Ada dunia lain di luar sana, kalau kau tahu cara untuk mencarinya.
- The Little Vampire -
·§·
Jantungnya memompa semakin cepat, seiring napasnya yang tidak beraturan. Reagan berlari seperti orang kesetanan di tengah kota. Bahkan ada beberapa orang yang terjatuh karena tersenggol olehnya, dan ia tidak mau menghabiskan sedikit waktu pun untuk menoleh dan meminta maaf.
Reid yang masih mengikuti Reagan, harus berhenti demi membantu seorang nenek berjaket rajut—korban kelima Reagan—berdiri. Nenek itu memukul Reid tanpa tenaga dengan tas belanjaannya dan mengomel, "Apa kalian anak muda zaman sekarang sudah tidak punya sopan santun?"
Reid tahu meninggalkan nenek ini mengomel sendiri akan sama tidak sopannya. Tapi ia tidak punya pilihan ketika melihat Reagan semakin menjauh. Jadi ia kembali berlari, meninggalkan nenek itu dengan omelannya yang semakin menjadi.
Reagan boleh merasa bahwa ia bisa berlari secepat yang ia inginkan, tetapi itu tidak menutup rasa lelahnya dan kedua kakinya yang mulai kebas. Sementara itu Reid berhasil menyusulnya.
Gadis pirang itu menumpukan kedua tangannya di lutut, mencoba mengatur napasnya. Lalu jeritan itu kembali terdengar. Reagan buru-buru menegakkan tubuh dan berlari.
Tapi Reid lebih dulu menahan kedua lengannya kuat dan menyeretnya ke tepi. "Reagan, ada apa, sih?" tanyanya, tanpa disadarinya terdengar membentak.
"Leicah berteriak minta tolong, Reid! Aku tahu ada yang tidak beres beberapa hari belakangan ini! Dan makhluk aneh itu—"
"Kau bicara apa?" Reid mengernyit. Lagipula Leicah siapa? "Makhluk aneh apa?"
Reagan menyentakkan lengannya dari genggaman Reid dengan kuat. Dia menatap mata kelabu itu, lantas menggeleng. "Kau tidak akan mengerti."
Reid diam, menunggu gadis itu bicara.
Hal-hal mengerikan yang bisa Reagan bayangkan berputar di kepalanya. Selama satu detik ia bisa menepis semua itu. Namun di detik berikutnya ia berpikir: setengah jam lalu ia bertemu dengan salah satu Apsychos. Itu nyata. Maka hal itu tidak menutupi kemungkinan hal yang lebih buruk bisa terjadi.
Teriakan terdengar lagi.
Reagan gelagapan. Tapi lengannya ditahan, lagi.
"Lepaskan, Reid! Sepupu dan Bibiku butuh bantuan! Kau pasti dengar teriakannya!" sembur Reagan kesal. Ia menggerak-gerakkan lengannya, berusaha lepas.
Reid menatap Reagan, bingung. "Tidak ada yang berteriak, Reagan."
Suara Reagan melemah. "Tunggu, kau tidak mendengar teriakan?" Keringat menuruni pelipis gadis itu, Reid yang melihat keadaannya tentu yakin kalau gadis itu tidak berbohong. Tapi ia sendiri juga sedang tidak berbohong, ia tidak mendengar teriakan apapun.
"Bohong! Ada apa dengan telingamu, Reid? Suaranya sangat jelas!" teriak Reagan frustrasi.
"Kau yang ada apa, Reagan," tekan Reid. "Berpikirlah jernih. Kumohon. Coba telepon dia."
Reagan ragu. "Tapi—"
"Coba dulu saranku," potong Reid.
Reagan merogoh saku celananya dan menekan tanda memanggil untuk sederet angka yang sudah tertulis di layarnya. Ia menunggu sambil mencoba menenangkan dirinya. Namun napasnya kembali tak beraturan saat panggilannya diangkat pada dering ke delapan.
![](https://img.wattpad.com/cover/59192244-288-k249434.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Immortal Heirloom: Darker
FantasíaSetelah terjadi penyerangan di Tempat Perlindungan mereka, para Pelampau Batas--orang-orang yang memiliki kemampuan melebihi manusia biasa--yang tersisa dengan terpaksa harus kembali bertahan hidup di dunia yang sama dengan manusia biasa. Dunia di m...