Part 7

2.1K 134 2
                                    

Semua tamu undangan Willbert sudah pulang hanya tinggal beberapa pengunjung yang baru datang dan Crystal masih terlihat seorang diri berada di Club. Crystal terlihat sedang melamun....

Tiba- tiba di belakang Crystal ada seseorang yang mengejutkannya dengan suara horor...
Crystal langsung terperanjat kaget sambil menoleh ke belakang .. " Aaakkkh!!" pekik Crystal. " Evan!! Kamu membuatku terkejut tahu tidak! Bukannya tadi kamu sudah pulang duluan kenapa masih di sini?" Gerutunya dengan kesal.

" Ooppss.... maaf! Tadi aku mengira kamu sudah ikut bersama Willbert jadi aku pergi duluan, saat di parkiran aku baru sadar jika kunciku ketinggalan di sini jadi aku kembali untuk mengambilnya lagi dan kulihat kamu sedang termenung sendirian di sini sampai tidak menyadari kedatanganku...." Evan pun meminta maaf kepada Crystal karena sudah mengejutkannya.

" Ya...! tadi Willbert dan Fionna ingin sekalian mengantarkanku pulang karena sejalur tapi aku menolaknya karena ingin mereka bisa lebih lama untuk berduaan... jika aku satu mobil bersama mereka nantinya aku bisa muntah melihat mereka bermesraan, kamu tahu sendiri Willbert itu....." Crystal memperagakan tangannya seperti belalai gajah.

Evan kebingungan dan bertanya pada Crystal.." Apa yang kamu peragakan itu??belalai gajah?" Tebak Evan masih sedikit kebingungan.

" Iya. Yang artinya tidak tahu malu!" Jelas Crystal dan Evan pun tertawa lepas mendengar ucapan Crystal yang blak-blakan barusan. Lalu Crystal melanjutkan ucapannya lagi.
" Jika aku di sana pasti akan menjadi lalat pengganggu, lagi pula aku ingin bersantai sebentar di sini." Jelas Crystal sambil menikmati sepotong Cheese cake yang baru pelayan sajikan.

" Oh.. begitu. Kelihatannya Cheese cake yang kamu makan ini enak.." Ujar Evan langsung mengambil cake itu dengan tangannya dan memasukan semuanya ke dalam mulutnya.

Crystal berteriak.. " Evan!! Aku kan baru mencicipinya! kenapa kamu sudah menghabiskannya?"

" Ternyata Cake ini enak juga sangat lembut seperti wajahmu." ujar Evan dengan mulut yang penuh tanpa mempedulikan Crystal yang berteriak padanya. Lalu Evan berkata lagi..
" Ayo kita pergi dari sini! Aku akan mengganti Cheese cake yang sudah kumakan tadi." Ucap Evan dan langsung menarik tangannya Crystal untuk pergi tanpa mempedulikan aksi protes Crystal.

Beberapa saat kemudian Crystal dan Evan sampai di sebuah Night Market. Di sana terdapat banyak sekali jajanan yang berjejeran di sepanjang jalan. Crystal ingin mencoba grill fishball yang merupakan makanan favoritnya jika berjalan di Night Market ini.

" Van! Kamu sering ke tempat ini ya?"

" Tidak. Aku baru pertama kalinya datang ke tempat ini... ternyata makanan di sini cukup lezat." Ujar Evan sambil duduk di atas kap mobilnya dan melahap grill fishballnya bersama Crystal.

" Kenapa kamu bisa datang ke sini dan menikmati jajanan murahan seperti ini?" Tanya Crystal dengan polosnya sambil mengunyah makanan favoritnya selama ini.

" Kamu ingin tahu alasanku kenapa bisa berhenti di sini??" Tanya Evan dan Crystal pun mengangguk pelan.
" Karena aku ingin mengetahui apa yang belum aku ketahui." Yang sebenarnya arti dari ucapan Evan adalah dia ingin mengetahui segala sesuatu dari dunianya Crystal yang belum diketahuinya. Lalu Evan bergumam lagi.." Dan aku juga sama sepertimu berdarah merah, bermata dua,dan bermulut satu jadi apapun makanan yang ku makan tidaklah jauh berbeda dengan yang kamu makan!" Tawa Evan sekilas.

Crystal terkekeh sejenak mendengar ucapan Evan barusan.
" Night Market ini merupakan salah satu tempat favoritku untuk memanjakan perut..... karena makanan di sini selain lezat harganya juga sangat terjangkau. " Ujar Crystal sedikit tersenyum tipis dan melamun lagi.

" Kuperhatikan sejak tadi kamu sering melamun.... apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Evan dengan sedikit memiringkan kepalanya.

