- 14 -

5.3K 584 19
                                    

"Park Juyeon!"

Seruan yang berasal dari depan pintu kelasnya, membuat Juyeon yang sedang mengobrol dengan Yuna dan Eunbi menoleh. Gadis itu mendapati Kim Donghyuk sedang melambai kearahnya, menyuruh Juyeon untuk menghampiri lelaki itu.

"Chankanman yo," ucapnya sambil menghampiri Donghyuk. Meninggalkan Yuna dan Eunbi yang mengiyakan ucapannya sebelum kembali mengobrol.

"Ada apa?" Tanyanya begitu sampai di depan Donghyuk.

Dan yang ditanya hanya mengarahkan dagunya ke arah belakang Juyeon. Menunjuk seseorang yang kini berdiri sambil menyandarkan diri pada dinding luar kelas Juyeon.

"Wonwoo sunbae mencarimu," ucapnya sebelum berbalik dan berjalan memasukki kelas. Sementara Juyeon sendiri tetap berdiri disana sambil membalik badannya menghadap Wonwoo.

"Sunbae?" Juyeon mengeurutkan keningnya sebelum menghampiri Wonwoo dan membungkukkan badannya sebagai salam. "Kau mencariku?"

Pertanyaan Juyeon hanya dibalas dengan anggukkan pelan dari Wonwoo sebelum lelaki itu menegakkan badannya. "Apa kau kosong hari minggu ini?"

Juyeon terkesiap sesaat. Namun dengan segera ia anggukkan kepalanya cepat sebagai respon. "Ya. Kurasa aku kosong hari minggu ini," jawabnya dengan satu kali tarikan nafas. "Memangnya... kenapa sunbae?"

Wonwoo terlihat terdiam sejenak, sebelum netra coklat yang sempat ia alihkan kembali menatap Juyeon. "Kalau begitu, aku akan menunggumu di stasiun dekat sekolah hari minggu jam sembilan pagi."

Kali ini Juyeon benar-benar membelalakkan mata selebar yang ia bisa. "Kau-- kita mau kemana?"

Wonwoo menepuk bahu Juyeon. Lalu mendekatkan mulutnya ke telinga gadis itu. "Kau akan tahu nanti," bisiknya sebelum meninggalkan Juyeon yang masih mematung di tempatnya.

"Wonwoo sunbae mengajakku pergi?" ia begumam sambil memegangi pipinya yang mulai terasa panas sehingga mulai mengeluarkan rona kemerahan disana. "A-apa ini sebuah kencan?"

Namun Juyeon segera menggelengkan kepalanya cepat. Berusaha menghilangkan pikiran aneh yang mulai menguasai otaknya. "Te-tentu saja tidak mungkin--"

"Yak! Yeon-ah, apa kau kau terus-terusan berdiri di situ sampai Lee sem masuk?"

Suara lain dari arah pintu kelasnya membuat Juyeon menoleh. Dan gadis itu mendapati Kim Mingyu kini sedang bersandar di pintu masuk kelasnya dengan tangan yang melipat didada.

Membuat Juyeon memasang ekspresi kecut kearah Mingyu sebelum akhirnya melenggang pergi menuju kelas, dan mengabaikan Mingyu yang kini terus menatap dan mengikuti sosok Juyeon.

Lelaki itu menghela nafas panjang. "Apa sebenarnya yang dipikirkan Wonwoo hyung?" tanyanya entah pada siapa sebelum ikut masuk ke dalam kelasnya.

***

Jam menunjukkan pukul enam sore ketika Mingyu terlihat duduk di sebuah kafe dengan gelagat yang gelisah.

Itu sudah setengah jam sejak ia menelepon Jeon Wonwoo. Mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan Wonwoo untuk membahas suatu hal.

Sebelum telepon ditutup, Wonwoo bilang bahwa ia akan sampai di kafe tempat Mingyu berada dalam waktu sepuluh menit. Tapi nyatanya, Mingyu sudah membuang setengah jamnya dengan percuma juga beribu-ribu won uangnya karena sudah tiga gelas caramel macchiato ia habiskan.

Bahkan, segelas vanilla latte milik Wonwoo yang sengaja ia pesankan untuk lelaki itu terlihat mulai dingin. Tak ada lagi uap yang mengepul di sekitar gelas tersebut.

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang