Evan berjalan melewati koridor tengah menuju ke kamarnya Crystal yang ada di dalam kapal mereka tumpangi... Evan membuka pelan pintu kamarnya dengan menggunakan door card miliknya Fionna. Terlihat Crystal masih tertidur pulas dengan selimut tebal membaluti tubuhnya.
Evan memanggil Crystal dengan lembut.. " Sayang...... ayo bangun! Katanya ingin memancing kenapa masih tertidur seperti ini?"
Crystal yang mendengar suara Evan langsung terbangun dan terperanjat kaget " Evan.. kenapa kamu bisa masuk ke sini??" Tanya Crystal terbata-bata.
" Aku tadi meminjam door card miliknya Fionna. Dia menyuruhku untuk membangunkanmu karena dari tadi dia sudah berusaha membangunkanmu tapi kamu mengatakan padanya jika kamu masih ingin tidur karena mengantuk."
" Oh... Maaf aku telat bangun karena entah mengapa semalaman aku tidak bisa tidur.... Hingga pukul 03.00 pagi tadi aku baru terlelap." Crystal bergeser dari ranjangnya dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk menyalakan air di bathub.
" Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku?? mungkin saja aku bisa membantu menidurkanmu sambil menyanyikan lagu lullaby untukmu." Canda Evan sambil terkekeh.
" Hahaha.. kamu kira aku bayi harus diiringi musik lullaby dulu sebelum tidur?" Crystal tertawa sekilas sambil berjalan ke luar kamar mandi untuk mengambil handuk yang ada di atas lemari kamar itu. Lalu dia pun berkata..
" Aku ingin mencoba mencarimu tapi tidak jadi karena aku takut akan mengganggu yang lainnya.... Kamu tunggu sebentar di sini ya aku akan segera bersiap-siap." Potong Crystal kemudian dan berjalan menuju ke kamar mandi setelah meraih handuknya dan meninggalkan Evan yang sedang duduk di atas ranjangnya.Beberapa menit kemudian Crystal sudah selesai berpakaian. Crystal mengenakan kaos yang Fionna pinjamkan padanya semalam karena Fionna membawa pakaian lebih.... Sedangkan Crystal tidak membawa pakaian sama sekali karena tidak tahu apa yang telah Evan rencanakan... untung saja ukuran pakaian Fionna dan Crystal tidak jauh berbeda.
Evan sudah memanggil seorang pelayan di kapal itu untuk mengantarkan sarapan ke kamarnya Crystal. Jadi saat Crystal selesai mandi hidangan lezat pun sudah menunggunya di ranjang dengan beralaskan meja kecil pada bednya... Selesai menyantap sarapan Crystal pun mengajak Evan untuk segera pergi menemui yang lainnya.
Saat Crystal berjalan di depannya Evan, tiba-tiba saja alas kakinya yang bertumit tidak lebih dari lima centi itu tersangkut oleh suatu benda hingga hampir terjatuh untung saja gerakan Evan cukup sigap dan berhasil menangkap Crystal.
Sekarang Crystal sudah berada di dalam pelukannya Evan, dengan sebelah tangan kanannya Evan melingkar pada pinggangnya untuk menahannya, dan tangannya Crystal mencengkram lengan serta bahunya Evan agar tidak terjatuh. Kini wajah mereka saling memandang dan sangat dekat... Kesempatan langka itu tidak Evan sia-siakan, berlahan Evan menerjunkan sebuah ciuman lembut kepada bibir Crystal dengan penuh rasa cinta... Crystal pun terbuai oleh kecupan ringan dari Evan.
Hingga akhirnya pintu kamarnya terbuka karena ada yang masuk dan orang itu adalah Reyhan dan Rishelle. Reyhan pun langsung menutup pintunya kembali lalu membuka kembali karena mulutnya terasa begitu gatal jika tidak mengatakan sesuatu sama sekali....
Akhirnya suara nyaring milik Reyhan pun terdengar dan membuat Crystal terkejut tapi tidak dengan Evan. Evan masih terlihat cukup santai. " Pantas saja kalian begitu lama ternyata sedang melakukan peregangan mulut...?! Lain kali jika sedang melakukan aktivitas tolong di kunci terlebih dahulu pintunya dari dalam jika tidak anak yang di bawah umur bisa melihatnya!!" Reyhan berkata setengah bercanda sambil menutup matanya Rishelle dengan tangan yang satunya lagi. Rishelle terlihat sedang berusaha menyingkirkan tangannya Reyhan yang menghalangi penglihatannya. Sedangkan Crystal terlihat salah tingkah karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK SIDE
Romance" Jangan pernah jatuh cinta padaku!" Kata-kata itulah yang pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi Evander Schweiger. Entah hal apa yang selalu menarik hati Evan untuk selalu melindungi Crystal. Gadis biasa yang juga memiliki trauma akan masa...