" Oh bukan apa-apa. Ayo kita pulang aku sudah mulai mengantuk." Ucap Crystal sambil mengalihkan pembicaraan. Saat mereka duduk di dalam mobil tiba-tiba mobilnya Evan mogok tidak bisa hidup sama sekali dan sedetik kemudian hujan deras langsung saja mengguyur tanpa pemberitahuan dan alhasil mereka terjebak di dalam mobil.

" Bagaimana ini Van kita tidak bisa pulang??" Ujar Crystal sedikit cemas karena hujannya sangat deras.

" Sudahlah... kamu tenang saja hujannya pasti sebentar lagi akan berhenti dan kita bisa menggunakan kendaraan umum untuk pulang jika mobilnya tidak bisa kuperbaiki." Evan mencoba menenangkan Crystal.

Sejenak kemudian suasana di dalam mobil hening dan yang terdengar hanyalah suara hujan yang sangat deras lalu tiba-tiba saja petir menyambar dengan sangat keras hingga memperlihatkan kilatnya yang begitu silau. Crystal terperanjat kaget sambil menangis karena takut.... dengan sigap Evan merangkulnya ke dalam pelukannya dan berusaha menenangkannya.

" Tenanglah sayang... kamu aman bersamaku. Tidak ada yang perlu kamu takutkan karena ada aku di sini." Evan menuturkan kalimat itu begitu saja secara spontan dan saat dia menyadari hal itu jantungnya tiba-tiba saja berdegub kencang diluar kendali. Kemudian Crystal yang mendengar perkataan Evan barusan berlahan menjauh dari pelukannya dan merasa mulai canggung tak lama kemudian Crystal berteriak lagi sambil menutup telinganya saat petir itu menyambar kembali. Evan pun mencairkan suasana dengan berkata " Aku tidak menyangka kamu bisa begitu takutnya pada suara petir... kamu lihat kilatnya itu seperti di studio foto bukan??" Canda Evan dengan wajah yang terlihat menahan senyumannya sambil menurunkan tangannya Crystal dari telinganya dan memeganginya. Crystal hanya memandangi Evan tanpa berkata-kata berlahan wajahnya yang ketakutan memudar karena saat Evan menggenggam tangannya Crystal merasa lebih aman dan tidak ketakutan lagi. Berlahan wajahnya Evan semakin mendekat ke arah Crystal dan semakin dekat lagi hingga berjarak tidak lebih dari 5cm dan akhirnya bibir Evan sudah menempel pada bibirnya Crystal. Crystal cukup terkejut seluruh tubuhnya terasa membeku,wajahnya mengebas seperti mati rasa dan bibirnya hanya merasakan kehangatan yang Evan alirkan. Crystal tidak menolak ciuman Evan itu dan membalasnya dengan lembut seperti yang Evan lakukan padanya... selang satu jam kemudian hujan berlahan mereda dan Evan sudah melepaskan ciumannya pada bibir Crystal mereka hanya berdiam diri di dalam mobil tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dan kemudian saat Evan ingin mengatakan sesuatu buru-buru Crystal memotongnya...
" Sepertinya hujan sudah reda.. apa kamu tidak ingin mencoba mengecek apa yang terjadi pada mobilmu sehingga bisa seperti ini?" Pinta Crystal pada Evan untuk mencairkan suasana agar mereka tidak memikirkan apa yang barusan terjadi.

" Ya. Aku akan mengeceknya sekarang. Kamu duduk saja di sini." Ujar Evan sedikit terbata-bata dan meminta Crystal untuk tetap berada di dalam mobil dengan wajah yang tersipu malu.

Setelah beberapa saat mengecek mobilnya ternyata hanya kerusakan ringan dan berhasil Evan selesaikan. Saat Evan masuk ke dalam mobilnya di dapatinya Crystal yang sudah ketiduran sambil memegangi kedua lengannya mungkin karena Crystal merasa kedinginan. Evan pun meraih jaketnya dari kursi belakang mobilnya untuk memakaikannya pada Crystal. Evan memandangi Crystal dengan sangat lama lalu mencium keningnya dengan pelan dan menurunkan kursinya sehingga datar agar Crystal bisa tidur lebih nyaman..
Evan bertanya-tanya pada dirinya sendiri..... Apakah dirinya sudah mulai melupakan Hikaru dan membuka hatinya untuk gadis lain? Apakah dia benar-benar sudah jatuh cinta pada Crystal? Dan apakah dia termakan oleh ucapannya sendiri? Karena dia pernah menyuruh Crystal untuk jangan pernah jatuh cinta kepadanya.

Evan mengehela nafas panjangnya dan memilih untuk meninggalkan tempat tadi dan menuju ke pantai. Sesampainya di pantai Evan pun memilih berjalan-jalan sebentar di tepi pantai sambil menghirup udara laut yang begitu menyejukkan dan akhirnya memilih untuk masuk kembali ke dalam mobil dan tidur.

DARK SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang