- 07 -

5.9K 639 26
                                    

"Mingyu-ah?"

Suara yang berasal dari arah belakang membuat Mingyu dan Juyeon yang tengah duduk di pinggir lapangan menoleh dan keduanya mendapati Wonwoo yang sepertinya ingin menghampiri Juyeon dan juga Mingyu.

"Hyung!" Mingyu melambaikan tangannya sambil tersenyum sebagai balasan.

"Sunbae? Kenapa kau bisa disini?" Juyeon bertanya bingung ketika Wonwoo sudah berada berjongkok di dekat mereka.

"Oh, tadi aku melihatmu berlari sendirian di lapangan. Jadi aku membelikanmu minum," Wonwoo menjawab sambil memamerkan sebotol air mineral dingin ditangannya.

"Astaga sunbae, kau tidak perlu repot-repot--"

"Yeon benar, Hyung. Aku sudah membelikannya air juga."

Wonwoo mengangkat kedua alisnya. Lalu megikuti keduanya duduk. Air mineral dinginnya ia taruh di sisi kanannya.

"Kenapa kau malah ikut duduk disini?" Mingyu bertanya. Ada nada sedikit sinis disana.

"Di kelasku Oh ssaem sedang mengajar. Aku tak mau menghabiskan waktu hanya untuk melaksanakan hukuman tak berguna darinya."

"Itu lebih baik daripada hanya duduk diam disini, hyung."

Wonwoo memutar bola matanya. "Lalu--"

"Maaf, tapi sesi perdebatan calon ketua OSIS sudah selesai sebulan lalu."

Intrupsi Juyeon membuat keduanya menoleh ke arah gadis itu. Mingyu membuang wajah, dan Wonwoo menghela nafas.

"Apa kalian memang selalu seperti ini?"

Mingyu diam.

Wonwoo memutar bola matanya bosan. "Tidak juga."

Juyeon menghela nafas sambil mengusap peluh yang masih menetesi pelipisnya. Wajah pucatnya perlahan mulai kembali seperti semula.

"Kau sepertinya sudah mengenalku cukup baik. Tapi kau sama sekali belum memberitahu siapa namamu," Wonwoo berucap sambil beralih menatap Juyeon. Memecah keheningan yang sebelumnya sempat tercipta.

"Ah. Sunbae benar," Juyeon mengangkat kedua alisnya. "Namaku--"

"Yeon-ah, sebaiknya kita ke kelas sekarang," Mingyu tiba-tiba saja berdiri sambil menarik paksa tangan Juyeon agar mengikutinya berdiri.

"Ke kelas? Yak--"

"Kau harus pasang telingamu baik-baik. Bel pergantian jam baru saja berbunyi."

Juyeon yang masih dalam posisi duduk menengadah. Memandangi wajah Mingyu yang melindungi wajahnya dari silaunya sinar matahari pagi itu. "Tapi bagaimana dengan Wonwoo sunbae? Kita tidak mungkin--"

"Memangnya apa peduliku? Biarkan saja dia disini sendirian dan kau tidak lupa kan, kalau kau itu pelihara--"

"Arasseoyo, Arasseo..." Juyeon memutus kata-kata Mingyu sebelum lelaki itu sempat melanjutkannya. Lalu sambil menghembuskan nafas ia berdiri. Lalu menyentak tangannya yang sedari tadi dipegang Mingyu.

"Wonwoo sunbae--"

"Kami permisi, hyung."

Wonwoo hanya bisa menggelengkan kepalanya begitu melihat Mingyu dan Juyeon yang perlahan menjauh dari lapangan.

***

"Yak! Kim Mingyu! Lepaskan aku!"

Juyeon menjerit pelan sambil menyentak-nyentakkan tangannya dengan keras. Kesal karena Mingyu telah membawanya pergi dengan seenaknya tanpa menunggu Juyeon berpamitan dengan Wonwoo.

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang