Sebenarnya hari itu adalah hari terakhir mila & Nathan berada dijakarta sebelum kepulangan keduanya esok ke surabaya. Sebelum kepulangan keduanya kesurabaya Nathan meminta kepada ayahnya untuk jalan-jalan bertiga layaknya sebuah keluarga yang bahagia. Kevin memilih mengajak Nathan & Mila kewana permainan. Namun sebelum mencoba semua wahana permainan, Nathan tiba-tiba mengeluh kelelahan & ia ingin pulang untuk beristirahat. kevin & mila pun mengikuti kemauan anaknya. Dalam perjalanan pulang tiba-tiba badan nathan mendadak panas.
Kevin langsung membawa Nathan kerumah sakit. Dan dokter menyarankan agar Nathan cek darah & diopname. Meski hasil lab baru diketahui sehari setelahnya, tapi kevin & mila begitu khawatir dengan keadaan Nathan. Sehari setelah cek darah ternyata Nathan terserang tipus & Sudah dua hari ini Nathan dirawat di Rumah Sakit tempat Tasya bekerja. Selama itu Nathan sudah menghabiskan 7 botol infus.
Tadi malam Tasya meminta Mila & kevin untuk pulang beristirahat, Karna semenjak Nathan masuk Rumah sakit keduanya tidak pernah beranjak sedikitpun. Awalnya mila menolak untuk meninggalkan Nathan, tapi kevin & Tasya meyakinkannya lagi. Milapun mengalah, akhirnya ia pulang bersama kevin & berjanji pagi esok ia akan segera kembali.Namun kenyataan tak sesuai harapan, tadi pagi sekretaris kevin memberitahukan dirinya bahwa ada beberapa berkas & perjanjian yang harus ditanda tanganinya sekarang & tidak bisa menunggu. Dengan meminta izin pada Mila terlebih dahulu akhirnya kevin berangkat kekantor & ia berjanji kalau mereka tidak akan terlambat untuk kembali kerumah sakit. Mila pun mengiyakan ucapan kevin 'tidak akan terlambat'.
Setelah menandatangani berkas & segala antek-anteknya, kevin tidak bisa begitu saja meninggalkan kantor. Ada saja yang harus diurusnya, terlebih tadi teman-temannya juga berkunjung keperusahaannya & sedikit membahas masalah mila yang masih saja mengacuhkannya. Teman-temannya pun sedikit memberi ide gila kepada kevin. Dan disinilah dirinya sekarang berada, dijalanan yang macet disiang hari karna sebagian orang melakukan makan siangnya diluar.
Kevin pov
Ah.. sial, aku tahu mila pasti akan marah lagi padaku. Tadi mama berkali-kali menelponku & mengatakan kalau Mila sudah bosan menunggu, Payah. Aku memaki diriku sendiri.
Sesampainya ditumah aku langsung naik kelantai atas memasuki kamarku yang dihuni oleh mila. Aku melihat wanita itu sedang berdiri dibalkon menghadap keluar. Aku menghampirinya & meminta maaf atas keterlambatanku. Namun tidak ada respon darinya
" Mila ak____ dia menoleh & menatap tajam padaku, lalu sedetik kemudian sebuah tamparan keras mendarat dipipiku. Perih, itulah yang aku rasakan
"Aku minta maaf"
"Lain kali kalau tidak bisa menepati janjimu maka jangan buat janji & aku lebih tahu manusia seperti apa kamu" omelnya, entah apa lagi yang dikatakannya padaku. Karna mataku kini malah fokus menatap bibirnya yang ranum nan menggoda, bibir tipis berwarna pink. Yang aku yakini pink itu pink asli tanpa lipstik. Yang aku rasakan sekarang adalah dadaku berdesir hebat, bergemuruh bagai badai yang siap meluluh lantakkan bumiku. Entah mengapa aku ingin mencicipi bibir itu.
Apakah ini pertanda kalau aku kembali menginginkan dia?
Aku sudah meminta maaf padanya tapi omelannya masih saja keluar dari bibirnya yang mungil itu. Membuatku gemas saja. Matanya melotot saat aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Aku memperhatika bibir yang sejak tadi terus menggodaku. Bibir yang 5 tahun lalu pernah ku reguk nikmatnya.
"Simpan tenagamu untuk hal yang lebih bermanfaat" ucapku, ibu jariku terulur untuk mengusap bibirnya. Tangannya menepis tanganku dengan kasar
"Dasar manusia brengsek!" betaknya & tamparan keras kembali mendarat dipipiku. Sial ini lebih perih dari yang tadi, Mila benar-benar punya tenaga yang cukup kuat. Wanita itu langsung pergi & meninggalkan ku yang sedang meringis kesakitan. Dari sorot matanya dia sangat amat marah tapi tidak mengurangi kadar kecantikannya. Hidung mancung, bola mata coklat terang dihiasi bulu mata lentik & alis hitam alami. Rambut panjangnya dibiarkan terurai dia begitu mempesona walau tanpa make up sekalipun. Pantas dulu aku tergila-gila padanya. Aku hanya tersenyum menatap punggungnya yang mulai menjauh. Rambut panjangnya bergerak seirama dengan langkah kakinya. Lihatlah panji rencanamu tidak berhasil, aku malah mendapatkan 2 kali tamparan darinya & itu membuatku meringis. Apalagi jika aku mengikuti rencana Ricky & Dika dapat ku pastikan kepala & tubuhku pasti akan terpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TKPK [END]
RomanceMILA menyadari ia telah terjebak bersama Kevin. Bukan hanya dalam pernikahan tapi dia sudah menyadarinya sejak pertemuannya 5 tahun silam. Dia masih tidak terima dengan pemerkosaan itu, betapa dia menyangkal, lari menjauh ataupun memikirkan KEBENCIA...