- 03 -

6.8K 784 30
                                    

Sebuah getaran yang berasal dari bawah bantalnya membuat Juyeon yang tengah terlelap membuka matanya perlahan.

Dengan kesadaran yang masih belum terkumpul sepenuhnya, ia meraba-raba area samping bantalnya. Berusaha meraih ponselnya dan menghentikan getaran yang menganggu tidurnya. Tak sampai semenit, ponsel berwarna putih miliknya sudah ia genggam.

Ia menemukan sebuah panggilan video disana.

"Eunha-ya? Ada apa dia meneleponku pagi-pagi begini?" Gumam Juyeon dengan suara tak jelas khas orang bangun tidur.

"Hmm? Ada apa Eunha--"

"JUYEON-AH, KAU BAIK-BAIK SAJA?!"

Juyeon mengerjapkan matanya sambil menjauhkan layar ponsel dari wajahnya. Suara Eunha pagi itu terasa menusuk telinganya, walau masih belum bisa mengembalikan kesadaran Juyeon sepenuhnya.

"APA KAU MENDAPAT TEMPAT-- Ah, kau sepertinya baik-baik saja dan mendapat tempat menginap yang bagus."

Juyeon mengerutkan kening. Namun tak menanggapi ucapan Eunha.

"Kau membawa uang berapa, huh? Menyewa hotel mahal hanya untuk tidur? Seharusnya kau gunakan uang itu untuk membeli smartphone idamanmu. Dan tak perlu kabur dari rumahmu seperti itu."

Mulut Juyeon terbuka hendak menjawab ucapan temannya itu. Namun, sebuah tangan lain yang jatuh dipinggangnya membuat Juyeon setengah terkejut. Apalagi, tangan itu terasa lebih besar.

Juyeon dengan segera menolehkan kepalanya kesisi lain ranjang, dan sepasang mata coklatnya menemukan rambut hitam lain yang lebih pendek menyembul diantara gundukan besar selimutnya.

Perlahan, ia mengalihkan ponselnya ke arah lain sebelum membuka selimutnya untuk melihat apa yang ada di dalamnya.

Detik berikutnya, Juyeon berusaha mati-matian menahan jeritannya ketika melihat Kim Mingyu tidur di sampingnya tanpa menggunakan baju atasan.

Mengekspos tubuh atletisnya yang mungkin tak pernah dilihat satu orang gadis pun di sekolah.

"Juyeon-ah, kau masih disitu?"

"Ah, ne." Juyeon menjawab.

"Kau baik-baik saja? Kenapa ponselmu kau arahkan ke jendela seperti ini? Kau tidak melakukan hal yang macam-macam seperti menemani para ahjussi tidur--"

"Yak! Aku ini waras Jung Eunha. Masih banyak pekerjaan yang bisa kulakukan untuk mendapatkan smartphone itu."

"Kalau begitu biarkan aku melihat wajahmu."

Juyeon mendecak. Lalu terdiam sejenak. Berusaha mencari cara agar Eunha tak melihat Mingyu yang masih terlelap.

Membangunkan Mingyu jelas bukanlah pilihan. Sedari Juyeon menyadari lelaki itu tidur di sampingnya, gadis ini sudah mencoba menggoyang-goyangkan tubuh Mingyu agar dia terbangun.

Namun sampai sekarang, Mingyu tetap terlelap tanpa sedikitpun berpindah atau membuka matanya.

"Juyeon-ah? Kau tidak akan membiarkanku terus menunggu seperti ini, kan?"

Didesak oleh Eunha, sebuah ide tiba-tiba saja muncul. Juyeon langsung memutar badannya yang semula dalam posisi telentang jadi menghadap Mingyu.

Lalu kembali mengalihkan ponsel putih itu ke wajahnya.

"Aku serius Juyeon-ah. Kau dapat uang darimana? Kau sekarang sedang tidur di hotel mewah, kan?"

Juyeon mengalihkan pandang sambil tertawa canggung. "A-aku tidur di apartemen teman SMP-ku," kata-kata itu langsung saja keluar dari mulutnya.

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang