Hari Sabtu ini, Andin memutuskan untuk menghabiskannya dengan bermalas-malasan setelah 5 hari kerja mengejar deadline. Andin asyik menyaksikan film yang sedang diputar di HBOTV walau belakangan perhatiannya lebih tertuju kepada Mamahnya yang sibuk mondar-mandir. Andin berusaha untuk fokus kepada film yang diputar namun dirinya terlalu penasaran untuk tidak bertanya.
"Mau kemana sih Mah kok kayanya buru-buru banget?" Sandra langsung menghentikan langkahnya dan baru menyadari bahwa sedari tadi Andin bersamanya.
"Loh kok kamu masih disini sih? Masih pake pajama lagi. Belom mandi ya?"
"Emang kenapa aku harus dandan?"
"Kok kenapa sih? Kan kita mau pergi ke rumah Andri. Kamu gimana sih. Jangan-jangan kamu gak inget lagi sekarang hari apa."
Andin mencoba berpikir. "Ingetlah, Mah.........Sabtu kan?" Sandra memutar bola matanya, tidak percaya.
"Calon suami sendiri ulang tahun kok gak inget sih, Andin, Andin." Ujar Sandra heran.
Hah Andri hari ini ulang tahun? Kok itu anak diem-diem aja ya?
"Ehm yaudah aku mandi dulu ya, Mah." Andinpun bergegas ke kamarnya.
Selesai Mandi, Andin memilih baju mana yang akan dia pakai. Ia lihat semua koleksi dress-nya. Tapi malah membuatnya tambah bingung. Tapi Andin akhirnya menemukan sesuatu yang pas. Dress merah selutut yang beberapa waktu yang lalu ia beli. Ia memakai dress tersebut dan mempoles wajahnya. Andri pasti suka dengan penampilan aku hari ini.
30 menit kemudian Andin sudah siap dan merekapun bergegas ke rumah Andri.
"Oh iya Mah, aku belum beliin Andri apa-apa. Duh gimana dong?" Ujar Andin saat dirinya dan Mamahnya sudah diperjalan ke rumah Andri.
"Haduh udah gak ada waktu lagi Ndin. Kita udah telat banget loh. Nanti bisa gagal surprisenya."
Andinpun akhirnya menurut dan tetap melanjutkan perjalanan menuju rumah Andri. Mereka tiba 20 menit kemudian. Ternyata disana sudah ramai dengan teman-teman terdekat Andri.
"Sandra, Andin, aduh kalian akhirnya datang juga. Untung Andri belum datang. Kalian tadi parkirnya jauh dari rumah kan?"
Andin tadi ditelpon untuk parkir jauh dari lokasi agar Andri tidak curiga. "Iya, Tan. Aman kok."
Di rumah Andri ada sekitar 15 teman-temannya. Rata-rata teman kuliahnya, ada juga beberapa teman SMA-nya yang kebetulan lagi di Jakarta dan teman kuliahnya yang bela-belain datang dari Australia ke Jakarta cuma untuk kasih surprise ke Andri.
"Tante, keren banget bisa ngumpulin temen-temen Andri kaya gini." Ujar Andin yang kagum atas rencana Meryl untuk ulang tahun anaknya.
"Oh bukan Ndin. Ini semua bukan rencana Tante. Tapi Clara. Oh iya kalian belum kenalan ya. Sebentar ya."
Belum sempat Andin menjawab, Meryl sudah hilang dari pandangan dan tidak lama datang kembali bersama wanita cantik, keturunan Indonesia-Jerman, Tinggi, Terlihat sangat berkelas. Seperti Andri versi wanita. Andin sampai terpesona beberapa saat melihat wanita dihadapannya.
"Andin kenalin ini Clara, Clara ini Andin." Andin dan Clara saling bersalaman dan tersenyum. Kecantikan Clara entah bagaimana bisa membuat Andin merasa terintimidasi.
Andin's POV
"Hi, I'm Clara." Oh my God. This girl is sooo perfect! Gila aku langsung merasa gak ada apa-apanya dibanding dia.
Oh iya kata Tante Meryl dia yang nyiapin ini semua. Kalo gitu dia pasti salah satu orang terdekat Andri. Kalo aku perhatiin kok mukanya agak familiar ya? kaya pernah liat sebelumnya. Tapi di mana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Cupid
RomanceAndri & Andin, 2 orang yang terjebak dalam permainan kedua ibu mereka. Mereka dijodohkan bahkan dijaman yang sudah modern ini. Keadaannya menjadi sulit karena Andin sudah memiliki kekasih yang telah 7 tahun bersama. Dan Andri juga memiliki wanita ya...