PART FOUR

100 4 0
                                    


Malam ini Kiara habiskan untuk menonton acara televisi daripada harus keluar malam melihat orang-orang pacaran. Well, tau kan ini malam apa?

"Serius banget lu nontonnya. Tuh hp lu bunyi brisik"

Kiara mengabaikan ucapan kakaknya dan gadis ini segera mendapati handphone nya berdering. Tertera nama Mama disana.

Kiara menggeser tombol hijau yang ada disebelah kiri.

"Halo?"

"Halo Ra? Ada yang mau ngomong"

"Ha? Siapa ma?"

"HALO KAK ARA RAFA KANGEN BERAT SAMA KAKAK! HUHUHU"

Mendengar suara cempreng itu Kiara segera menjauhkan handphonenya dari telinga. Menyadari tingkah adiknya, Aldi bertanya "kenapa?"

"Orgil yang lagi butuh asupan kasih sayang dari gue" jawab Kiara.

"Oi! Biasa aja bisa kali! Lebay banget dah lu baru gua tinggal 2 hari"

"Kak bisa gak sih ngomongnya lembut kayak syahrini? Aku kan kangenn"

"Iya Rafa, I miss you too"

"Ah garing ah. Nih ma"

"Ye gua sangar ga suka, di lembutin katanya garing. Dasar bocah"

"Halo Ra? Mama kangen nih"

"Mama jangan ketularan Rafa deh. Baru juga 2 hari Ma"

"Haha di suruh Rafa Ra"

"Dan mama mau? Ckck"

"Ya deh mama ga kangen kamu. Tapi mama kangen Kak Aldi. Dirumah kan kak Aldinya?"

"Iya bentar"

Kiara menyerahkan handphone kepada kakaknya. Seakan tau maksud itu, Aldi pun menerima handphone itu dan mulai mengobrol drama bersama Mama. Maklum, satu tahun gak ketemu.

Kiara segera ke dapur untuk mengambil minum dan kembali ke ruang keluarga seraya membawa secangkir air jeruk dingin.

Gadis ini masih mendapati kakaknya tengah asyik mengobrol dengan mama disebrang sana.

"Bi Inah mau kemana?" tanya Kiara ketika melihat Bi Inah membawa dompet kecil dan menuju ke pintu rumah.

"Oh, ini mba mau beli susu, roti, sama telur di mini market depan komplek" jawab Bi Inah.

"Jauh gak?" tanya Kiara.

"Enggak kok. 15 menit jalan kaki sampe" jawab Bi Inah.

"Ikut deh Bi"

Kiara memutuskan ikut dengan Bi Inah dan meninggalkan kakaknya yang masih asyik cekikik-cekikik. Mungkin ngobrol sama si cindil, Rafa.

---

"Bi, aku tunggu luar aja deh mau cari angin. Hehe" kata Kiara setelah mereka sampai di mini market.

"Awas Mba Ara nanti masuk angin loh. Yaudah sebentar ya mba"

Ketika Bi Inah sudah masuk ke mini market, Kiara duduk di salah satu bangku yang ada di depan mini market itu. Sudah sepi, oh pantas sudah jam setengah 9, Kiara melirik jam nya.

Hingga kini matanya terfokus pada tiga orang cowok yang berada di sebrang jalan mini market ini. Dua diantaranya tengah memukuli cowok yang lain yang sudah lemah terkapar. Hingga akhirnya kedua cowok tadi pergi meninggalkan yang terkapar setelah menendang perutnya.

F A T ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang