3

7.6K 151 3
                                    

Pagi hari yang begitu cerah. Suasana pagi ini sangat berbeda dengan raut kedua pasangan pengantin baru Arka dan Olivia. Wajah mereka sama-sama seperti menahan kesal dan marah, bibir Olivia sendiri ia kerucutkan, wajahnya ditekuk penuh rasa kesal. Sedangkan Arka hanya memegangi bibir tipisnya yang terluka akibat tragedi semalam.

"Sumpah demi apapun, gue gak akan pernah maafin lo arka, GAK AKAN PERNAH!!" Olivia membatin, matanya menatap Arka tajam seolah ingin sekali menelan pemuda yang duduk dihadapannya itu hidup-hidup.

"GILA! Sakit banget bibir gue, mana sampai lecet gini lagi. Kenapa juga gue sampe ngelakuin hal itu sama dia. Sumpah demi apapun, gue gak tahu kenapa gue ngelakuin hal itu, gue gak bisa ngontrol diri gue. Gue, gue beneran gak tahu." Arka ikut membatin memikirkan kejadian semalam yang sama sekali tidak diduganya. Bibirnya terus ia pegang karna sedikit terluka akibat ulah Olivia yang berusaha menolak apa yang dilakukannya semalam.

"Kalau gue nanti beneran hamil gimana? Isssh!! Gue gak mau yah kalau harus punya anak dari cowok gila kayak dia! Gue bener-bener gak mau!!" Olivia memukul-mukul perut datarnya. Mencengkramnya kuat dengan rasa kesal dan benci saat mengingat kejadian buruk semalam.

"Dia kayaknya masih marah sama gue. Gue sendiri beneran gak tahu. Kalau gue sadar, gue juga gak mau nyentuh dia. Tapi gue ada diantara sadar dan tidak. Jadi gue bener-bener gak tahu.." Arka menunduk sesal. Ia tidak berani menatap wajah Oliv lagi karna oliva langsung menatapnya tajam.

"Ekhem! Kenapa jadi mendadak diam-diaman seperti ini sih? Ayo dong dimakan sarapan paginya. Ayo At. ajak istrimu itu. Kamu jangan diam saja!" tiba-tiba om Harison membuka suara. Suasana yang hening itu pun menjadi hidup dan semua lamunan Arka dan olivia terbuyar karenanya.

"I..iya pah.. I..ini juga Arka mau sarapan ko.." Arka berucap gugup dan gemetar. Ia mengambil sehelai roti dihadapannya. Mengolesinya dengan sedikit mentega dan selai coklat.

"Aku bisa ambil sendiri!!" ketus arka menepis tangan Arka saat hendak menaruh sehelai roti untuknya.

"I..iya, yaudah ini coklatnya.."Arka beralih menyodorkan selai coklat kearah Olivia

"Aku gak suka coklat!!" Oliva kembali menolak. Sepertinya ia benar-benar marah dan membenci lelaki yang sudah berhasil menyentuh paksa dirinya malam tadi.

Arka hanya mengangguk kecil dan pasrah. Walau sebenarnya ia kesal. Tapi ia harus tetap menjaga sikap didepan kedua orang tuanya dan kedua orang tua Olivia itu.

"Lucu sekali anak-anak kita itu mba.." tante Femmy mamah olivia terkekeh kecil melihat tingkah putri dan menantunya.

"Iya mba Fem, lucu sekali. Jadi tidak sabar melihat mereka kalau sudah punya anak nanti. Pasti lebih lucu lagi.." balas tante Casma ikut terkekeh geli.

"Kayak gini dibilang lucu. Gue hampir gila gini mereka malah ketawa-ketawa. Dasar orang tua stres!!" Arka membatin kesal. Ia sampai tega menyebut ibu dan ibu mertuanya sendiri stres. Benar-benar anak durhaka lelaki muda ini.

"Ini semua gara-gara papah sama mamah! Kenapa sih kalian itu harus nikahin Olivi sama orang gila kayak dia? Emangnya Oliv gak bisa cari laki-laki lain apa?
Mana ngeselin banget lagi. Kalau sampai Oliv punya anak dari orang gila ini, Oliv akan BUNUH anak itu!!" Olivia membatin kesal. Raut wajahnya penuh dendam dan emosi. Kedua kakinya sampai ia tendang-tendang kecil mengenai kaki Arka. Oliva bahkan menginjak kaki Arka saking kesalnya.

"Aw! Aduhh, sakit tau!! Lo tuh bisa diem gak sih? Bibir gue aja masih sakit gara-gara lo gigit, sekarang lo nginjek kaki gue, dasar cewek stres!!" Arka berbisik kesal dengan suara pelannya agar tidak didengar oleh kedua orang tuanya juga orang tua olivia.

"BODO!! Rasain aja! Ini gak sebanding dengan apa yang lo lakuin sama gue! IHH!!" OLivia kembali menginjak kaki arka sekuat tenaga. Arkaa hanya meringis menahan rasa sakit

"Dasar cewek gila! Kalo nyokap bokap lo udah pulang dan bokap nyokap gue pergi, gue siksa juga lo!!" Arka mengancam ngasal.

"Sebelum lo siksa gue. Lo yang akan gue siksa duluan! Issh IHH!! Rasain nih!!"

"Aduh, aduhh!! Aww! Sakit tau!!"

"Biarin, biar lo tau rasa, NIH!!"

"Aww!! Aduh-duh.."

BRUUKK!!

Karna dorongan kencang dari Olivia dan arm a yang tidak bisa menahan dorongan tersebut. Akhirnya kursi yang Arka duduki pun terjatuh hingga membuat arka kesakitan karenanya.

"Hahaha hahaha.." olivia tertawa begitu puas melihat tubuh Bisma jatuh dari kursi.

Om Stev, om Harison, tante Casma serta tante Femmy hanya terpelongo melihat sikap perempuan cantik bermata sipit itu.

"Gila ya lo! Gue kesakitan kayak gini malah lo ketawain, dasar istri durhaka lo! Stress!!" dumel arka kesal. Namun lagi-lagi kedua orang tuanya serta kedua orang tua Olivi hanya melongo bingung.

"Lagian, siapa suruh lo macem-macem sama gue! Belum kenal gue sih lo, ahaha" Olivia kembali tertawa terbahak.

"Awas lu! Tunggu pembalasan gue ntar!!" Arka mengancam kesal. Ia kemudian bangkit dari jatuhnya dan membenarkan posisinya agar duduk kembali.

Om Stev dan om Harison saling memandang satu sama lain. Begitu pun tante Casma dan tante Femmy. Keempat paruh baya ini mengerutkan keningnya bingung tidak mengerti.

promise of love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang