18

4.1K 302 49
                                    

Hallo! Sebelumnya, aku dan Siska ingin mengucapkan minal aidzin walfaidzin. Mohon maaf lahir dan batin. Harap di maafkan kesalahan kami yang di sengaja maupun tidak di sengaja :)

Update sekalian menutup malam kalian setelah lelah sungkem sama orang-orang. Semoga terhibur. Enjoy!

*****

"Beb, kayaknya kue rangi enak ya?"

"Mm, cilok juga enak kayanya."

"Eh, masa aku mau gado-gado deh."

"Es doger juga kayanya enak tuh."

"Beb, kamu tau nggak rumah makan yang di deket kantor itu? Ish,enak banget tau masakannya."

"Masa aku pengen rendang asli dari Padang."

"Beb, kamu dengerin aku ngomong gak sih?" Shania menoleh ke arah Beby yang sedang duduk di sebelahnya. Beby memasang tampang bete. Tentu bete karena sedari tadi Shania nyerocos macam-macam kemauannya.

"Kamu beli testpack gih." ucap Beby datar.

Mata Shania membulat sempurna. Dengan entengnya Shania menampar pipi Beby. "Aduh, kenapa di tampar sih?" geram Beby.

"Kamu nyuruh aku beli testpack buat apa?" tanya Shania ketus.

"Kamu minta macem-macem mulu dari kemarin. Aku curiga kamu hamil."

Shania diam sejenak lalu ia tersenyum menggoda pada Beby. "Berarti itu anak kamu dong?"

"Apaan? Gak. Bukan."

"Ish gitu." Shania mengerucutkan bibirnya. "Eh, besok aku ulang tahun tau, Beb." ujar Shania semangat.

"Bodo amat. Emang aku nanya." jawab Beby masa bodo.

"Ish jahat banget sih kamu. Aku mau rayain bareng kamu. Mau, ya?" ucap Shania sambil mengalungkan tangannya di lengan Beby.

"Nggak. Aku sibuk."

"Dih, bentaran doang sih Beb. Kamu mah jahat mulu sama aku."

"Gak peduli Shan, udah ah aku mau pulang. Capek seharian ladenin kemauan kamu." ujar Beby sambil menarik tangannya secara paksa.

Shania melirik jam dindingnya lalu kembali menarik tangan Beby. "Nggak Beb. Udah jam sebelas malem tau. Bentar lagi pergantian hari. Berarti aku ulang tahun satu jam lagi. Kamu disini aja. Please." pinta Shania dengan wajah berubah menjadi melas.

"Mangkanya cari suami biar nggak kesepian. Lepas ah, aku capek mau tidur." Beby masih tetap pada keputusannya untuk segera pulang.

"Aku maunya kamu yang jadi suami aku."

"Dih. Aku amit-amit."

"Amit-amit tapi aku ajak olahraga mau. Kalo kita menikah kan kamu bebas mau apain aku aja. Dan aku juga rela ngelayanin kamu setiap hari. 24 jam juga aku siap." ucap Shania sambil mengedipkan sebelah matanya.

Beby memutar bola matanya malas. "Kamu? Mau layanin aku? 24 jam? Satu ronde aja kamu udah teler. Gimana 24 jam. Gak usah ngaco. Minggir aku mau pulang."

"Yuk main, Beb." ajak Shania menarik tangan Beby menuju lantai atas.

"Main aja sama guling sana. Udah ah aku capek nih debat mulu sama kamu."

"Tapi aku mau main Beb sama kamu." dan kembali lah Shania yang manja.

"Udah malem. Mau main apaan? Petak umpet? Nanti kamu diculik. Mending sana tidur. Aku pulang. Masalah clear." Beby kembali melangkahkan kakinya menuju pintu.

Love Affair [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang