Code

2.1K 194 12
                                    

Im Yoona - Oh Sehun

//

HAPPY READING



"Aku tidak mau tahu, kau harus menemaniku makan" Sehun berbalik dengan kilat, tidak membiarkan Yoona menyela ucapannya dan menarik lengan perempuan itu bersamanya menuju kafetaria sekolah dengan langkah cepat. Sungguh, Sehun kesal sekali dengan temannya yang satu ini. Sejak tadi Yoona terus mengomel padanya tanpa henti sementara perutnya terus mengamuk kelaparan.

"Bisakah pelan-pelan saja. Makanan tak akan habis, Oh Sehun" Yoona mendengus dengan nafas yang memburu mulai kelelahan. Mereka baru selesai dengan pelajaran olahraga. Setelah berlari dengan jarak yang bukan main panjangnya yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan push-up yang sangat menguras tenaganya, dan sekarang Sehun ingin kembali mengajaknya untuk melakukan olahraga kecil. Ini bahkan belum 5 menit saat ia mengistirahatkan tubuhnya.

"Kau berisik, Yoong" gumam Sehun tanpa melirik Yoona. Laki-laki itu masih saja menarik lengan Yoona hingga memasuki kafetaria.

"Apa?" Yoona berhenti melangkah. Dia menyentak lengannya dari cekalan Sehun. Amarahnya kini sudah mencapai puncaknya. Kesabarannya hilang dengan sikap Sehun yang cenderung pemaksa dan bersikap seenaknya.

Sehun mengela nafasnya. Mereka telah tiba di kafetaria sekolah yang telah ramai oleh anak-anak. Sehun lalu melirik Yoona yang terdiam disampingya. Perempuan itu terlihat memegangi tangan yang menjadi tempat tarikannya. Matanya kini terfokus pada tangan itu lalu meraihnya pelan. Yoona meringis saat jari Sehun menyentuh pergelangan tangannya yang memerah karna tarikan yang kuat dari laki-laki itu.

Sehun memperhatikan Yoona lebih jeli dan dalam. Perempuan itu masih menutup mulutnya bungkam tak ingin berbicara padanya "dasar manja" dengus Sehun namun tak melepas tangannya dari tangan Yoona. Wajahnya didekatkan pada tangan Yoona lalu meniupnya pelan berharap bisa sedikit meredahkan rasa perih itu.

Setelah itu Sehun pergi begitu saja meninggalkan Yoona untuk mengantri mengambil makanan. Yoona pun akhirnya memilih untuk mengambil tempat di meja makan yang berada di tengah ruangan. Ia mengusap pergelangannya sembari menunggu Sehun. Matanya memperhatikan Sehun yang tengah berdiri mengantri. Laki-laki yang dielu-elukan karna pintar dan tampan itu terkadang membuatnya hilang sabar menghadapi sikap pemaksa Sehun.

"Kau sungguh tak ingin makan?" ucap Sehun yang baru meletakan makanan yang telah diambilnya di atas meja.

Yoona menggeleng pelan. Sebenarnya Sehun telah menawarkannya tadi sebelum memesan, namun ia menolak. Nafsu makannya sedang tak ada.

"Seminggu lagi ulang tahunku" Yoona menatap Sehun yang tengah menyantap makanannya.

"Lalu?"

"Apa yang akan kau berikan?"

Sehun mengangkat kedua bahunya "Entahlah"

.

.

.

Yoona berjalan dengan cepat menuju lokernya. Ia membuka lokernya dan menemukan beberapa kotak kecil di dalamnya dan juga beberapa coklat. Yoona tersenyum senang. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Tak heran jika saat ini lokernya dipenuhi hadia dari beberapa orang yang menjadi penggemarnya. Ia cukup popular, walau tak sepopuler Sehun. Yoona membuka ranselnya dan mulai memasukan kado-kado itu satu persatu hingga ia menemukan sebuah bunga yang tersembunyi di belakang sebuah kotak yang baru saja dimasukannya. Bunga yang sangat cantik itu bewarna kuning dan cukup jarang ditemukan. Tangannya meraih bunga itu dan tak menemukan hadia lainnya lagi. Yoona tersenyum kecut. Dari semua hadia yang sudah dilihatnya tak ada satupun yang tertulis nama Sehun disana. Perasaannya mendadak menjadi kesal. Yoona pun menutup lokernya dan melangkah menuju kelasnya. Sehun sudah pasti tiba lebih dulu. Pria itu selalu datang lebih awal darinya.

YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang