12

4.5K 322 84
                                    

Pagi hari yang cerah di kamar tidur milik Beby. Tampak dua insan tengah terlelap dengan posisi saling memeluk. Dibalik selimut tebal itu lengan kokoh Beby memeluk pinggang polos Shania posesif.

Shania menggeliat dalam tidurnya, seolah enggan untuk membuka mata. Dia bersumpah selama 23 tahun hidupnya, ini adalah tidur ternyaman yang pernah ia rasakan.

Namun sinar mentari seolah enggan membiarkan Shania menikmati tidurnya lebih lama. Perlahan mata coklat itu terbuka, hal pertama yang dilihatnya adalah...caruk leher seseorang. Apa?

Shania memejamkan kembali matanya. Mengingat-ngingat apa yang telah terjadi semalam. Dia di club, preman, ditolong Beby. Mata Shania membulat sempurna. Beby?

Perlahan ia mendongakkan kepalanya keatas, melihat siapa kira-kira pemilik leher hangat ini. Shania nyaris berteriak saat melihat wajah polos Beby yang masih terlelap. Shania menundukkan kepalanya, mencoba mengintip bagaimana keadaan tubuh mereka dibalik selimut dan yang didapatinya adalah tubuh mereka polos tanpa sehelai benang pun.

'Astaga apa yang terjadi semalam? Gila gila gila. Gue, Beby, satu selimut, NAKED? Ya Tuhaaan.' Shania mengutuki dirinya sendiri bisa sebodoh ini. Bercinta dengan boss-nya? dalam mimpi pun Shania tidak pernah berfikir sejauh itu. Ya walaupun dia mesum. Tapi ini...Hhhhh.

Tapi tunggu. Sejurus kemudian seringai nakal tampak di wajah manisnya. Diliriknya ke meja kecil sebelah ranjang dan menemukan tas tangannya disana. Perlahan tanpa mengganggu tidur Beby Shania berusaha melepas pelukan hangat itu dan mengambil smartphone-nya.

Shania membuka aplikasi kamera dan kembali lagi ke posisi awalnya saat terbangun tadi. Meletakkan kepalanya dengan nyaman di caruk leher Beby dan 'klik' satu pose mereka di balik selimut pun berhasil diabadikan.

Beberapa pose Shania ambil. Mulai dari mencium jakun Beby, mencium pundak, mencium bibir, dll. "Like what I said, I'll do anything to make you mine, right? And I'm not joking about that. Love you." gumamnya setelah puas mengambil selfie tak pantas itu dan menyimpan kembali ponsel nya.

Shania merasa Beby menggeliat dalam tidurnya dan dengan itu Shania berpura-pura terlelap kembali.

Mata setajam elang itu terbuka sempurna. Irisnya menatap awas sekitar, atau lebih tepatnya gadis yang terlelap dalam dekapannya. Tubuh Beby mematung. Buru-buru ia mengecek keadaan di dalam selimut, ia membuang nafas kasar melihat tubuhnya dan Shania tidak memakai apapun.

"Shit!" umpatnya kasar.

*****

"Oh! Jadi kamu nyalahin saya? Kamu duluan yang mancing saya buat tidur sama kamu. Kamu yang mabuk!" ujar Beby penuh penekanan.

Suasana ruang tengah keluarga Beby menjadi tegang di pagi -yang seharusnya- indah ini. Apalagi kalau bukan kerena Shania yang menuduh Beby telah melecehkannya, menodainya, melakukan hal-hal yang tidak senonoh padanya.

"Kamu kan tau aku lagi mabuk. Kenapa gak kamu larang? Hah? Kamu sadar kan semalam? Malah kamu manfaatin buat nodain aku. Kamu jahat Beby. Jahat!" balas Shania dengan ekspresi semelankolis mungkin.

Beby memijit pelipisnya yang sakit. Kepalanya mau meledak rasanya. Fakta bahwa dia telah meniduri Shania tidak bisa dibantahkan lagi. Dan sekarang Shania malah mengomel, marah padanya.

Beby menarik nafasnya dalam, melirik ke arah Shania yang duduk bersebrangan dengannya. "Begini saja Shania, kita lupakan saja yang semalam. Anggap tidak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Kamu akan saya jadikan pegawai tetap, dan gaji kamu saya naikkan 7 kali lipat. Gimana?"

BRAKKK

Shania menggebrak meja di depannya dengan keras. Menatap nyalang kepada Beby. "DENGER YA BEBY CHAESARA ANADILA YANG TERHORMAT! AKU GAK BUTUH UANG KAMU. AKU TAU KAMU PUNYA SEGALANYA, TAPI AKU GAK PEDULI. YANG AKU BUTUHIN CUMA TANGGUNG JAWAB KAMU. ITU AJA!" bentak Shania.

Love Affair [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang