Justin Bieber as Justin Douglas
Lily Collin as Ellen Maddie Tomlinson
-----------------------------
"tentu saja aku senang kau bermain di film ini. Bukankah itu impianmu?"Suara khas milik seorang laki-laki memasuki indera pendengaran gadis cantik dengan blouse putih yang kini berada di dalam mobil menuju kantor manajemen. Sedangkan di sampingnya seorang laki-laki ber-make up tipis tengah sibuk dengan laptopnya. Kenny, managernya. Ya, Kenny memang laki-laki, tetapi berjiwa perempuan. Baiklah jika menurut sebagian orang itu menggelikan, tetapi bagi Ellen, Kenny adalah orang yang menyenangkan, ulet, dan sangat
"tentu saja. Dan aku harus dibelikan hadiah"
"Baik,,baik,,kau tunggu saja. Jika boleh tau, siapa lawan mainmu?"
Louis, saudara laki-laki gadis itu terdengar sangat penasaran.
Gadis itu tertawa seraya memandang cermin di tangan kanannya. Polesan make up yang sempurna, ia suka warna lipstick yang dipilih Kenny.
"Yang pasti akan lebih tampan darimu"
Louis terkekeh,
"oh benarkah? Lalu kau akan berbuat apa? Mengajaknya berkencan?"
"kau berkata begitu seolah aku ini sangat agressiv"
Terdapat jeda lumayan panjang di sana saat gadis itu mendengar saudara laki-lakinya berbicara dengan orang lain seraya menjauhkan ponselnya. Sedangkan ia sabar menunggu sembari memperhatikan kukunya yang cantik.
Lalu beberapa detik kemudian ia mendengar ada pergerakan dan suara dehaman Louis terdengar jelas.
"Lou? Kau disana?"
"Um, yeah. El, aku benci mengatakan ini tapi aku harus pergi sekarang"
Ellen, gadis itu mendadak merubah wajahnya menjadi murung.
"kau menyebalkan sekali. Baiklah, hati-hati"
"Tentu. Aku menyayangimu"
"aku juga"
Ellen lalu menutup sambungan teleponnya dan meletakannya di dalam tas. Lampu merah di sana, dan mobil miliknya berhenti.
"Lawan mainmu terlihat panas!" bisik nakal Kenny seraya menyikut perut Ellen dari samping. Matanya sama sekali tidak lepas dari layar laptopnya membuat Ellen penasaran.
"siapa? Bahkan aku tidak tahu"
Raut wajahnya yang penasaran lantas mendekat dan sedikit mencondongkan tubuhnya untuk menatap dua buah gambar yang dominan berwarna jingga itu.
Matanya lantas membulat dan terdiam cukup lama. Hal itu membuat Kenny mengernyit dan senyumnya luntur. Dijauhkannya laptop itu dari jangkauan Ellen,
"Hei, ekspresi macam apa itu?" sungutnya tidak suka. Bukankah laki-laki di foto itu terlihat sangat menggoda?
Ellen menegakkan duduknya, mobilnya kembali berjalan. Ia menatap Kenny gugup sedangkan gigi atasnya menggigit bibir bawah.
"Tidak. Hanya saja, bukankah dia seorang penyanyi?" El kembali melirik laptop di tangan Kenny sejenak.
Kenny mengibaskan tangannya lembut,
"Nenekku juga tahu jika Justin adalah seorang penyanyi, tetapi dia juga seorang aktor. Ayolah sayang, kau harus menonton televisi"
Ellen melotot,
"aktor apanya?!"
"Come on El, buktinya dia menjadi lawan mainmu. Dan bisakah kau sisir rambut cantikmu itu karena sebentar lagi kita akan sampai dan bertemu dengan Justiiiin. Oh ya tuhan jika saja aku ini wanita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Camera [Justin Bieber]
FanfictionEllen, gadis itu meninggalkan Justin 2 tahun lalu dengan alasan konyol. Hal itu membuat Justin depresi hingga ia berubah menjadi seseorang yang buruk dan menyedihkan. Lalu, mereka bertemu kembali dalam sebuah drama yang mengharuskan keduanya bermain...