Setelah terjadi penyerangan di Tempat Perlindungan mereka, para Pelampau Batas--orang-orang yang memiliki kemampuan melebihi manusia biasa--yang tersisa dengan terpaksa harus kembali bertahan hidup di dunia yang sama dengan manusia biasa. Dunia di m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What doesn't kill me makes me stronger.
Kelly Clarkson-Stronger
·§·
Bianne adalah wanita berumur dua puluh empat tahun. Mengesampingkan sifat ramahnya yang membuatnya cepat diterima di dalam sebuah lingkungan baru, Bianne adalah salah satu dari puluhan Pelampau Batas yang selamat--salah satu dari makhluk yang dianggap manusia biasa berbahaya.
Meskipun tak ada satu orang pun yang tahu identitas lengkapnya, Bianne cukup diketahui oleh banyak Pelampau Batas lainnya karena kemampuan yang dimilikinya.
Ia seorang penyembuh yang handal. Dan yang paling penting, memiliki darah keturunan langka yang membuatnya bisa mengendalikan, bahkan membuat portal.
Kekuatannya cukup besar menjadikannya salah satu buruan utama para Apsychos. Maka dari itulah, Bianne sering berpindah tempat tinggal.
Namun tak sekalipun ia pernah meninggalkan kota Geanra. Karena di kota itu terdapat sebuah portal yang pernah keluarganya buat dulu, dan adalah tugasnya untuk memastikan portal itu tetap tersembunyi.
Kalau harus jujur, hal itu sangat menyebalkan bagi Bianne--ia jadi harus menghabiskan banyak waktunya untuk memastikan keadaan portal itu. Dan beberapa minggu terakhir, banyak keberadaan Apsychos yang bisa ia rasakan. Itu hampir membuatnya sesak sendiri.
Seminggu yang lalu, ia memutuskan untuk pindah ke apartemen yang cukup jauh dari pusat kota Geanra setelah sebelumnya tinggal di rumah sewaan yang terletak di dekat hutan.
Bianne sering berharap ia bisa menjadi manusia biasa di sebuah dunia yang normal. Namun ia sadar, mengharapkan sesuatu yang berkebalikan dengan apa yang sudah terjadi itu hampir tidak mungkin.
Bianne menghembuskan napas.
Meneguk habis air mineralnya, Bianne berjalan ke jendela sambil sesekali memijat pelipisnya. Ia merasa pusing. Itu tidak mengherankan, karena belakangan ini banyak Pelampau Batas yang terluka karena serangan-serangan Apsychossehingga ia harus bekerja ekstra untuk menyelamatkan mereka.
Ah, Bianne sudah menebak hari seperti ini akan terjadi. Bodoh sekali dia karena menjadi naif dan menganggap semuanya akan baik-baik saja. Harusnya ia tetap meingkatkan kewaspadaannya karena sang Iblis dan para Apsychos itu tidak akan pernah berhenti sebelum mengambil semuanya.
Bianne menggengam liontin yang ia lepas dari lehernya. Iris jingganya menatap ukiran yang sudah mulai terkikis pada liontin dengan sendu.
Isabian Alondra Archriver.
Entah mengapa, melihat nama lengkapnya sendiri bisa membuat Bianne bergidik tanpa sadar.
Ia memejamkan mata, berusaha tenang. Namun sebuah nama lain malah terlintas di pikirannya--nama yang sudah tidak asing lagi baginya.