Wahai burung,
berikanku sayapmu
ajakku mengitari langit biru
agar hilang segala penatkuWahai burung,
berikanku kicaumu
buat aku bernyanyi merdu
agar hilang letih penantianku
KAMU SEDANG MEMBACA
Kajian Perasaan
PoetryKau benar, mulutku memang lemah. Ia tak bisa menyuarakan perasaannya sendiri. Tapi tenang saja, jemariku murah hati. Ia rela menuliskan perasaan yang selama ini tak sanggup disuarakan.
Wahai Burung
Wahai burung,
berikanku sayapmu
ajakku mengitari langit biru
agar hilang segala penatkuWahai burung,
berikanku kicaumu
buat aku bernyanyi merdu
agar hilang letih penantianku