Chapter 20 : Heartbreak(er)

95 7 1
                                    

"Persahabatan itu tak harus selalu sejalan, tapi tetap seperjuangan" - Yuri Arika

***

Awalnya dekat, hanya sekedar teman, saling curhat, jadi nyaman, berakhir jadi sahabat. Tak lama, berubah dari yang hanya diakui sekedar teman dekat, muncul perasaan yang tak menentu. "Apakah aku menyukainya?", berkata seperti itu ketika dekat dengannya seperti ada yang berbeda. "Kenapa dia tidak peduli denganku sih?", berkata seperti itu ketika melihat dia lebih peduli dengan yang lain. "Apa aku cemburu? Ah tidak, suka dengan dia saja tidak" , berkata seperti itu, berbohong kepada diri sendiri. "Apa dia juga suka aku?", berkata seperti itu ketika dia membuat ku 'baper'. Dan, ini memang benar-benar perasaan suka, melebihi sekedar kagum. Iya, aku suka dengan dia. Teman dekatku sendiri. Sayangnya, dia tidak peka. Sangat tidak peka.

Ketika perasaan ini datang,
Secara sempurna.
Semakin dekat, semakin suka.
Semakin suka, Semakin dia menyenangkan.
Semakin menyenangkan, semakin banyak bercerita.
Semakin banyak bercerita, hingga dia berkata,
"Aku menyukai dia"
Dia yang lain, bukan Aku.

"Apa? Siapa? Dia?" perasaan yang tadinya berbunga-bunga, hangus dibakar api dan hancur menjadi debu. Benak penuh tanda tanya serta rasa sakit yang dipendam seketika. Itulah yang kurasakan. 

Aku menatapnya, tepat dimata indahnya, tapi dia, menatap seseorang tepat dibelakangku. Aku berusaha menggandeng tangannya, terlepas, dia menggandeng tangan seseorang tepat disampingku. Aku tersenyum padanya, sayangnya, dia tersenyum manis kepada seseorang tepat didepanku. Sungguh miris, bahwa seseorang itu ku kenal dengan baik. Siapa dia? Apa dia sebegitu sempurnanya? Apa kurangku dari dia? Kenapa dia, bukan aku?

Ketika aku ingin mengabarkan sahabatku, bahwa aku menyukai dia. Sahabatku membawa kabar bahagia terlebih dahulu. Bahagia, sangat bahagia, untuknya. 
"Dia, teman dekatmu itu menyukai ku dan aku juga menyukainya" 
Terdengar seperti pecahnya ombak di karang-karang, bagai panah setipis rintik hujan menusuk hati. Sakit. Ketika aku mulai menyukai dia, dia menyukai yang lain. Ketika aku menyukai seseorang, sahabatku menyukai orang yang sama. Takut, aku terlalu takut. Takut untuk terluka, karena orang yang disayangi. Aku tidak mau menghancurkan kebahagiaan mereka hanya karena aku sayang mereka.

cause' you are my heartbreak(er). Yes, You're The Perfect One, whose broke my heart.

***

Terkadang, lo dihadapin sama dua pilihan. Dan terkadang, dua pilihan itu nyaris sempurna walau berbeda jauh. Ada rasa dimana lo emang mau milikin keduanya, tapi gak bisa.  Saat dimana lo harus mencari yang terbaik dari yang terbaik. ada temen gue yang pernah mengalaminya, dan mari kita sebut saja dia "Raya".

POV. RAYA

Jatuh cinta tentu saja mencari yang terbaik dari semua yang terbaik.Kadang cinta itu memang buta, tapi menuntut kesempurnaan. Saat itu, gue mengenal seseorang yang bisa dibilang nyaris sempurna. Dia, cowo yang ganteng, taat beribadah, rendah hati, berjiwa pemimpin, ramah, pintar, dan banyak hal lainnya yang menuju nyaris sempurna, Rafi namanya. Mungkin di kelas memang tidak selalu disiplin akan peraturan, tapi tidak berlebihan. Mungkin memang banyak bercanda, tapi itu yang buat gue jatuh cinta sama dia.  

"Duh, ini.. ribet banget sih" Gue mau foto selfie bareng temen-temen cewe lainnya agak kesulitan. 

"Sini, gue fotoin aja, daripada ribet gitu" ujar Rafi yang kebetulan lagi ada deket situ sama temen-temennya, memutuskan meninggalkan mereka sejenak dan bantuin gue. Jarang banget ada cowo yang kayak gini. Mau bantu fotoin temen cewenya pas lagi kesulitan padahal gak dimintain tolong. 

Irresistible, youWhere stories live. Discover now