Siang hari, terik matahari yang menyengat dan panas yang luar biasa. Yoona menghela nafas perlahan saat jam sudah menunjukan pukul 2 siang. Melipat kedua tangannya di atas meja kasir dan mengistirahatkan kepalanya disana. Toko bunga tempatnya bekerja hari ini sedikit senggang. Belum banyak pemasukan yang diterimanya sejak pagi. Bahkan jari-jarinya cukup untuk menghitung banyaknya pelanggan yang datang. Toko bunga itu adalah milik bibinya. Dia sering membantu bibinya saat tak ada kegiatan yang bisa dilakukannya. Katakanlah sebagai aktivitas tambahan di waktu kosongnya. Pintu terbuka, dua orang pria dengan setelan kaos dan jeans denim masuk menarik perhatian. Yoona meneguk ludah, dia tidak pernah melihat dua orang itu sebelumnya. Perhatiannya lalu tertuju pada pria yang mengenakan kaos abu-abu yang sedang menampilkan raut kesal pada temannya. Rambutnya bewarna hitam sangat kontras dengan kulitnya yang bewarna putih pucat. Mungkin mereka adalah mahasiswa dilihat dari penampilan.
"Selamat datang" Yoona menyapa. Mengangkat kepalanya secara cepat hingga rambut panjangnya ikut terkibas ke belakang. Kedua orang itu berbalik sekilas melihat Yoona lalu kembali beralih untuk melihat bunga-bunga yang dipajang dengan rapi sesuai dengan jenisnya. Yoona mengikuti melalui ekor matanya dan mendesis sial saat pria berkulit pucat yang menjadi perhatiannya itu memunggunginya, membuat Yoona tak bisa melihat wajah tampan itu lagi.
Sekali lagi pintu terbuka. Beberapa gadis- gadis SMA tampak berlari kecil untuk masuk ke dalam toko. Mereka berjengit seperti melihat idol. Berpura-pura tertarik pada bunga padahal sebenarnya hanya ingin mencari perhatian. Mungkin Yoona harus berterima kasih karna tokonya terasa lebih hidup dengan kedatangan dua pemuda tampan itu. Terlihat jauh lebih ramai dari sebelumnya. Inilah yang dibilang the power of handsome boys.
Yoona mengerjap saat bersitatap dengan pria pucat itu. Pria itu berjalan ke arahnya. Dengan panik Yoona menyisir rambutnya dengan tangannya dan merapikan bajunya yang sudah terlihat rapi.
"Bisakah kau memberikan saran, bunga seperti apa yang harus kami beli?"
Yoona merasa tubuhnya lemas begitu aroma parfum laki-laki itu masuk ke dalam penciumannya. Begitu harum dan memabukan. Bahkan kata-kata yang keluar dari pria itu seperti melodi yang indah. Bahkan lebih indah dari suara-suara penyanyi yang pernah didengarnya. Sangat manly dan seksi di pendengarannya.
"Apa kau tak mendengarku?"
"Oh maaf. Siapa namamu?" Yoona menangkup kedua tangan di bawah dagunya dengan kedua pipi yang bersemu merah.
Pria itu mengangkat sebelah alis melihat tingkah Yoona. Namun dia tersenyum kecil setelahnya. "Oh Sehun."
Ingin Yoona menjerit histeris sekarang juga. Yoona berani bersumpah jika senyum kecil pria itu benar-benar membuatnya gila. Semua pria tampan yang pernah dijumpainya atau yang hanya sekedar dilihat di layar kaca terganti dalam waktu singkat oleh pria yang bernama Oh Sehun itu.
"Jadi bisakah kau memberikanku saran?"
Yoona berdehem pelan menetralkan jantungnya yang ingin melompat keluar dari tempatnya "Bunga seperti apa yang kau inginkan?"
Sehun mendengus. "Untuk itu aku bertanya, aku tak tahu bunga apa yang baik. Sebenarnya bukan aku yang ingin membelinya. Tapi temanku. Aku hanya menemaninya"
Yoona tersenyum. Untuk pertama kalinya ia merasa sangat bersyukur membantu pekerjaan bibinya di toko. Jika setiap hari dia bisa mengobrol dengan Sehun maka dengan sangat sukarela ia akan memberikan sebagian waktunya di toko untuk membantu bibinya itu.
"Baiklah. Aku akan menyarankanmu membeli bunga yang ini." Yoona mengambil bunga yang berada di atas meja. Bunga bewarna ungu yang sangat indah itu hanya sejarak tangan Yoona.
"kenapa?"
"Sebenarnya, semua bunga yang kami jual memiliki arti. Dan bunga ini artinya keindahan, mempesona, dan mengagumkan. Aku pikir kau memiliki itu."
Sehun tertawa. Oh tidak! Kaki Yoona mulai melemas, jika dia berdiri mungkin Yoona sudah ambruk melihat Sehun tertawa di depannya. Yoona bersyukur, saat ini dia sedang duduk di atas sebuah kursi yang bisa menopang tubuhnya.
"lalu apa ada bunga yang berarti 'mari bertemu lagi'"
"Apa?"
"Jika ada, maka aku akan mengambil itu dan memberikannya padamu."
Dan Yoona benar-benar ingin menjerit setelah ini.
END
![](https://img.wattpad.com/cover/51280413-288-k601164.jpg)