Andri langsung bergegas ke rumah sakit ketika Mamahnya menghubunginya dan mengatakan Clara sudah sadarkan diri. Walaupun ia baru tiba dirumah 3 jam yang lalu tapi ia tidak peduli dan langsung kembali ke rumah sakit. Clara sudah sadarkan diri dan orang pertama yang dicarinya adalah Andri. Andri tiba 20 menit kemudian dan langsung menemui Clara. Clara tersenyum senang melihat sosok Andri yang berada disampingnya. Ia tahu pasti Andri akan menemaninya dan ia tidak salah.
"Hei.." Sapa Andri. Clara belum sanggup bersuara dan hanya membalas sapaan Andri dengan senyuman.
Setelah Dokter memeriksa keadaan Clara dan kemudian Clara kembali tertidur setelah meminum obatnya. Andri dan Meryl bisa dengan lega meninggalkan Clara beristirahat.
"Alhamdulillah Clara sadar juga ya, Ndri." Andri mengangguk setuju. Ia sangat lega akhirnya Clara bisa sadar dan baik-baik saja.
Andri menyadari Mamahnya yang seperti sedang mencari sesuatu.
"Mamah nyari apa?"
"Andin mana ya, Ndri? Kok dia gak keliatan."
"Andin belum balik kesini?"
"Loh bukannya dia ikut kamu?" Andri langsung teringat perdebatan mereka. Dan ia yang langsung pergi meninggalkan Andin. Sekarang ia merasa bodoh karena meninggalkan Andin yang tidak tahu apa-apa soal tempatnya sekarang.
"Bentar ya, Mah." Andri bergegas pergi ke tempat terakhir ia bersama Andin. Tempat di mana ia meninggalkan Andin.
Andri sudah 10 menit mencari Andin ditempat tadi mereka berdebat tapi Andin tidak ada disana. Andri juga sudah menanyakan ke beberapa orang dengan menunjukan foto Andin tapi tidak ada satupun yang melihat. Andri kini diselimuti rasa bersalah. Harusnya ia tidak meninggalkan Andin. Tapi tadi ia terlalu kesal ditambah lelah karena belum tidur 2 hari jadi ia tidak ada tenaga untuk banyak berpikir. Andri ingin menghubungi Andin tapi ia yakin Andin belum menggunakan nomor lokal untuk ponselnya. Pencariannya hanya berharapkan keajaiban saja.
Andri terus mencari sampai tanpa sadar hari sudah mulai gelap. Dan dirinya semakin panik karena masih belum menemukan sosok Andin.
"God, where is she?" Andri benar-benar tidak tahu harus kemana dirinya mencari. New York terlalu besar dan terlalu ramai. Sangat sulit untuk mencari satu orang diantara kerumunan ribuan orang ini. Andri memutuskan untuk beristirahat di bangku Central Park. Andri mencari Andin sampai ke Central Park meski tempat itu jauh dari rumah sakit dan tempatnya terakhir melihat Andin namun entah mengapa ia merasa bahwa akan menemukan Andin disini.
Andri melihat sosok wanita yang duduk sendiri. Murung. Wajahnya kusut. Ia menghampiri wanita tersebut dan duduk disampingnya. Wanita itu belum menyadari keberadaannya. Sampai akhirnya ia mengalihkan pandangannya ke Andri dan terkejut.
Andri tersenyum lega setelah akhirnya menemukan Andin. Benar dugaannya bahwa ia akan menemukan Andin disini. Entah bagaimana caranya ia bisa yakin. Andin terkejut melihat Andri disebelahnya. Tapi sedetik kemudian ia bangkit dan bergegas pergi meninggalkan Andri.
Andri kemudian mengejar Andin yang terus mempercepat langkahnya. Ini seperti adegan tadi siang saat Andri melihatnya dan mengkutinya. Awalnya Andri tidak yakin itu sosok Andin. Tapi feelingnya mengatakan untuk mengikuti sosok tersebut dan akhirnya Andri yakin bahwa itu Andin. Ia senang luar biasa dan langsung berencana akan memeluknya ketika Andin berhasil dikejar.
Andin masih berjalan cepat namun sepertinya ia mulai merasa lelah jadi kecepatannya pun berkurang. Andin tidak menghiraukan Andri yang berdiri disamping. Andri tahu pasti Andin marah karena ia telah meninggalkannya sendirian ditempat yang tidak ia kenal. Andin kemudian berhenti dan Andri ikut berhenti. Ia menatap Andri penuh emosi bercampur. Andri sudah menyiapkan diri jika Andin ingin memukul atau mencubit dirinya. Tapi ia salah. Andin tidak melakukan itu. Yang Andin lakukan sekarang justru memeluknya. Erat. Erat sekali. Andin menangis. Andri bisa merasakan betapa Andin sangat ketakutan. Dan dirinya semakin merasa bersalah. Ia biarkan Andin menangis dipelukannya. Sampai tangisan itu mereda. Dalam sehari ini Andin sudah 2 kali menangis. Namun untuk kali ini ia tahu kenapa.
![](https://img.wattpad.com/cover/9671937-288-k304142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Cupid
RomanceAndri & Andin, 2 orang yang terjebak dalam permainan kedua ibu mereka. Mereka dijodohkan bahkan dijaman yang sudah modern ini. Keadaannya menjadi sulit karena Andin sudah memiliki kekasih yang telah 7 tahun bersama. Dan Andri juga memiliki wanita ya...