- 01 -

11.3K 860 35
                                    

"Jadi kau benar-benar ingin pergi dari rumah?"

Pertanyaan dari Jung Eunha, teman sebangkunya membuat Park Juyeon yang sedang memandangi sebuah tas besar dimejannya menghela nafas panjang.

"Bodoh," sahut gadis ber-nametag Choi Yuju yang duduk didepan Juyeon. Ikut memandangi tas besar Juyeon yang ada di meja.

"Yak! Aku tidak bodoh!" Juyeon berucap setengah teriak. Digembungkannya pipinya sambil melipat kedua tangannya didada.

"Pergi dari rumah hanya gara-gara smartphone kalau bukan bodoh, apa namanya?" Tanya Yuju.

"Appa sudah melanggar janjinya padaku tiga kali, dan tak hanya itu saja. Aku bahkan dilarang bekerja sampingan. Diskriminasi sekali, kan?"

"Oi!"

Belum sempat Eunha dan Yuju menjawab pertanyaan Juyeon, seorang lelaki tiba-tiba saja menghampiri mereka dengan nafas terengah. Keringat bercucuran mengaliri pelipisnya.

"Aku minta minummu, ya?" tanyanya sembari mengambil sebuah botol berukuran sedang di meja Juyeon dan langsung menegak isinya hingga sisa setengah botol.

"Apa gadis selalu punya tenaga kuat yang tersembunyi, huh?" Tanyanya tak jelas. Lalu tersenyum kearah ketiga gadis itu sesaat sebelum memfokuskan diri pada Juyeon.

"Gomawo," ia mengangkat alisnya "Untuk minumnya,"  lanjutnya seraya berbalik dan berjalan menuju tempat duduknya yang kebetulan ada di kelas yang sama dengan Juyeon, Eunha, dan Yuju.

Juyeon terperangah. Heran atas kelakuan tak jelas lelaki tadi yang tiba-tiba saja datang untuk meminta minumnya dan mengoceh tak jelas.

"Yak! Yak! Barusan dia melihat kesini!"

"Aku tidak percaya. Kita... diajaknya bicara?"

Juyeon beralih pandang kearah Yuju dan Eunha yang tampaknya senang sekali dengan kedatangan lelaki tadi.

"Juyeon-ah! Botol minummu untukku saja, ya?" Tanya Eunha sambil mengambil botol minum Juyeon dan memeluknya.

Tak berniat menyahut pertanyaan Eunha, Juyeon justru kembali menatap si lelaki yang kini tengah melambai narsis pada segerombolan gadis yang berkerumun di depan jendela kelasnya.

Lelaki itu, Kim Mingyu. Siswa paling keren, populer, tampan, berbakat, dan macam-macam kelebihan ada padanya. Membuat siapapun pasti tergila-gila padanya hanya dengan melihatnya tersenyum.

Kerjaannya setiap hari hanyalah melambai dan tersenyum tak jelas kepada para gadis yang meliriknya.

Tapi berbeda dengan para penggemar Mingyu yang begitu menggilainya, Bagi Juyeon sendiri, Mingyu hanyalah seorang teman sekelas biasa yang tak dekat dengannya. Itu saja.

Jadi mau lelaki itu populer, tampan, keren, dia sama sekali tak peduli.

"Sudah dengar belum? Katanya Kim Mingyu tinggal sendiri apartemen mahal yang tak jauh dari sekolah, lho," ocehan Eunha membuat Juyeon mengalihkan pandang kearah gadis dengan pipi tembam itu.

"Eh? Maksudmu apartemen paling tinggi disini itu?" Choi Yuju bertanya. Dan hanya dibalas anggukan oleh Eunbi.

"Cih, mentang-mentang anak orang kaya," tanggap Juyeon.

"Kudengar, sekarang Kim Mingyu sedang mencari asisten rumah tangga untuk mengurus apartemennya."

Ucapan Yuju kali ini benar-benar membuat Juyeon tertarik.

"Benarkah? Oh Tuhan, aku ingin mencoba melamar menjadi asisten rumah tangga di apartemennya. Pasti menyenangkan sekali."

"Tapi katanya, walaupun sudah banyak yang melamar pekerjaan itu, sama sekali tak ada yang diterima oleh Kim Mingyu."

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang