Chapter 32

159 10 1
                                    

Kuhela nafas panjang setelah perdebatan dgn Sheenta tadi.

Pandangaku kuarahkan kesekeliling.Aku menghampiri pria tadi yg kutidurkan.Aku membelai rambutnya "Kau mirip dgn Aslan Marvella" kataku sembari memperhatikan dirinya

Kulangkahkan kaki dan menghampiri ke-11 anak yg terluka. "Malang sekali kalian" kataku sembari tertunduk

kuarahkan tanganku ke langit "Demi para leluhur Horrville! Dan bola mutiara ajaib kumohon bantulah aku memperbaikki semua ini" kataku

TRINGG!!

Cahaya bewarna putih keluar dari tanganku,kuarahkan ke segala penjuru arah.

WUSHHH

Hutan yg gelap kini menjadi hijau.Tanah becek berubah menjadi rerumputan.Dan semua anak tadi kini telah sadar dan luka mereka sdh sembuh.

Mereka menatapku dgn aneh. "Putri??  Kau sudah bangun?? Syukurlah" seru mereka.Mereka menghampiriku dan memelukku.

"Dirimu berubah, Putri" seru salah satu wanita. Aku hanya tersenyum

"Aku senang kau bisa sadar" suara seorg pria terdengar dari arah belakangku.

Kutengok ke arah belakang. Dan suara itu adalah suara dari pria yg tadi ku tidurkan

Aku hanya tersenyum,aku bingung harus menjawab apa.Karena aku tidak mengenal mereka.

"Aku tahu kau bukan Putri" kata pria itu

Semua anak itu menatapku dgn kaget. 

"Jadi dia bukan Putri?" Tanya semua anak itu

Pria itu hanya menanggapinya dgn senyuman

"Darimana kau tahu?" Tanyaku

"Aku bisa melihat dari bola matamu yg bewarna biru." Jawab pria tersebut.

Aku tersenyum,dan kutatap kembali matanya. Kulihat bola matanya.Aku kagett... 

"Ap-apa kau Aslan?? . Aku tahu kau Aslan,karena satu satunya orang dgn bola mata bewarna seindah galaksi hanyalah Aslan." Kataku sembari kaget

Pria itu tersenyum "Aku Aslan,aku meminjam raga anak ini dan aku kembali untukmu ." Mendengar itu, aku tersenyum terharu haru.

Aku menghampirinya dan memeluknya "Aku merindukanmu Aslan" bisikku sembari menangis haru

"Aku juga merindukanmu Miranda!" Bisik Aslan tersenyum

"Jadi kalian berdua bukan Putri dan Rivan?" Tanya salah satu anak

Aku menyudahi pelukanku tadi. Aku tersenyum

"Aku tetaplah Putri ,dan dia tetaplah Rivan.  Kami hanya meminjam raga ini sebentar,namun terkadang kami bisa kembali memasuki raga ini lagi!" Jelasku

"Sebaiknya kalian pulang" suruh Aslan

Aslan kemudian membuka portal keluar. Mereka semua kemudian memasuki portal tersebut.

"Selamat tinggal semuanya, semoga kita bisa kembali lagi" seruku sembari melambaikan tangan.

***

Author P.O.V

Mereka semua kemudian terbangun dan membuka mata.

Terlihatlah suasana kelas, mereka berhasil kembali.

"Apa barusan itu nyata?" Tanya Reyzaldi

"Entahlah aku juga tidak tahu" sambung Alif

Mereka semua bertanya tanya tentang kejadian itu.

"Ohyaa, Putri dan Rivan mana? Aku melihat raga mereka dipinjam oleh penghuni sana" tanya Arshila

"Kau benar, dimana mereka?" Tanya Aditya

"Tunggu, apa kejadian tadi itu benar benar nyata?" Tanya Saskia

"Itu nyata." Jawab seseorg

Mereka kemudian menatap ke asal suara tersebut. Itu suara dari Rivan .

"Rivann??" Kata semua org

"Kejadian itu memang nyata, teman teman " seru Rivan

Mereka semua kaget

"Jadi itu benar benar nyata.? Lalu apa yg harus kita lakukan?" Tanya Vina

"Biarkan ini menjadi sebuah rahasia terbesar kita" sambung Putri yg tiba tiba menjawab

Mereka setuju

Akhirnya, Horrville,Bola Mutiara,Dewi Sheenta dan kisah Aslan Miranda menjadi sebuah rahasia terbesar dalam hidup mereka.

—————ENDING——————

×××
Hallo semuanya,!! Akhirnya selesai juga cerita ini..Don't forget to vote and comment!!  Okayyy .. Aku harap kalian suka yaaa!!..
Maaf kalo ada yg typo yaa...

13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang