Siang ini suasana di rumah sakit tempat prilly yang baru saja sehari bekerja berubah mencengkam.bagaimana tidak wanita misterius yang kini masih tidak melepaskan tangannya dari tangan prilly terus menerus memaksa prilly untuk mengakui jati dirinya.tentang hubungannya dengan ali.dan hal itu di sebabkan karna prilly terus membungkam mulutnya.dia tak mungkin mengakui bahwa dirinya adalah istri dari ali.
"Kalau kau tidak menjawab maka ucapkanlah selamat tinggal untuk duniamu sekarang."wanita itu tersenyum licik. Kemudian dia mengarahkan pistolnya ke pelipis prilly.Namun sebelum menekan tombol yang terdapat di pistol itu.prilly dengan gerakan cepat menarik tangan wanita itu dan merebut pistolnya.dan kini berbalik wanita itulah yang sekarang di sergap prilly.persis dengan apa yang di lakukannya pada prilly.tangannya di gelincir ke belakang oleh prilly.
"Sekarang kita buktikan mana yang lebih kuat di antara kita berdua. "Ujar prilly membuat wanita itu menggeram penuh amarah.
"Awww... "prilly merintih sakit ketika wanita itu memukul perutnya dengan menggunakan sikunya.sehingga pistol yang di pegang oleh prilly tadi terlempar ke lantai dengan jarak yang tak jauh dari tempat mereka berdua berdiri.keduanya saling bertatap muka dengan pancaran emosional yang sama.Prilly memperhatikan gerak geriknya wanita tersebut.dia berani menebak jika wanita itu pasti sedang mencari cara untuk mengambil pistolnya kembali.dan hal itu pun benar terjadi.wanita itu bergerak cepat menuju letak pistolnya.akan tetapi prilly yang sudah lebih dulu tahu maksudnya pun tak kalah cepatnya bergerak.di tendangnya pistol tersebut sehingga menjauh dan tidak dapat di gapai oleh wanita itu yang kini tersungkur di lantai.
"Kau..!sudah lancang denganku rupanya."desis wanita itu sesaat setelah berdiri dan memperbaiki penampilannya yang di buat berantakan oleh prilly.
"Opppssss...kau bilang apa tadi?lancang?apa tidak salah kau menilaiku jika aku yang sudah lancang denganmu.bukannya kau hah?kau masuk ke ruanganku tanpa izin dan menyerangku begitu saja."sergah prilly dengan senyum remehnya.
" itu karna kau tidak mengakui apa yang aku pertanyakan padamu.
"Apa yang harus aku akui?hubunganku dengan siapa tadi kau bilang? Ali? Ali siapa? Aku tidak mengenalnya.mendengar namanya saja tidak pernah.bagaimana bisa aku mempunyai hubungan dengannya."elak prilly berbohong.mencoba menipulasi wanita aneh di depannya yang kini tampak tertawa
"Hahahaha...kau pikir aku percaya dengan karangan cerita barumu itu hah?aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kau turun dari mobilnya dan aku juga melihat kalian berciuman mesra.apa itu yang di sebut bukan hubungan?."
Mendengar hal itu prilly pun terkejut.dia tak menyangka jika wanita di depannya banyak mengetahui apa yang di lakukannya dengan ali sebelum turun dari dalam mobil
"Hahaha jadi selama aku di dalam mobilnya.kau memperhatikanku sedetail itu?lalu apa kau juga suka mengintai kami ketika bercinta?"sindir prilly tak kalah.
"Kurang ajar...kau pikir aku ini apa..memperhatikan hal yang menurutku sama sekali tak penting."geram wanita itu yang justru membuat prilly terkekeh.
"Benarkah?Bagus kalau kau tidak melihatnya.karna jika kau sampai melihatnya aku yakin kau pasti akan gila."lagi lagi prilly terkekeh membuat wanita yang di sindirnya mengepalkan tangannya.
"Aku tanya padamu Sebenarnya apa yang kau incar dariku hah?"lanjut prilly
Wanita itu tampak tersenyum.kemudian dia mengeluarkan sesuatu dari balik baju hitam yang di kenakannya.prilly mengerutkan dahinya ketika wanita itu mempertunjukkan sebuah fhoto laki laki tampan berjas rapi yang terlampir sangat elegan.
"Tanpa ku beritahu kau pasti sudah tahu siapa laki laki ini."tunjuk wanita itu.
Prilly tampak diam dan berpikir.dia seperti pernah melihatnya.tapi entah mengapa dia lupa dan tidak dapat mengingatnya dimana dia pernah bertemu.
