- 04 -

6.5K 741 45
                                    

"Kim Mingyu!"

Mendengar namanya dipanggil dari arah belakang, membuat Mingyu menghentikan laju larinya. Lalu dengan cepat menoleh kebelakang dan lelaki ini melayangkan tawa yang cukup keras begitu melihat Juyeon yang tertinggal lumayan jauh di belakangnya.

Mingyu kemudian membalik badannya. Lalu berjongkok dan berpose seolah ia sedang memanggil kucingnya sambil sesekali menyuarakan suara kucing yang menurut Juyeon sama sekali tak terdengar imut.

"Ayo Yeon-ah, kemarilah..."

Juyeon menghembuskan nafas berat.

Karena hari ini adalah hari minggu, sudah bisa ditebak banyak orang-orang yang sedang jogging dan ketika Mingyu melakukan hal konyol itu, Juyeon mulai merasa orang-orang disekitar Mingyu mulai memperhatikan lelaki itu.

Seolah bertanya, lelaki itu sedang apa dan Yeon-ah yang dimaksudnya siapa?

Juyeon memutar badannya, lalu kembali berjogging degan arah yang sebaliknya.

Tentu saja, menuruti Mingyu untuk menghampirinya sekarang bukanlah pilihan yang bagus, bukan?

"Yak! Yeon-ah! Kau mau kemana? Harusnya kau datang kesini. Yak!"

Gadis itu masih saja jogging tanpa mempedulikan Mingyu yang masih berteriak tak jelas memanngil namanya.

Ia harus memasang aksi pura-pura tuli, supaya orang-orang tak tahu bahwa sebenarnya Yeon yang dimaksud si lelaki menyebalkan itu adalah dirinya.

"Hei! Kenapa kau malah jogging ke arah yang sebaliknya, huh?!

Sebuah tarikan tiba-tiba di tangan Juyeon membuat langkah gadis itu terhenti dan ketika ia memutar badannya, Kim Mingyu sudah berdiri dihadapannya.

"Kau membiarkan peliharaanmu sendirian tanpa pengawasan. Jadi salahkan ia jika kabur dari majikan menyebalkannya."

Mingyu terdiam. Lalu tawanya kembali meledak. "Jadi kau marah karena jogging-ku terlalu cepat, dan aku meninggalkanmu?"

Juyeon tak menjawab.

"Ya ampun, aku tak tahu ternyata peliharaanku sebegitu inginnya bersamaku," ia mengelus puncak kepala Juyeon.

Membuat wajah Juyeon sedikit merona karenanya.

"Kalau kau menyayangiku, kau tinggal mengusap-ngusapkan badanmu padaku. Atau mungkin menciumku seperti kebanyakan kucing betina."

Juyeon membuang nafasnya. Rona yang sempat muncul diwajahnya menghilang akibat perkataan Mingyu barusan.

Oh-- tolong siapa saja ingatkan Juyeon jangan sampai ia terjebak oleh kata-kata manis yang keluar dari mulut lelaki itu.

"Aku ini perempuan, pabo!" Juyeon menepuk dada Mingyu cukup keras. Membuat lelaki itu sedikit meringis akibat nyeri yang di rasakan.

"Mana bisa aku melakukan itu di depan orang banyak seperti ini?!"

Mingyu terdiam. "Jadi kalau di tempat sepi, kau akan bersedia melakukannya?"

"Yak! Kim Mingyu!"

"Ya?"

"Berhenti mengatakan hal-hal yang aneh."

"Kau kan tadi bilang tak bisa melakukannya di tempat yang ramai."

Dan sadarlah Juyeon bahwa ia serta Mingyu kini lagi-lagi menjadi pusat perhatian orang disekitarnya.

Ada yang memasang wajah terkejut, ada juga yang merona. Terlihat kakek dan nenek yang duduk tak jauh dari mereka malah terlihat cekikikan.

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang