Ashira POV.
Dan terkejutnya aku saat melihat ibu menuntun seorang gadis berambut hitam bergelombang dengan mengenakan sweater berwarna biru tua, dan jeans berwarna hitam.
Aku tidak menyangka jika itu adalah kakakku yaitu Kak Sheyra, yang sudah lima tahun menetap di Jerman. Aku langsung berlari menuju dia, lalu dia membentangkan tangannya, dan
aku langsung memeluknya dengan erat.Ibu pun memelukku dan kak Sheyra, seketika tangisan kami pecah. Aku sangat merindukan kak Sheyra, lalu aku melepaskan pelukannya dan bertanya.
"Lho kok bisa ada disini ? Bukannya masih ada kerjaan disana ? "
Kak Sheyra mengelus kedua pipi ku dan berkata, "Kaka ga peduli tentang kerjaan kaka, yang penting bisa ketemu kamu, karena hari ini adalah hari ulang tahun kamu, jadi kaka mau saat ulang tahun kamu, kita bisa bersama. "Aku langsung memeluk dia lagi, sambil berurai air mata aku berkata, "Makasih kak, jangan tinggalin aku lagi ya !" dia pun melepas pelukanku dan mengangguk, dia juga bilang kepada ku jika David lah yang memohon kepada kak Sheyra, agar ia kembali ke Indonesia.
Aku langsung menghadap dia dan mengucapkan terima kasih untuk sekian kalinya, karena di hari ulang tahun ku ini ia memberikan kado- kado terindah untukku. Setelah itu aku langsung mengajak mereka untuk makan kue bersama, di saat itu aku dan mereka tertawa dan bercanda ria bersama.
Walaupun ada yang kurang hari ini, aku tidak melihat Reynand, apa Reynand lupa jika hari ini ulang tahun ku ? Biasanya ia tidak pernah lupa tentang ini, tapi ah sudahlah yang penting aku, ibu, David dan kak Sheyra bisa berkumpul bersama lagi.
Setelah acaranya selesai aku, ibu, dan kak Sheyra pulang kerumah. Pagi harinya aku bersiap untuk berangkat sekolah, di luar sudah ada Reynand dan David. Karena sepeda ku sudah diperbaiki jadi hari ini aku tidak perlu meminta tebengan dari mereka.
"Ayo berangkat !" Ucapku dengan nada semangat, tumben juga aku semangat sekolah hari ini.
Reynand langsung menahan ku, "bentar dulu Ra. " Lalu dia membuka tas ranselnya dan mengambil sesuatu dari ranselnya. Ku lihat dia mengambil sebuah kotak yang ukurannya mungkin seukuran dengan kardus sepatu.Kotak itu dilapisi dengan kertas bewarna hijau muda, lalu dia memberikan kotak itu kepadaku.
"Happy birthday ya Ra, ini buat lu semoga lu suka ya !" Aku langsung mengambil kotak itu dan mengucapkan, "terima kasih ya Rey, gue buka ya ?"Dia pun mengangguk, saat ku buka kotak itu ternyata isinya sebuah sweater bewarna putih dan bergambar sebuah mahkota kerajaan.
"Rey ? I..ini bagus banget, lucu ih." kataku, sambil membolak- balikan sweater itu. "Lu suka kan ? Kalo lu suka pake deh !" pinta dia.
Aku langsung memakai sweater itu. "Gimana ?" Tanyaku, David langsung menjawab, "bagus kok Ra, cocok. " Ia langsung mengacungkan kedua jempolnya dihadapanku, dan membuat aku tersipu malu dengan pujian David.
"Udahlah, ayo berangkat nanti telat nih." kataku, lalu aku melihat jam tangan.
Saat aku melihat jam, sontak aku kaget. "Ha ! Lima belas menit lagi ? "
"Yang bener Ra ? Kalo gitu hayu cepet berangkat. " Ucap David, kita langsung menaiki sepeda masing- masing dan bergegas berangkat dengan cepat.Sesampainya di sekolah gerbang sudah di tutup. "Ah elah segala ditutup lagi." gerutu Reynand, "tenang kita lewat samping, gua sering lewat sana." Ucapku lalu mereka pun mengikuti ku.
"Ra, kita manjat nih ? " Tanya Reynand. "Ya iyalah manjat, hayu cepet lempar tas kalian dulu abis itu baru kita manjat pas nyampe atas langsung lompat, ok !" Lalu kita bertiga langsung memanjat, setelah lompat masih dengan posisi jongkok aku melihat seseorang berdiri dihadapanku.
Kami langsung melihat kearah nya dan ternyata itu adalah Pa Rico. Ia berdiri dihapan kami dengan berkacak pinggang dan memasang muka yang seperti ingin memakan ku saat itu juga.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dawn & Dusk.
Teen FictionPs: Part diprivate secara acak. Harap follow terlebih dahulu.🙏 Blurb: Aku tidak akan menceritakan tentang proses terjadinya fajar dan senja, dan aku juga tidak akan menceritakan dongeng dengan tokoh yang bernama fajar dan senja. Aku hanya akan berc...