Chapter 11

134 7 0
                                    

Rivan P.O.V

'Tidak Vadya! Jgn buka pintu itu.' Benakku dalam hati.

Jujur saja jantungku berdebar kencang saat Vadya hendak membuka pintu usang itu.

Ternyata benar ,isi pintu itu seperti kekhawatiran yg aku rasakan akhir akhir ini.

Kulihat di dalam pintu itu,sebuah hutan yang sangat menyeramkan.Lembab,gelap dan seram keadaannya.

Pohon pohon nya nampak aneh,tanahnya bewarna merah kecoklat coklatan.

"Hahahaha" suara cekikikan dari semua temanku.Aku tahu mereka tidak bisa melihat yg sebenarnya di dalam pintu itu.Pasti yg mereka pikirkan di dalam pintu itu,hanyalah ruang kosong yg gelap. Padahal bukan.

Srengg....tuk.tu..  suara apa itu? . Seperti suara besi. Dan suara langkah kaki.Tapi suara itu tidak begitu jelas karena bercampur dgn suara tawa dari teman temanku yg keras.

Ku tajamkan penglihatanku dan pendengaranku..

Ya tuhan..... Apa itu!?

Aku terkejut!, dari arah dalam pintu muncul sosok besar,tinggi dan hitam.Sosok itu membawa kapak di tangan kirinya. Tangannya amat besar,jarinya melengkung serta tulangnya hampir terlihat, kukunya panjang dan tajam.

Rupanya sangat menyeramkan, matanya mengeluarkan darah, mukanya hancur dan giginya seperti hiu. Suara nya seperti anjing buas.

Aku langsung terduduk di pojok gudang.Kakiku bergemetar dan lemas,ku tutup mata dan telingaku.Aku berdoa terus berdoa,baru kali ini aku melihat sosok yg menyeramkan seperti itu.Aku menangis

'Ibu tolong aku.....' rintihku

Aku tahu Reyzaldi saat ini sedang diseret seret oleh makhluk itu.Namun aku tak berani untuk mendengar dan melihatnya.Aku terlalu takut.

Aku terus menutup mata dan telingaku sampai kurasa waktunya sudah aman.

Ini mungkin waktu yg tepat.Ku hela nafasku,perlahan kubuka mata dan telingaku.Ku lihat, semua orang sudah menatapku.

'Ada apa?' Benakku

Putri kemudian menghampiriku "tolong buka mata batin kita,kita semua ingin menyelamatkan Reyzaldi".pintanya

"Apa kalian yakin?" Tanyaku ragu

Semua orang mengganguk. "Demi menyelamatkan teman kita" kata semua orang.

"Dan juga demi menyelamatkan orang yg sangat kusayangi" sambung Arshila.

Aku menghela nafas.

"Hemm... baiklah" jawabku

Aku pun mencoba membuka mata batin mereka satu satu.

***

Author P.O.V

Rivan pun membuka mata batin mereka.Ada yang kaget,ada yang tenang aja,ada juga yg merasa aneh.

Dengan mental dan perlengkapan yg siap mereka pun berangkat untuk menyelamatkan Reyzaldi.

Wusshhhhh..... angin bertiup,suhunya dingin,dan tanahnya lembab. Mereka sampai di dunia lain.Cukup mencekam bagi mereka yg baru pertama kali kesini.

"Sekarang kita mau mencari Reyzaldi dimana?" Tanya Fauzan
"Aku tahu kita hrs mencari kemana, kita hrs pergi ke tempat bola mutiara ,disana kita bisa menanyakan keberadaan Reyzaldi" kata Rivan

"Dimana tempat bola mutiara itu?" Tanya Haikal

"Di sebuah rawa yg gelap diujung hutan ini" jelas Rivan

Akhirnya, mereka pun berangkat ke arah ujung hutan. Namun langkah mereka terhenti dengan adanya suara yg menakutkan.

"HA..HA.. Selamat datang di hutan maut!!! HA..HA kalian akan mati sia sia disini.!!" Suara nya sangat bergemuruh dan menyelimuti penjuru hutan.

Hiihhh... membuat bulu kuduk merinding dan membuat nyali menciut.

×××
Hallo semuanya,ini story terbaru aku.Don't forget to vote and comment!!  Okayyy .. Aku harap kalian suka yaaa!!..
Maaf kalo ada yg typo yaa..

13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang