"Jika kamu di hadapkan pada 2 pilihan, manakah yang engkau pilih antara mencintai diam diam kemudian melihatnya bersama orang lain atau mengungkapkan perasaan kepadanya namun sebuah penolakan yang kau dapatkan?"
*ps ; Ini ceritanya semacam dari sudut pandang seorang Narendra ya.
Surabaya, 2000
Tahun ajaran baru dimulai. Siswa dan Siswi merasa senang sekali. Bagaimana tidak? Nilai nilai yang diperoleh mereka benar benar membanggakan. Tidak terkecuali pelajaran kimia. Sebuah pelajaran yang selalu di elu-elukan setiap siswa maupun siswi di jenjang Sekolah Menengah Atas. Naranta, mendapatkan nilai yang sangat sempurna dalam mata pelajaran kimia. Dan sahabatnya, Narendra yang juga mendapatkan peringkat 1 di kelasnya juga mendapatkan nilai nilai sempurna dalam setiap mata pelajaran. Benar benar laki laki ber otak einstein.
Narendra Cakra Aryatama. Laki laki tampan yang menggunakan kacamata di matanya. Tampan, Cerdas, Ramah dan Merupakan anak dari kalangan berada. Siapa yang tidak mengidamkan laki laki seperti itu? Sayang, di saat perempuan yang menaruh hati pada Narendra berusaha mendapatkan perhatiannya, justru sebaliknya Narendra hanya tidak peduli akan hal itu. Karena hanya ada 1 nama di hati Narendra yang merupakan kekasih sahabatnya sendiri. Licik sekali jika Narendra berusaha merebut kekasih sahabatnya, Naranta. Berusaha baik baik saja, padahal di dalam nya hancur dan rapuh. Begitulah seorang laki laki. Ia merupakan sebuah benteng yang kuat dan kokoh berdiri. Walau diterjang badai sekalipun, ia harus tetap tegap berdiri. Melindungi tulang rusuknya. Namun, tulang rusuk nya telah ia ikhlaskan bersama orang lain.
Narendra juga merasa ia tidak se populer Naranta dan Narendra rasa Naranta mampu menjaga Alisha. Narendra hanya menjaga perempuan itu dari jauh, serta mencintai nya dalam diam.
Sementara itu, Naranta yang dari kejauhan melihat Narendra menyendiri di koridor dekat taman sekolah pun hendak menghampiri Narendra. Di saat seperti ini seharusnya ia tersenyum bahagia dan senang karena ia memperoleh peringkat 1 di seluruh angkatan. Berbanding dengan terbalik sikap Narendra yang ia liat. Akhir akhir ini Naranta diam diam memperhatikan sahabatnya ini. Sahabat nya ini jarang sekali tersenyum. Sedangkan akhir akhir ini, terkadang tidak nyambung diajak berbicara. Senyum kecut menjadi penghias harinya. 1 pertanyaan yang terus terngiang di dalam otak Naranta.
Ada apa dengan kamu, Narendra?
***
Naranta berjalan menuju koridor tempat Narendra berdiri. Dari kejauhan, sebuah pemandangan tak enak melintasi matanya. Alisha kebetulan sedang lewat dan Narendra memanggilnya. Benar benar bukan seorang Narendra yang akhir akhir ini Naranta lihat. Sepertinya memang ada satu alasan utama yang membuatnya menjadi seperti ini.
"Alisha! Tunggu"
Alisha, merasa namanya dipanggil seseorang. Kemudian ia menoleh ke sumber suara tersebut, nyatanya sahabat kekasih nya yang memanggilnya. Alisha tersenyum kemudian berjalan mendekat ke arah Narendra.
Dari jauh, diam diam Naranta memperhatikan semuanya. Memperhatikan gerak gerik Narendra. Sepertinya ada yang tidak beres, Naranta bersembunyi dibalik tiang penyangga yang berjarak 3,5 meter dari tempat berdirinya Narendra dan Alisha.
Narendra dan Alisha tidak menyadari kehadiran Naranta. Tangan Alisha langsung digenggam Narendra. Entah mereka hendak kemana, yang jelas pada saat yang bersamaan Naranta benar benar sakit hati terhadap sahabatnya. Bagaimana tidak? Sahabatnya menggenggam tangan kekasihnya, jelas jelas hal semacam itu sangat lancang sekali.
Mereka berhenti di taman dekat kolam ikan sekolah. Kawasan yang sangat terkenal sebagai tempat digunakannya siswa dan siswi yang berpacaran di kala istirahat. Naranta mengendap endap mengikuti kemana mereka berdua. Naranta berdiri dibalik pohon. Mendengarkan apa yang hendak Narendra bicarakan. Sebenarnya apa yang ia lakukan seperti ini tidak baik. Jika apa yang dibicarakan oleh Narendra sesuatu yang penting, maka secara tidak langsung Naranta akan mengetahuinya. Dan semua yang Naranta duga, diluar kenyataan.
![](https://img.wattpad.com/cover/68765132-288-k925294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Now and Then
Fiksi RemajaDia. Laki laki yang pertama kali kutemui di depan gerbang sekolahku. Ketika itu kami masih berseragam SMA. Dia, laki laki bertubuh gagah. Ber alis tebal. Dan memiliki rahang yang kokoh. Dia adalah dia. Akan selalu menjadi dia yang kucintai. Dia ada...