Berbahagialah..
Aku hanya harus pergi membawa pulang hatiku yang terjebak dalam dirimu.
Seperti yang sudah kau tau, ia masih berdiri didepan rumahmu, menatap sendu pintu yang mustahil akan terbuka.Ia tak ingin mengetuk, karena ia tau kedatangannya tak diinginkan.
Yang ia lakukan hanya duduk, memikirkan dirinya yang terlalu remang.
Gelap tak terpecahkan.Berbahagialah..
Sementara aku akan menyeret hatiku secara paksa untuk pergi meninggalkan pintu yang kuncinya telah lama hilang itu.
Berbahagialah..
Aku yakin hatiku juga akan 'berbahagia'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kajian Perasaan
PoetryKau benar, mulutku memang lemah. Ia tak bisa menyuarakan perasaannya sendiri. Tapi tenang saja, jemariku murah hati. Ia rela menuliskan perasaan yang selama ini tak sanggup disuarakan.