Justin masih bergurau dengan lawan mainnya, seorang pria berusia kisaran 50 an. Ia duduk di meja makan dengan seorang wanita yang kini masih menata rambutnya. Ia membenarkan dasinya dan mulai memakai jasnya kembali."Kau harus menatap Brad dingin dan jangan mainkan rahangmu. Itu terlalu terkesan emosi, bersikaplah lebih santai" Chris menjelaskan, menunjuk kedua mata Justin.
"Aku terlalu manis untuk membuat tatapan dingin" gumamnya, Brad tertawa terpingkal seraya melempar sebuah sapu tangan tepat di depan wajah Justin.
"Baiklah kita mulai"
"And......action"
Justin yang awalnya menunduk, kini menatap Brad datar, namun ada ekspresi tidak suka di sana.
Brad balas menatapnya dingin, bahkan lebih dingin. "Aku yakin ini bukan pertama kalinya kau datang ke mari"
Justin masih diam, sama sekali tidak ingin berbicara.
"Berapa kali kau datang ke mari?"
Justin membuka mulutnya untuk berbicara, namun detik berikutnya ia malah tersenyum geli dan berujung pada tawa menggelegar. "Mengapa kumismu bengkok begitu?" tanyanya.
"Benarkah?" Brad terkekeh, menyentuh kumisnya yang sudah mulai memutih. Para kru juga tertawa karenanya.
"Ayolah Justin fokuslah" Kevin mengingatkan. Justin menunduk, menyembunyikan tawanya yang susah berhenti. Ia lalu kembali menatap Brad dengan wajah normal. Meskipun bibirnya masih geli, namun ia berusaha bersikap professional.
Seorang wanita menghampiri Brad untuk membenarkan kumis dan menata rambutnya, saat itulah Justin mendapati seorang gadis tengah duduk di sebuah sofa tinggi sedang memainkan ponselnya dan laki-laki di belakangnya sedang meng-curly rambutnya. Ia tampak sangat cantik dengan gaun hitam selutut.
Justin mengulum bibir bawahnya, ia baru mengingat jika scene berikutnya ia akan beradu acting dengan gadis itu. Masih sibuk menatapnya, gadis itu menoleh dan balas menatapnya tanpa ekspresi, namun itu hanya sekitar 3 detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Camera [Justin Bieber]
FanficEllen, gadis itu meninggalkan Justin 2 tahun lalu dengan alasan konyol. Hal itu membuat Justin depresi hingga ia berubah menjadi seseorang yang buruk dan menyedihkan. Lalu, mereka bertemu kembali dalam sebuah drama yang mengharuskan keduanya bermain...