Aku bersenang-senang mereka merenggutnya.
Aku bergelut kesusahan mereka enggan melihatnya.
Maunya apa?Mereka berpura-pura seakan mereka baik.
Mereka berpura-pura seakan akulah penjahatnya.Aku salah, mereka membenarkannya.
Padahal sebenarnya, kesalahanku adalah kebenarannya.Aku berteriak menekankan kebenaran, mereka tak terima.
Aku diam menggeluti pikiran, mereka berkoar meminta alasan.Maunya apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kajian Perasaan
PoetryKau benar, mulutku memang lemah. Ia tak bisa menyuarakan perasaannya sendiri. Tapi tenang saja, jemariku murah hati. Ia rela menuliskan perasaan yang selama ini tak sanggup disuarakan.