1. Awal segalanya.

5.7K 603 219
                                    

Note: cerita ini diprivate secara acak ya, jadi kalian harus follow dulu.

Sudah diperbaharui.

Ashira POV.

Sinar mentari pagi mencoba untuk menyelusup masuk lewat jendela dan seburat cahayanya berhasil menembus ke kamarku. Aku masih mengerjapkan mata dan tubuhku masih menggeliat didalam selimut.

"Ayolah, sepuluh menit lagi," gumamku.

Hingga terdengar "Kringgggg..." Ya, itu adalah suara jam weker-ku, karena suara itu aku terpaksa menyibakkan selimut yang lembut ini dari badanku.

Aku berjalan dari tempat tidur lalu  mengelilinginya, mencoba untuk mengumpulkan nyawa yang masih tersisa. Kemudian aku mencari handphone-ku di dalam gulungan selimut.

Setelah menemukannya yang ternyata ada di bawah bantal, aku langsung menyalakan benda persegi panjang itu, saat melihat jamnya, tanganku refleks membanting handphone tersebut ke tempat tidur.

"Ah, sial.  Kesiangan lagi," umpatku  lalu, aku langsung berlari untuk menyambar handuk yang berada di balkon.

Aku pun langsung bergegas untuk mandi, tidak butuh waktu yang lama untuk mandi ... hmm, mungkin sekitar lima belas menit. Selesai mandi aku segera memakai joger pants bewarna navy yang kemudian aku padu padankan dengan kaos hitam polos ditambah hoodie putih.

Setelah selesai aku bergegas keluar kamar. Karena kamarku  berada dilantai dua, aku harus menuruni sembilan belas anak tangga yang ada dirumah ini.

Sambil menuruni anak tangga, aku mengikat rambutku yang panjangnya hanya sebatas dengan dadaㅡmengikatnya dengan model ekor kuda.

Saat aku sudah berada di lantai dasar, aku segera menuju pintu utama dan ketika aku membuka kenop pintu, tiba-tiba Reynand dan David berseru "Waaa!" Sontak aku mundur beberapa langkah.

Hampir saja aku terjatuh jika aku tidak menyeimbangkan badanku.

"Lo kenapa Ra?" tanya Reynand dengan muka tanpa dosa, rasanya pengen di uleg itu muka.

Aku memutar bola mata dengan malas, dan mengelus- ngelus dada, "Yaa gue kaget lah, jantung gue udah kaya mau copot tau," gerutuku sambil membereskan rambutku yang sedikit keluar dari ikatan.

"Yaelah, Ra, gitu aja kaget. Coba deh lo satu hari ngga kaget," timbal David.

"Kayaknya udah bawaan lahir. Ehn udah ah ayo cepetan keburu siang nih," jawabku sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

Lalu mereka langsung berjalan mengikutiku. Aku masih bisa mendengar Reynand yang mendumel dibelakang, "Perasaan tadi siapa ya yang bangun kesiangan."

"Biasa, cewek emang aneh," kata David sekenanya.

Aku hanya bisa cekikikan sediri.

***

Hari ini, pagi ini, menit ini dan detik ini juga aku, Reynand dan David lari pagi bersama. Dan jangan lupa tambahakan kata untuk sekian kalinya.

Saat ini matahari seperti tersenyum kepadaku, karena untuk kesekian kali nya aku bisa lari pagi bersama mereka atau bisa saja matahari mengejekku? Sebab dia bosan melihatku dengan kedua bocah itu.

Karena hari ini adalah hari minggu jadi aku, Reynand, dan David bisa lari pagi bersama (lagi).

Tapi hari ini ada yang berbeda dengan Reynand, entah mengapa dari tadi dia hanya diam saja, aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya.

The Dawn & Dusk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang