- 15 -

4.8K 576 27
                                    

"Park Juyeon? Kenapa wajahmu terlihat pucat begitu?" Wonwoo bertanya heran ketika melihat Juyeon menghampirinya dengan wajah yang sedikit pucat serta nafas yang terengah.

"Eh?" Juyeon memandangi Wonwoo sambil merapikan rambutnya yang dirasanya berantakan. "A-aku baik-baik saja," jawabnya cepat sambil berusaha tersenyum.

"Benarkah?" Wonwoo bertanya lagi sambil menyipitkan matanya. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Juyeon sebelum gadis itu pergi menemuinya. "Mingyu tidak melakukan sesuatu padamu, kan? Seperti melarangmu menemuiku--"

Dan kata-kata Wonwoo terputus oleh tawa hambar Juyeon. "Me-melarangku? Mana mungkin. Dia bukan siapa-siapaku, sunbae. Jadi dia tak berhak melarangku bertemu dengan siapapun."

"Jadi..." Wonwo mengerutkan keningnya. "... kau dan Mingyu tidak pacaran?" tanyanya seolah tak tahu siapa Juyeon sebenarnya.

Juyeon mengangguk mantap dan kemudian tersenyum. Matanya yang sempat teralih untuk menatap objek lain kini menatap penuh pada mata Wonwoo. "Lagipula aku sudah menyukai orang lain," jujurnya tanpa sadar.

"Ah..." Wonwoo mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sedikit risih dengan tatapan lekat Juyeon yang ditujukan kepadanya. "Kalau begitu sebaiknya kita segera pergi--"

"Kau belum bilang padaku kita mau kemana," Juyeon tiba-tiba saja memegangi lengan Wonwoo  dengan kedua tangannya. Berusaha mencegah lelaki itu untuk melangkah lebih jauh.

"Oh, aku hanya ingin kau menemaniku pergi ke mall sekitar sini untuk memebeli sesuatu."

Kening Juyeon berkerut. "Membeli... sesuatu? "

Wonwoo dengan cepat menarik lengannya dari pegangan Juyeon, dan mulai melangkah. "Setelah selesai membeli barang yang aku perlukan, aku akan mentraktirmu makan."

Juyeon menatap Wonwoo bingung sejenak. Lalu mengangkat bahunya dan mulai mengejar Wonwoo yang sudah berjarak beberapa langkah darinya.

Namun dalam hati, gadis ini sedikit bertanya-tanya barang apa yang ingin dibeli Wonwoo sampai ia meminta Juyeon untuk menemaninya, apalagi sampai mentraktirnya makan seperti ini.

Ah, Juyeon merasa bahwa ia sedang benar-benar berkencan bersama Wonwoo sekarang. Pergi ke mall, dan makan bersama.

Bukankah itu sesuatu yang sering dilakukan pasangan bila sedang berkencan?

"Wo-Wonwoo sunbae hanya memintaku menemaninya, i-ini sama sekali bukan kencan--" Juyeon memegangi pipinya yang terasa panas. Berusaha meyakinkan dalam hatinya bahwa ini bukanlah sebuah kencan melainkan hanya jalan-jalan biasa.

Tapi bagaimanapun cara ia meyakinkan diri, hati kecilnya selalu berfikir bahwa ini adalah sebuah kencan, yang mau tak mau membuat senyum Juyeon tak berhenti mengembang sepanjang perjalanan menuju mall.

***

"Toko perhiasan?" Juyeon bertanya bingung ketika Wonwoo mengajaknya memasukki salah satu toko perhiasan yang ada di mall. Lalu ia memandangi punggung Wonwoo yang ada di depannya. "Jadi, yang ingin kau beli itu perhiasan?"
bertanya.

Wonwoo menggeleng. "Aku ingin mengambil pesananku."

"Pe...sanan?" Juyeon mengerutkan kening bingung. Sekarang benaknya bertanya-tanya tentang kenapa Wonwoo memesan perhiasan, dan terlebih lagi--

perhiasan itu untuk siapa?

Dan Wonwoo menganggukkan kepalanya. "Jangan bilang kalau sekarang kau sedang penasaran kenapa aku memesan perhiasan, dan untuk siapa perhiasan yang kupesan itu. Iya, kan?"

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang