24. Menghindari Pria Itu, Lagi?

7.3K 414 36
                                    

Hai aku kembali lagi, Sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih untuk kalian semua yang sudah setia berpartisipasi dalam cerita ini, terimakasih atas kesabaran & kesetiaan kalian buat nunggu lanjutan setiap partnya.

Terimakasih untuk vote, komen, follow & menambahkan cerita ini ke reading list kalian. Terimakasih banyak, kalian para readers yang luar biasa. Salut 👍. Aku juga mau bilang mungkin untuk kedepannya cerita ini akan slow update. Tapi kalian tak perlu khawatir sebisa mungkin aku akan lanjutin partnya di sela-sela kesibukanku. Walau harus curi-curi waktu ngak apa -apa kali ya..... buat lanjutinnya? (Lebay ngak sich??? Ngak usah dipikirin anggap aja : anjing bergonggong kapilah berlalu)

Baiklah tanpa banyak bacot lagi, mari ikuti kelanjutannya. Semoga kalian suka.

Happy reading All

***

Sejak peristiwa didapur itu, Mila jelas-jelas kembali menghindari suaminya, dia terang-terangan mengacuhkann Kevin lagi. Jika mengantarkan teh yang dipesankan Kevin untuk diantar keruangan kerjanya maka Mila tergesa-gesa menyelesaikannya & langsung kabur begitu saja, Kevin bahkan tak sempat berucap satu patah katapun. Dan demi menghindarinya seminggu ini, Mila tak tidur sekamar dengan Kevin tapi wanita itu sengaja tidur dikamar Nathan dengan alasan yang dibuatnya. Mila bersikap seolah-olah takut bakal dimakan hidup-hidup oleh Kevin walau pada kenyataannya itulah keinginan terbesar pria itu menyeret Mila keranjangnya.

Tadi siang dikantornya Kevin mengadakan pertemuan penting dengan beberapa devisi diperusahaannya. Pertemuan itu berjalan dengan baik & lancar namun cukup melelahkan. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam saat Kevin tiba dirumahnya & langsung bergegas menuju kekamar, disana dia melihat Mila yang sedang duduk disalah satu sofa disamping jendela kamar sambil membaca sebuah majalah.

Kevin melonggarkan dasinya & melepas dua kancing teratas kemeja biru muda yang dikenakannya. Kevin hanya bisa memandang dari kejauhan semua aktifitas yang Mila lakukan. Apa yang diharapkannya permintaan maaf? Melihat gelagat wanita itu tidak sedikitpun dia terpengaruh akan keberadaannya, sedangkan Kevin setengah mati meredam gelora di dalam dirinya

"Setidaknya bicaralah padaku, marahlah semaumu, tapi jangan berbuat seperti ini"

Hening.

Tidak ada jawaban,entah Mila tidak mendengarnya atau dia sengaja mengabaikan Kevin

"Mila, aku bicara padamu" kali ini Mila menutup majalahnya saat suara bariton Kevin kembali menyapa gendang telinganya. kemudian wanita itu melangkah kearah ranjang bersiap untuk tidur

"Maafkan aku, maaf" Kevin hanya bisa berucap dengan pelan apa yang ingin disampaikannya. Tak terpengaruh Mila menarik selimut lalu memejamkan matanya

"Aku ingin bicara denganmu, bisakah kamu mendengarku sebentar"

Mila bangkit dari tidurnya
" aku harus melihat Nathan, masih banyak waktu untuk sekedar berbicara" Kevin mengangguk pelan & berbalik menatap keluar jendela kamarnya. Sulit sekali mengetuk hati Mila, bukankah Kevin hanya ingin berdamai? Takkan ada masalah yang akan selesai jika hanya didiamkan begitu saja

"Aku akan tetap menunggumu" kata Kevin pelan tanpa menoleh lagi kearah mila. Mila menarik napas perlahan, pelan tapi pasti dia meninggalkan kamar itu & hanya itu cara terbaik membangun tembok diantara mereka.

-

Air matanya mengalir saat Mila melihat wajah polos Nathan yang tertidur seolah tidak menyimpan beban sama sekali, tidak memahami rasa sakit yang mencabik hatinya yang kini menderita, tidak melihat betapa kejamnya perlakuan takdir pada sosoknya yang sama sekali tidak pernah bisa melawan.

TKPK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang