"Haikal hilangg!!" Kataku yg setengah berteriak
Semua mata kemudian tertuju padaku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mendengar kataku tadi,Nous kemudian mengarahkan pandangannya ke sungai. Matanya mulai terpejam,kemudian hidung mulai mendengus dengus dan telinga serigalanya mulai bergerak gerak."Teman kalian yg bernama Haikal memang benar benar hilang" ujar Nous
DEG
'Jadi benar?? HAIKAL hilang?' Ucapku
"Ada kemungkinan dia hilang, di ambil oleh gurita besar yg menyerang kita tadi." Sambung Nous
Semuanya kemudian menunduk karena merasa kehilangan Haikal
Aku mencoba mencairkan keadaan "sebaiknya kita bergegas pergi dari.sini " seruku dgn nada bicara lemas***
Nizwar P.O.V
Berat hati ini melihat Haikal tak ada diantara teman temanku.Namun aku berusaha tegar dan mencoba merelakan.
Untuk menghilangkan kesedihanku, sepanjang perjalanan aku mengobrol dgn Rivan.
"Van,kamu tahu darimana tempat bola mutiara itu?" Tanyaku.
"Kau tahu? Saat pertama kita datang kesini, aku melihat seorang kakek renta dibalik pepohonan.Kakek itu menghampiri diriku dan berbisik ditelingaku. Dia bilang aku harus pergi ke tempat bola mutiara yg berada diujung hutan ini" jelas Rivan
"Oh jadi begitu .. tapi? Kenapa aku tdk lihat kakek renta itu? Kan mata batinku sudah kau buka" tanyaku yg masih heran
"Meskipun mata batinmu sudah kubuka, kemampuan melihatmu itu tidak dpt menyaingi kekutan indigo dariku" jelas Rivan.
"Mmmm" Aku hanya mengangguk.
Kemudian Rivan bertanya padaku
"Nizwar, aku perhatikan,selama Vina sakit maupun Vina sudah sembuh.Kamu sangat setia menemani dirinya. Memangnya kamu sayang sm dia?" Tanya Rivan
Aku terdiam sejenak.Kemudian kutatap Vina yg sedang bersama Arshila dan Vadya.Aku tersenyum
"Tentu saja aku sayang sama dia.Aku merasa nyaman disampingnya,melihatnya sakit kemarin membuat diriku terpuruk. Dan lihat sekarang, dia sudah sehat,aku merasa senang melihatnya" jelasku
"Kau tahu Rivan?. Rasa sayangku pada Vina,kian hari kian bertambah,dan akhirnya berubah menjadi rasa cinta" kataku sembari tersenyum
"Kamu memang pantas war,bersama dengan Vina.Terlebih Vina iti sangat baik ke semua orang" kata Rivan
"Terimakasih van" kataku. Kemudian aku menengok ke arah Putri
"Van, kamu tidak berat atau lelah? Terus terusan menggendong Putri dipunggungmu?" Tanyaku
"Aku lelah?? Berat?? .. untuk apa aku berat dan lelah??" Jawab Rivan dengan enteng
"Kenapa kamu rela menggendong dia ?" Tanyaku yg masih heran.
"Entahlah, aku juga tak tahu Hehe... " jawab Rivan yg tersenyum.
"Apa jangan jangan kamu suka sama Putri?" Tanyaku
Rivan terdiam sejenak, kemudian menatap ke arahku
"Biarkan itu menjadi rahasia hatiku" kata Rivan yg tersenyum
***
Author P.O.V
Bola mutiara sudah di depan mata mereka. Tepat di sebuah kolam kecil (entah itu semacam kubangan air atau apalah).Bola mutiara itu tersimpan rapi ditengah tengah kolam.
Lapisan luar nya dilindungi oleh cangkang kerang bewarna emas berkelap kelip.
Rivan P.O.V
Amazinggg.... Jadi ini tempat yg dimaksud kakek renta itu?. Indah juga yaa..
"Inilah tempat bola mutiara" kataku sembari meregangkan kedua tangan
"Sekarang apa yg harus kita lakukan?" Tanya Arshila
Aku menggeleng "entahlahh" kataku
"Bagaimana kalo kita lihat buku sihir tua saja, siapa tahu ada petunjuk?" Ujarku
Semuanya setuju. Kemudian Vadya memberikan buku sihir itu padaku.Ku buka halaman demi halaman buku itu.
"Ketemu!!" Kataku
Aku membacanya dalam hati. Dan satu hal yg aku tdk mengerti.Semacam bacaan matra.
"Mmm,, ada yg tahu ini??" Tanyaku
"Sini biar kulihat!" Nous menghampiriku
"Ohh aku tahu ini.. Ini bahasa yunani,bahasa kuno penduduk hutan maut." Jelas Nous
"Jadi??... apakah kau bisa membaca tulisan ini Nous?" Tanyaku
"Tentu saja,terlebih aku kan penjaga hutan maut ini" ujar Nous
Nous membaca mantra itu perlahan.
"Lebih baik Nous saja yg bertanya pada bola mutiara itu" suruh Vadya
"Kau benar vad,kalau kita yg melakukan takut nya ada kesalahan."sambung Arshila
"Nous, apa kau siap? " tanyaku meyakinkan
Nous mengangguk dengan senang
×××
Hallo semuanya,ini story terbaru aku.Don't forget to vote and comment!! Okayyy .. Aku harap kalian suka yaaa!!..
Maaf kalo ada yg typo yaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
13
Mystery / Thriller"Tunggu dulu, Vina! Bisakah kau menggeser ke kanan,sepertinya aku melihat sesuatu di belakangmu" kataku "Memangnya ada apa di belakang ku?" Tanya Vina "Geser dulu saja Vin" kataku Akhirnya Vina pun bergeser, dan kulihat ada sebuah pintu tua yg lumay...