Chapter 16

106 8 0
                                    

Vadya P.O.V

Saat aku tengah berkemas, Rivan menghampiriku.

"Vadya, yg semalem makein perban+obat merah,itu km bukan?" Tanya Rivan

"Ohiyaa itu aku" jawabku

"Makasihh ya vad" kata Rivan

"Udah jadi tanggung jawab aku kok buat ngelindungin semuanya" jawabku

"Baiklah, aku kesana dulu ya.Mau ngemasin barang2.Kamu bisa jaga Putri sebentar gakk?" Tanyanya

"Ohh bisaa kok.. tenang ajaa" seru ku

"Oke baiklah..  Terima kasih yaa" dia pun pergi untu berkemas.

Nizwar P.O.V

Khawatir dan cemas ,itulah yg kurasa saat ini.Aku takut Vina kenapa kenapa.Aku belum siap untuk kehilangan Vina.

'Vin,please cepet bangun dong' benakku. Tangannya ku genggam, dingin yg kurasa.

Saat sedang merenung,tiba tiba Arshila lewat.

"Ehh shil tunggu..tunggu.." kataku sembari mencegah Arshila

"Iya ada apa Niz?" Tanya Arshila heran

"Kamu udah ngemasin barang2 kamu belum? " tanyaku

"Udah. Baru aja selesai. Emang kenapa?" Tanya Arshila

"Aku belum ngemas barang2 aku,lagi ngejagain Vina.Kamu bisa nggak ngejagain Vina dulu?" Tanyaku

"Bisaa kok Niz, tenang ajaa" seruku

"Sippp, tolong dijaga yaa.Aku gk mau dia kenapa napa" kataku

"Okeee" kata Arshila sembari mengacung jari oke nyaa.

"Shil!!" Sahut ku

"Apa lagi Niz?" Tanya Arshila yg baru beberapa langkah

"Sekalian,tolong gantiin bajunya dia.Soalnya bajunya kotor" kataku

"Siappp.. " seru Arshila

Arshila pun bergegas pergi untuk menjaga Vina

Vina P.O.V

Aku berlari di tengah hutan sendirian.Gelap dan dingin yg ada.Suara hewan dan suara teriakan yg kudengar dari hutan ini.

Sekumpulan orang2 aneh mengejarku.Aku takut.Mereka berlari ke arahku dengan mengacung ngacungkan kapak,cerulit, linggis,gergaji mesin dan benda2 lain yg amat berbahaya.

Mereka sepertinya ingin membunuhku.Kupercepat langkah kakiku.Aku ketakutan disini.

'Tolonggg....tolonggggg...' aku terus berteriak dan berlari

'Siapapun tolongggg... tolong aku' aku berteriak sekencang kencangnya.

Nafasku sesak.Aku letih.

BRAKKK!

Kakiku tersandung batu,dan aku pun jatuh tersungkur ke tanah.'Awww...' rintihku

Dan tiba tiba dari arah belakang terdengar suara gesekan besi.Krn penasaran,kuberanikan diri untuk menengok ke belakang.

Betapa terkejutnya aku, seorang lelaki paruh baya tengah berdiri dibelakangku dan siap mengayunkan kapaknya.

Ia mulai mengayunkan kapak itu ke arahku. Dann.......
.
.
.
.

"Arrrrrrrrrrrgggggggghhhhhhh" aku menjerit

"Vin sadar vin!!" Suara itu suara Arshila

Kubuka mataku.Dan kulihat sekeliling,aku berada disebuah rumah tua

"Kamu kenapa?are you fine?" Tanya Arshila yg sembari tadi memegang bahuku

"Aku dimana?" Tanyaku

'Aww..' ku pegang kepalaku.Rasanya sakit dan pusing sekali.

"Udah jgn tanya itu dulu.Minum dulu nih" Arshila menyuguhiku segelas air untuk menenangkanku sejenak

"Kamu kemarin pingsan,untung Nizwar nolongin kamu.Sekarang kamu istirahat dulu aja.Ya?" lanjut Arshila

Aku pun ditidurkan oleh Arshila.

"Ehh..eh. tadi pas aku lagi ngemas,aku ngedenger teriakan seseorang dan arahnya dari sini" kata Nizwar yg tiba tiba datang.Nafasnya tersengal sengal karena kaget.

Pandangannya kemudian menatap ke arahku.

"Vinn...naa?" kata Nizwar yg melihatku

"Kamu udah siuman? Syukurlah" seru Nizwar, kemudian dia tersenyum.

Kulihat dia menatapku dengan dalam. Akupun ikut tersenyum

"Kamu istirahat dulu aja ya vin, ntar siang kita bakal ngelanjutin perjalanan.Kamu hrs ngumpulin tenaga, buat nanti" kata Nizwar

Nizwar menghampiriku,dan mengambil sebuah selimut

"Sini biar aku yg selimutin kamu, cepet pulih ya " seru Nizwar yg tersenyum manis

"Makasih Nizwar" kataku dgn suara yg agak serak

Nizwar hanya tersenyum.

"Untuk urusan barang2 mu, biar aku saja yg urus.Kamu tidur dulu saja" kata Nizwar

Akupun mengangguk meng-iyakan.

Dan dengan perlahan kututup mataku dan mulai tidur kembali.

×××
Hallo semuanya,ini story terbaru aku.Don't forget to vote and comment!!  Okayyy .. Aku harap kalian suka yaaa!!..
Maaf kalo ada yg typo yaa...

13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang