satu bocah yang ikut mengatai Nathan.
"Nathan... cengeng... nathan cengeng" suara bocah bocah itu kembali mengatai nathan. Kevin memeluk Nathan dengan erat seakan ingin menenangkan bocah itu dalam pelukannya.
"Sudah cukup diam" bentak kevin pada bocah -bocah itu, entah mengapa ia begitu marah saat anak anak itu mengatai Nathan
"Siapa anda berani berani nya membentak anak saya?" Tanya seorang ibu muda yang tak lain adalah ibu dari salah satu anak yang dibentak kevin
"Maaf tapi mereka sudah tidak sopan & mengatai temannya sendiri" kata kevin pelan
"Memang benar apa yang anak- anak itu katakan, dasar anak haram, apa anda tahu ibunya seorang pelacur, nathan lahir tanpa ayah, mana ada laki laki yang akan bertanggung jawab jika dia tidur dengan banyak laki laki" jawab ibu muda itu dengan sinis, Nathan benar-benar tak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak menangis, jika tadi ia mampu bertahan saat teman-temannya mengatainya maka lain halnya yang terjadi saat ini, bocah itu menangis sesegukan dalam pelukan kevin, dia begitu sedih saat ibunya ikut dihina.
"Bagaimana bisa anda bicara seperti itu didepan anak kecil, ibu macam apa anda ini?" Bentak kevin geram pada wanita itu
Merasa dirinya bersalah wanita itu membawa anaknya pulang & diikuti oleh bocah bocah lainnya.
Kevin membelai wajah Nathan
"Sudah jangan menangis lagi mereka semua sudah pergi" kata kevin pada bocah dalam gendongannya."Teri-ma-kasih om"kata nathan terbata-bata saat menatap wajah Kevin, namun ia sedikit terkejut "om ganteng"sambung Nathan lagi ia menghapus air matanya keseluruhan
"Hai ternyata kamu masih mengenal om?" Tanya kevin sambil menurunkan Nathan dari gendongannya
"Iya, om kan yang di cafe kemaren" kata Nathan meyakini dirinya
"Anak pinter" kevin mengacak rambut Nathan "Kamu mau pulang?" Tanya kevin lagi
"Iya"
"Om antar ya!"
Tapi tiba seorang gadis memanggil Nathan dari arah belakang
"Nathan tunggu ibu", kata gadis itu, "kita pulang bersama ya", ibu akan mengantarmu sama seperti biasanya" kata gadis itu yang belum menyadari keberadaan kevin
"Om, Nathan pulang bareng ibu guru saja ya!"
Guru Nathan tak lain adalah Lilis baru menyadari keberadaan Kevin saat Nathan muridnya berbicara.
"Oh , maaf anda siapa ya?" Tanya Lilis sopan
"Saya- saya tadi hanya lewat saja & melihat Nathan sedang bersedih karna diledek oleh teman temannya"
Nathan kembali nenundukkan kepalanya"Oya mereka memang selalu begitu, makanya setiap hari Nathan pulang sama saya, tapi karna tadi ada hal yang harus saya selesaikan, jadi saya meminta Nathan untuk menunggu diluar & saya tidak menyangka kalau mereka tetap akan mengganggu Nathan"
Kevin hanya meng-oh kan penuturan guru Nathan.
"Nathan kita pulang sekarang ya" ajak sang guru pada muridnya
"Ya bu" jawab bocah itu
"Bareng saya saja" ajak kevin pada keduanya
"Tidak apa kok mas, jarak nya pun tidak terlalu jauh, lewat pertigaan ini akan sampai" kata lilis
"Baiklah, Nathan om duluan ya" pamit kevin pada keduanya
"Iya om" Nathan melambaikan tangannya hingga kevin sampai didepan mobilnya, kevin pun membalas lambaian tangan Nathan, kemudian masuk kemobilnya & meninggalkan Nathan & juga ibu gurunya.
"Tuan anda baik baik saja?" tanya ben
"Iya ben aku baik baik saja" jawab Kevin
"Tuan sepertinya bocah itu sangat mirip dengan anda" kata ben terkekeh
"Kamu jangan bercanda Ben" elak kevin
"Iya tuan bahkan Jack sependapat dengan ku"
Kevin tertawa mendengar ocehan Ben yang mengatakan bocah itu mirip dengannya.
"Dia persis seperti anda waktu kecil tuan" kata ben kembali
"Ben jangan mulai lagi, bagaimana bisa kamu mangatakannya kalau dia mirip aku waktu kecil, kamu saja baru bekerja denganku 10 tahun ini" tolak kevin
"Tapi saya pernah melihat foto waktu kecil anda tuan" kekeh ben
Kevin kembali tertawa hingga intruksi jack tiba tiba menghentikan tawanya.
"Tuan kita sudah sampai". Kata sopirnya itu
*****
Apa yang akan terjadi????
Aku tunggu vote & komennya.
Thank's
Jum'at, 24 juni 2016
@Albatros_Kml
KAMU SEDANG MEMBACA
TKPK [END]
RomanceMILA menyadari ia telah terjebak bersama Kevin. Bukan hanya dalam pernikahan tapi dia sudah menyadarinya sejak pertemuannya 5 tahun silam. Dia masih tidak terima dengan pemerkosaan itu, betapa dia menyangkal, lari menjauh ataupun memikirkan KEBENCIA...