Part 6

59 8 0
                                    

Tok tok tok

Sura ketukan pintu membuyarkan semua lamunan kami tentang keheranan yang belum terjawab. Bayu bangun dari kursinya dan membuka pintu. Aku sendiri mulai membuka makanan yang terbungkus.

"Eh, Pak Doddy."

"Waaah, dokter muda Bayu, gimana operasinya?"

"Alhamdulillah lancar, Pak."

"Baguslah, seperti biasa ya?"

"Iya, ngomong-ngomong ada yang perlu saya bantu Pak?" Tanya Bayu dengan santun.

"Iya nih, sekarang kan jadwal saya jaga, tapi anak perempuan saya minta ditemenin kan kebetulah lagi pulang dari UK."

"Oh gitu, yaudah saya aja  yang jaga."

"Wah, bener nih?"

"Iya."

"Terimakasih ya, oke kalo gitu saya pulang dulu. Sukses ya!"

Bayu mengangguk seperti anggukanku ketika menerima perintah Bayu. Aku kesal melihat Bayu-ku terlalu keras bekerja. Dan dimanfaatkan oleh seniornya. Mukaku mengkerut dengan jelas dihadapan Bayu.

"Selamat makaaaan." Serunya dengan ceria.

"Kamu bakal jaga hari ini?" Tanyaku sinis. 

Bayu hanya mengangguk menjawabku sambil memasukan sesuap nasi ke mulutnya.

"Aku kan pengen jalan-jalan."

Bayu menghentikan gerakan tangannya yang baru saja akan menuju ke mullutnya.

"jalan-jalan? kemana?"

"Kamu pikir kenapa aku bawain kamu makan dan air? Itu karena aku ingin shoping. Tapi kamu malah nerima permintaan dokter tua itu buat ganti tugas jaganya."

"Pak Doddy."

"Iya, siapapunlah."

"Ya gimana lagi."

"Aku gak suka!"

"Kamu gak suka apa?"

"Aku gak suka, kamu lebih mentingin Pak Doddy itu dibanding aku."

Bayu menertawaiku.

"Kok ketawa?"

"Lucu."

"Ck."

"Iya iya, shopingnya besok ya? Janji deh. Sekalian besok kan aku gajian."

"Janji ya?"

"Janji."

Sebenarnya aku hanya marah melihat Bayu kelelahan. Ingin shoping hanyalah alasan rasionalku. Tapi, boleh juga shoping ditemani Bayu. Kegiatan seperti itu mungkin akan memulihkan ingatanku.

***

Hari ini Bayu ada pasien darurat lagi. Karena jenuh menunggu aku jadi menghampiri Bu Endah, yang berjualan kangkung itu, dan ngobrol dengannya. Ia bahkan memberiku sepiring porsi makan siang gratis. Bu Endah biasa berjualan hingga siang saja. Karena ia sudah mudah lelah. Akhirnya aku menemani Bu Endah pulang. Ia bilang rumahnya ada di dekat Teras Cikapundung. Taman kota yang dibangun oleh pemerintah kota bandung tepat di pinggir sungai Cikapundung di Jalan Siliwangi, Bandung. Mendengar nama tempat yang tidak asing, aku jadi penasaran. Aku tertarik menemani Bu Endah untuk pulang kerumahnya.

"Masuk dulu, neng." Tawar Bu Endah

"Gak usah bu, kapan-kapan aja."

"Nuhun nya neng." (Terimakasih ya)

"Iya bu, Ibu langsung istirahat, jangan kecape'an."

Aku meninggalkan rumah Bu Endah yang berada di gang. Aku melangkah hingga keluar gang dan langsung dapat melihat taman yang dimaksud tepat disebrang sana.

Bayu, aku nunggu di Teras Cikapundung ya.

Oke, kamu mau dibawain apa? Hari ini aku gajian.

Tas, jus dan...

Dan?

Kuberitahu sesampainya kau disini.

Kukirim pesan singkat kepada Bayu. Aku duduk dikursi taman yang sudah disediakan. Angin yang melewati wajahku tak ada satupun dari mereka membawa bayangan tentang masa lalu. Air yang mengalir didepanku pun sama. Tak ada yang membantuku menuntun pada ingatan-ingatan tentang tempat ini. Aku akhirnya berhenti berusaha mencarinya. Bayu bilang jika aku mulai merasa lelah aku harus berhenti berusaha mengingat. karena jika terlalu dipaksakan akan menimbulkan trauma.

"Fina!"

Bayu datang dari belakangku. Aku tersenyum menyambutnya. Aku senang bisa membawa Bayu ke tempat indah seperti ini.

"Kamu bawa pesananku?"

"Ini, Tas," Katanya sambil mengangkat tas baru bermerek.

"Jus stroberi,"

"Dan?"

"Hugging." Jawabku.

Bayu tersenyum sejenak melihat tingkah manjaku. Ia lalu meraih tanganku dan menarik tubuh kecilku kedalam pelukannya. Tanganku melingkar di sekeliling tubuhnya. Sedang tangannya membelai rambutku.

"Thanks." Lirihku.

Terimakasih Bayu. Nyamannya berada didekatmu. tak memiliki jarak denganmu. mendengar detak jantungmu. Merasakan suhu tubuhmu. Menerima belai lembutmu. Aku belum mengingat bagaimana kita bertemu. Tapi perasaan ini, aku sepertinya tak ragu lagi.

"Bay.."

"Hm?"

"Love you"

***

Namaku Fina(Sekuel Kisah Elang dan Kak Fina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang