Mentari berlahan mulai menampakkan wujudnya.... Crystal merasa matanya sedikit silau karena cahaya siluet yang di pancarkan oleh mentari pagi. Berlahan Crystal membuka matanya dan takjub pada keindahan alam di tepi pantai pada pagi hari, dia membuka pintu mobil dengan berlahan agar tidak mengganggu tidurnya Evan karena Crystal berpikir Evan pasti kelelahan karena memperbaiki mobilnya yang Crystal sendiri tidak tahu berapa lama Evan selesai memperbaikinya karena dia sudah tertidur terlebih dahulu.
Crystal berjalan di tepi pantai tanpa mengenakan alas kakinya. Gaunnya yang berwarna hitam yang panjangnya selutut bergerak ke sana-kemari mengikuti arah angin dan jaketnya Evan masih Crystal kenakan agar tidak kedinginan karena gaunnya tidak berlengan. Kemudian gadis itu pun berdiri sejenak membiarkan kakinya dibasahi oleh hempasan ombak dan dirinya sangat menikmatinya... Crystal juga memikirkan banyak hal mengenai kehidupannya dan juga perasaan asing yang belakangan ini mengganggu batinnya serta pikirannya. Crystal berpikir jika dia mulai jatuh cinta pada Evan, tapi seharusnya itu semua tidak boleh terjadi karena semua yang mereka lakukan hanyalah sandiwara belaka, ataupun kepalsuan semata.
Lagi pula Crystal tahu benar jika selama ini Evan tidak pernah menyukai perempuan lain selain Hikaru. Dan Evan membantunya semata-mata hanya ingin menebus kegagalannya melindungi Hikaru di masa lalu sehingga peristiwa yang mengenaskan itu terjadi pada Hikaru."Aku harus bersikap seperti biasa. Ya! seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa dan kejadian semalam hanyalah salah satu adegan dari skenario." Crystal bergumam pada batinnya sendiri dan meyakinkan dirinya jika kejadian semalam hanyalah sebagian dari skenario.
Evan sudah berdiri di belakang Crystal. Saat itu Evan ingin sekali memeluk gadis itu akan tetapi diurungkannya lagi niatnya itu. Evan akhirnya memilih untuk menyapa Crystal...
" Morning.."" Morning.." balas Crystal dan keduanya terlihat canggung.
Lalu Evan berkata.. " Mengenai kejadian semalam...." sebelum Evan menyelesaikan ucapannya Crystal memotongnya.
" Sudahlah..... lupakan saja mengenai hal itu! Anggap saja hal itu hanya bagian dari skenario. Ayo kita pulang!" Pinta Crystal berusaha bersikap seperti biasa dan mengalihkan perbincangan mereka yang akan semakin berat jika dilanjutkan.
" Ya. Maaf karena aku tidak meminta persetujuan darimu terlebih dahulu untuk melakukan skinship" Ucap Evan mencoba tetap bersikap cool seperti biasanya. Padahal sebenarnya Evan ingin mengatakan jika semua yang dilakukannya adalah nyata dan dia ingin mengakui jika sepertinya dirinya mulai jatuh cinta kepada gadis itu. Tapi melihat Crystal bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa maka Evan pun mengurunkan niatnya lalu berjalan mengikuti langkahnya Crystal dan menuju ke arah mobil mereka berada.
Setelah kejadian di Night Market itu Crystal berusaha bersikap seperti biasa pada Evan tapi entah mengapa setiap Crystal bertemu dengan Evan hatinya berdebar tidak karuan dan darahnya terasa mendidih.... Begitu juga dengan Evan padahal selama ini Evan tidak pernah bisa menyukai gadis-gadis lain selain Hikaru.
Ujian Akhir yang sedang mereka hadapi membuat Crystal cukup tertekan karena untuk melanjutkan ke jenjang Universitas dia hanya bisa bergantung pada beasiswa yang akan diperolehnya jika nilainya masih bisa dipertahankan seperti sebelumnya. Jika tidak maka Crystal tidak bisa melanjutkannya lagi di Universitas Universal. Universitas Universal letaknya bersebelahan dengan High School mereka saat ini, hanya berbeda gedung dan gerbangnya juga dibuat terpisah. Universitas ini baru selesai dibangun dan tahun ini jika Crystal berhasil maka dia merupakan angkatan pertama di Universitas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK SIDE
Romance" Jangan pernah jatuh cinta padaku!" Kata-kata itulah yang pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi Evander Schweiger. Entah hal apa yang selalu menarik hati Evan untuk selalu melindungi Crystal. Gadis biasa yang juga memiliki trauma akan masa...