Chapter 14 : First time

116 7 0
                                    

*



"Kalau seandainya masih main-main, berarti itu bukan Cinta" -Rani

***
Descendants of the sun, drama korea yang konon katanya seru, menarik, dan sudah cukup populer. Gue, Aima, Aci, Salsa, Santi, dan Este mau nonton itu dirumah barunya Aima. Sebelum berangkat kesana, Aci harus persiapan untuk lomba terlebih dahulu. Gue, Este, dan Salsa nungguin mereka di deket lapangan sambil tutorial cara mengikat tali sepatu. Kita bertiga tutorial di tengah-tengah jalan dan ga peduli sama orang-orang yang mau lewat. Selama setengah jam, kita bertiga nungguin Aima dan Aci sambil tutorial cara mengikat tali sepatu.

Sesampainya dirumah Aima, kita langsung ke kamarnya dan liat ke luar jendela. Ada balkon gitu disana, ga langsung dari kamar Aima sih, tapi ternyata dari toilet. Terus, kita semua langsung kearah toilet dan keluar ke balkon.


"Keluarnya dari jendela kecil toilet gitu yaa, hahahaha" Este nyampe balkon langsung ketawa. Salsa langsung ambil posisi santai di pinggiran balkon. Kita nungguin Santi dateng dari atas balkon. Santi pun datang dengan motornya. Kita dadah-dadah dari atas ke Santi.

Ngumpul di kamar Aima, gue penasaran sama laci-laci dikamarnya Aima. Dengan tenang, gue ngebukain satu-satu lacinya gatau nyari apa. Gue sampe asik dan sibuk sendiri. Terus menemukan satu laci yang isinya diary Aima waktu kecil.

"Eh, Ma! Liat buku angkatan SD lu dong, gue mau liat fotonya Afif sama Ihan." Gue masih liat-liat diarynya Aima waktu kecil. Ada lumayan banyak, tapi tulisannya paling cuma 1-2 lembar.

"Eh.. Eh.. Ada diarynya Aima nih! Isinya gini, gue bacain, 'dear diary, hari ini aku les biola lagi lho! Awalnya sih aku gamau karena aku lebih suka sama piano, kalau main biola itu susah, tanganku sakit. Tetapi, setelah 5 hari, aku jadi suka main biola, aku juga udah bisa mainin banyak lagu lho!' " Entah kenapa gue ketawa bacanya. Lucu aja baca diary sahabat sendiri waktu kecil tapi isinya yang kalau kita pikir sekarang pasti itu lebay.

"Eh Eh! Apaan tuh ?? Hahahaha" Aima ngambil diarynya dan ketawa-ketawa. Alhasil, yang lain ikut baca diarynya Aima waktu kecil. Isinya cuma yang gitu-gitu aja, dia seneng dikasih hadiah atau lagi kesel sama temennya. Saking penasarannya, gue keliling kamar dia buat nyari diary-diary lagi.

"Ma, dulu lu suka My Melody ya?" Gue liat boneka besar My Melody di lemarinya Aima. Dulu siapa sih anak cewe yang ga suka sama tokoh Hello Kitty dan teman-temannya? Atau nulis diary yang isinya ga penting, tapi kalau udah besar itu jadi kenangan yang indah? Itu yang Aima lakukan dulu. Sebelum nonton Descendants of the sun, kita  baca diary masa kecilnya Aima dengan santai sambil ketawa-ketawa. Karena nulisnya masih kecil, ga ada tuh cerita tentang patah hati, suka-sukaan, galau-galauan. Semuanya diisi dengan kenangan indah yang mungkin sekarang memori itu sudah pudar.
Mungkin memori itu bisa kita lihat lewat foto atau tulisan, tapi tidak semua yang terjadi saat itu bisa kita ingat. Seperti foto masa TK nya Aima. Wajahnya mirip banget sama adeknya yang cowo.

"Ma! Ini adeklu? Kok pake kerudung?" Aci ngeliat fotonya Aima waktu TK dan itu bener-bener mirip banget sama adeknya.

"Ha? Mana-mana liat dong! Eh, iya Hahahahahah mirip bangett" Salsa langsung ketawa ngeliat fotonya.

"Ih... Itu gue waktu TK, emang mirip banget sama adek gue, sama tuh kayak Arika, liat aja profile picture Line nya" Aima juga nunjukin foto masa TK dia yang lain.

"Iya, itu mirip banget sama adek lu, Ka!" Este ketawa nginget-nginget fotonya. Ada yang bilang juga kalau itu mirip sama Santi waktu kecil.

***
Setelah puas liat-liat foto dan diarynya Aima, kita langsung turun kebawah dan nonton Descendants of the sun.

Irresistible, youWhere stories live. Discover now