Sudah Hampir 5 bulan Andrea menjalani misinya sebagai nerd. Setelah kejadian Yang dirumah andrea tempo lalu, andrea kembali pada satu tujuannya, yaitu menjebloskan kepsek kenzie scholl ke penjara.
Ia menjalani hari harinya dengan penampilan nerd. Dan yang pasti ia selalu menerima bullyan dari siswa siswi kenzie school. Tapi itu tak membuatnya menyerah.
Andrea juga tak melupakan kewajibannya sebagai CEO. Ia selalu rutin datang ke kantor untuk mengecek pekerjaannya.
Annisa dan sisca juga sudah mengetahui kasus andrea yang dibully di kamar mandi. Dan sudah pasti ia marah besar dan ingin membalaskan dendamnya kepada tiga cewek itu. Tetapi, andrea melarangnya.
"Nis, ke kantin yuk." ajak andrea.
Annisa mengangguk. Lalu mereka berdua keluar dari kelas menuju kelas sisca, untuk mengajak sisca juga bergabung dengan mereka.
Sesampainya dikelas sisca, kebetulan juga sisca berada dikelas sedang menulis sesuatu. Annisa dan andrea tak perlu repot repot memanggil sisca, tinggal bersiul satu kali saja sisca sudah mengetahui bahwa annisa dan sisca berada disekitar situ.
Sisca mengangkat kepalanya dan tersenyum kepada dua sahabatnya itu. Annisa memberi kode untuk ke kantin.
Sisca pun mengangguk dan berdiri dari duduknya. Bergabung dengan dua sahabatnya dan berjalan menuju kantin.
Sesampainya dikantin, mereka memesan makanan terlebih dahulu. Setelah itu, mencari tempat duduk. Kebetulan ada tempat kosong di pojok. Mereka bertiga lalu berjalan menuju tempat tersebut lalu duduk sembari menunggu makanan mereka.
"Andrea. Gue pengen ngomong sama lo." kata annisa memandang andrea yang sedang memainkan handphone nya dengan tatapan serius.
"Apa?," tanya andrea.
"Menurut gue. Lebih baik lo buka penyamaran lo. Ya, bukannya gue ngelarang lo ngejeblosin atau apalah itu. Gue tuh kasihan sama lo. Hari hari lo dibully, dan setiap harinya pasti bullyan nya tuh beda. Ada yang udah masukin ular ke tas lo, ada juga yang dengan sengaja menumpahkan lem di kursi lo, pokoknya banyak deh." jelas sisca memandang andrea dengan tatapan sendu.
Andrea terdiam,
"Iya betul apa yang dibilang ama nisa, lebih baik lo buka aja penyamaran lo. Gue juga sebenarnya kasihan banget sama lo. Apa yang mereka lakuin ke elo itu uda parah banget." lanjut sisca.
Andrea masih saja diam, ia lalu tersenyum lembut kepada dua sahabatnya dan menggenggam tangan mereka.
"Gue ngerti kok. Kalian care sama gue. Tapi, sorry. Gue belum bisa buka. Masih banyak misi yang harus gue selesaikan dan kalau menurut gue udah selesai, pasti gue selesain. Dan kalau menurut gue belum, gue gak bisa." jawab andrea mantap.
"Tapi kapan lo bakal buka?," tanya annisa.
"Secepat nya." jawab andrea.
*****
"Heh, lo nerd."
Andrea menoleh,"apa?!"
"Ikut gue." kata emily memberi kode untuk andrea agar mengikutinya.
Andrea berjalan dibelakang emily. Dan tujuan mereka saat ini halaman sekolah.
Sesampainya disana, Andrea juga melihat disana sudah ada merry dan ririn.
'Gue pasti bakalan dapat lagi nih.' batin andrea. Andrea memutar kedua bola matanya malas.
"Berhenti disitu. Jangan deket deket gue.Gue jijik sama lo." kata emily tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Is Ceo ?
FanfictionMenjadi CEO diumur ku yang masih 16 tahun ?dan harus merubah penampilanku menjadi NERD ? Apakah aku sanggup ? Oh tidak. Aku tidak akan bisa, tapi aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku . Apa kata orang jika CEO Kenzie Group masih 16 Tahun ! Pasti...