- 12 -

4.9K 560 28
                                    

Park Juyeon kini benar-benar terlihat seperti seorang stalker profesional.

Bagaimana tidak? Sekarang gadis itu tengah berjalan mengendap-endap sambil sesekali bersembunyi agar tak ketahuan Mingyu yang kini berjarak beberapa meter di depannya.

Berjalan santai dengan sebuket bunga ditangannya, wajah Kim Mingyu benar-benar terlihat berseri-seri. Sejak masuk ke dalam rumah sakit tadi, Juyeon perhatikan senyum di wajah lelaki itu tak sedikitpun luntur.

Membuat Juyeon merasa bahwa seseorang yang akan dijenguk Mingyu adalah seseorang yang spesial bagi lelaki itu.

"Eomma? Appa? Dongsaeng? Yeojachingu? Siapa yang ingin dia jenguk?" Juyeon bergumam sendiran dengan nada penasaran yang kentara.

Berkali-kali harus bersembunyi dan harus rela berdesakan dengan banyak orang di lift untuk menyamarkan diri, tak sedikitpun menyurutkan rasa penasaran Juyeon akan siapa yang dijenguk oleh Mingyu.

Dan ketika lift rumah sakit terbuka, sadarlah Juyeon bahwa kini ia berada ditempat yang mana ia dan Wonwoo lewati dulu.

Sebuah lorong besar di lantai sepuluh dengan kamar-kamar VIP disisinya. Lalu Mingyu berjalan lagi memasukki lorong yang lebih kecil dengan deretan kamar VIP yang sama layaknya lorong sebelumnya.

Membuat Juyeon yakin kalau ini memanglah jalan yang pernah ia lewati untuk mengantar Wonwoo mengenjenguk seseorang.

Tapi bukankah Mingyu bilang dia tidak tahu apa-apa soal siapa yang dijenguk oleh Wonwoo? Lalu kenapa sekarang Mingyu terlihat berjalan melewati lorong yang sama? Apa ini hanya sebuah kebetulan, atau memang Mingyu mengetahui sesuatu?

Juyeon mendecak sambil menggelengkan kepalanya pelan. Berusaha membuang pikiran-pikiran aneh yang membuat konsentrasinya buyar.

Ia harus mengikuti Mingyu sampai langkah lelaki itu berhenti untuk memastikan bahwa Mingyu memang tahu sesuatu.

Dan tak lama kemudian, langkah kaki Mingyu berhenti di sebuah kamar yang Juyeon yakin pernah dikunjungi Wonwoo. Salahkan Juyeon karena sewaktu ia pergi kesini bersama Wonwoo, gadis itu tak mengingat nomor kamar tersebut.

Begitu Mingyu masuk, Juyeon dengan cepat melangkah pelan menuju ke depan pintu kamar tersebut. Lalu mengarahkan matanya pada nomor kamar yang tertera disana.

"10728," gumamnya sambil berusaha mengingat nomor itu. Kemudian, ia mengarahkan matanya pada sebuah kaca kecil yang ada di pintu tersebut.

Memperlihatkan Mingyu yang sedang memberikan sebuket bunga yang dibawanya pada si pasien. Namun karena Mingyu berdiri tepat didepan si pasien, Juyeon jadi tak bisa melihat siapa pasien tersebut karena wajahnya tertutupi badan Mingyu.

Namun dari baju yang dikenakan si pasien, Juyeon bisa memastikan bahwa pasien itu adalah seorang perempuan.

Pasalnya, saat berjalan tadi ia sempat melihat hampir semua pasien wanita memakai baju rawat berwarna dasar putih dengan motif garis merah muda yang mirip seperti pasien yang dijenguk Mingyu.

"Seorang yeoja?" Ia mengerutkan kening dalam. Membuat tangannya refleks bergerak menggapai gagang pintu dan berniat membukanya seiring rasa penasaran yang menyelimutinya.

Namun, sebuah getaran ponsel dari sakunya membuat gerakan Juyeon terhenti. Dengan cepat, ia ambil ponselnya dan menemukan sebuah panggilan disana.

Itu Jimin, tentu saja.

"Yeobo--"

"Kau dimana? Oppa sudah menunggumu di depan gedung."

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang