- 02 -

7.6K 795 27
                                    

"Yak, Kim Mingyu. Kau..."


"Wae?" Mingyu mengerutkan keningnya ketika memperhatikan Juyeon yang memandangi meja makan dengan terheran-heran. Mata gadis itu sekarang bergantian memandangi Mingyu dan juga berbagai makanan di meja makan.

"... yang memasak semua ini?" Juyeon melanjutkan kalimatnya.

"Tentu saja," Mingyu mengangguk. Kemudian mengambil tempat di seberang Juyeon. "Memangnya siapa lagi?"

"Ani...." mata itu masih mengarah kepada makanan di depannya. "Ku pikir aku yang seharusnya memasak makanan untukmu."

Lelaki di depan Juyeon ini mengangkat kedua alisnya. "Bukankah memang sudah seharusnya majikan yang memberi makan hewan peliharaannya?"

Ah.

Tentu saja, Juyeon sekarang adalah kucing betina Mingyu.

"Kalau begitu akan kusuapi kau," katanya setelah Juyeon tak menyahut ucapannya cukup lama. Matanya dipenuhi binar senang ketika tangannya menggapai sumpit yang ada di sebelah mangkuk nasi Juyeon.

"Ba-bagaimana denganmu?" Juyeon menjauhkan wajahnya ketika Mingyu mengarahkan sumpit itu kemulutnya.

"Aku?" ia terlihat memasang wajah berfikir. "Aku sudah memesan bulgogi untuk makan malam ini."

Juyeon terperangah. "Bul-bulgogi?"

Mingyu mengangguk. "Kau tidak berfikir jika aku akan memakan ikan-ikan ini bersamamu, kan, Yeon-ah?"

Juyeon kembali memandangi makanan di meja. Terdiam sejenak sampai akhirnya ia menyadari kalau makanan yang ada di meja semuanya dibuat dengan bahan dasar ikan. Mulai dari yang digoreng hingga disayur.

"Aku ini majikanmu. Sudah sepantasnya aku mendapatkan makanan yang lebih lezat dari ini," senyumnya.

Membuat Juyeon menarik nafasnya dalam sebelumnya membuangnya perlahan. Berusaha menahan amarahnya yang mungkin saja hampir mencapai ubun-ubun karena perkataan teman sekelasnya ini barusan dan kali ini senyum paksa ia berikan.

"Cepatlah buka mulutmu, Yeon-ah. Tanganku mulai terasa pegal. Kau harus bertanggung jawab jika sampai nanti tanganku tak bisa digerakkan karena terlalu pegal memegang sumpit ini--"

"Kau hanya perlu membiarkanku makan sendiri, pabo!" Juyeon memotong ucapan Mingyu ketus seraya merebut sumpit itu dari tangan Mingyu.

Membuat Mingyu terkekeh, sebelum menopang dagu dengan kedua tangannya. Memperhatikan Juyeon yang menyuap nasi itu kemulutnya dan sesaat kemudian mata gadis itu terlihat berbinar.

"Yak. Kim Mingyu...." matanya beralih pada Mingyu. "Bagaimana kau bisa memasak makanan seenak ini?"

"Iya 'kan?" mata coklat Mingyu juga tak kalah berbinarnya.

Membuat Juyeon terpaku. Bingung, kenapa Mingyu bisa sesenang ini seolah Juyeon adalah orang pertama yang memuji masakannya.

"Aku selalu merasa bosan karena tak ada yang bisa ku beri makan,"katanya seraya menampakkan senyum lebar. Menampilkan gigi taringnya yang membuat Kim Mingyu terlihat semakin tampan.

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang