Mingyu menghela nafasnya sambil mengedarkan pandangan ke ruang kelasnya sebelum melihat kearah jam dinding di atas papan tulis kelasnya.
Pukul setegah lima sore.
Harusnya ia sudah pulang setengah jam yang lalu. Tapi nyatanya, ia masih berada di sekolah bersama beberapa teman kelompok yang baru dibentuk saat jam pelajaran Kimia tadi.
Jung Eunha, Choi Yuju, Lee Dokyeom, Seo Myungho. Harusnya Mingyu tak perlu repot-repot mengikuti diskusi kelompok sepulang sekolah karena namanya tercantum dalam sederet nama-nama diatas.
Tapi satu gadis lain yang berkoar dengan suara lantangnya di depan kelima orang itulah yang membuat Mingyu serta teman-teman sekelompoknya mau tak mau harus meluangkan waktu untuk mengikuti diskusi kelompok yang membosankan ini.
Park Jihyo. Seorang ketua kelas yang sangat disiplin dan rajin.
Bahkan Myungho -yang memang pernah satu kelas dengannya sewaktu kelas satu SMA- bilang, bahwa Jihyo pernah menargetkan tugas kelompok yang seharusnya dikumpul bulan depan untuk diselesaikan tiga minggu sebelumnya.
Jadilah, kelompok yang dipimpin Jihyo harus bekerja ekstra agar tak kena omelan pedas gadis tersebut.
"Kita 'kan bisa diskusi kapan-kapan. Aku harus pulang sekarang," Jung Eunha membuka mulutnya.
"Tidak bisa Eunha-ya. Aku akan menyelesaikan penjelasan untuk kerja kelompok ini sebentar lagi--" ucapnya cepat sebelum kembali melanjutkan penjelasannya.
"Dia sudah bilang itu tiga kali," Yuju membaringkan tubuhnya di meja. Kekasih Dokyeom itu benar-benar sudah mengantuk karena mendengar penjelasan Jihyo.
"Bersabarlah sebentar, Yuju-ya. Sehabis ini aku akan membelikanmu es krim. Pasti mood-mu akan membaik setelah--"
"Kau ingin membuatku jadi gemuk, huh?" Yuna yang berusaha menahan emosinya, menepis tangan Dokyeom yang mengusap punggungnya sambil menatap nyalang lelaki itu.
Dokyeom cengegesan. "Mau kau gemuk sekalipun, aku tetap akan mencintaimu..."
"Gombal," sahut Yunju sebelum ia benar-benar memejamkan matanya. Tak mempedulikan Jihyo yang masih berkoar nyaring disana.
Mingyu mendecak. Lalu melirik kearah Myungho yang menjadi satu-satunya orang yang diam menyimak penjelasan Mina.
"Oi," Mingyu menyenggol lengan Myungho. Membuat Seo Myungho menoleh sambil menatap Mingyu seolah bertanya ada apa. "Kenapa kau diam saja? Tak ikut mengeluh seperti yang lain?"
Dengan senyum lembutnya, Myungho menjawab, "Sebenarnya aku sedang menahan kantuk sedari tadi Mingyu-ah. Tapi sangat tak sopan jika megabaikan orang yang sedang berbicara."
Mingyu menghela nafas berat. Sia-sia memang jika ia bertanya pada Myungho si manusia berhati malaikat ini -setidaknya itu yang sering ia dengar dari beberapa kakak tingkat yang mengaku sebagai penggemar Myungho.
"Argh! Aku sudah tak tahan lagi!"
Gebrakan meja beserta berdirinya Mingyu membuat Jihyo berhenti menjelaskan, lalu Dokyeom yang sibuk mengelus rambut Yuju menoleh ke arah Mingyu. Bahkan Yuju yang sempat terlelap pun terbangun karena ulah Mingyu.
"Aku pulang!" Ia berseru pelan sambil menyambar tasnya yang sempat dijadikan bantal oleh Yuju. Lalu memundurkan kursinya.
"Kau tidak bisa pulang sekarang! Aku belum selesai--"
"Jika kau memang tak suka, coret saja namaku dari kelompokmu. Aku akan membentuk kelompok sendiri," potong Mingyu sambil berlalu dari kelasnya. Meninggalkan kelompoknya yang masih terdiam membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Masternim ✔
FanfictionHanya sebuah cerita tentang Kim Mingyu dan kucing barunya, Yeon. -- Kim Mingyu's Fanfic Another cast; possible. Enjoy, ©2016 Sooyasauce_