Chapter 27

114 4 1
                                    

BUUUUMMMM!!

Seketika badanku ringan,dan penglihatanku gelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nizwar P.O.V

DAAARRRR!!!!!!

Sambaran listrikku pasti mengenai penduduk Horrville itu!!.. Asap tebal mengepul di sekitar objek sambaranku.

WUSHH..

Perlahan asap itu mulai memudar.Dgn senyuman bangga di wajah.Aku berfikir pasti sambaranku tadi mengenainya.

SETTT

Senyuman tadi diwajah,kini telah hilang.Kutajamkan penglihatanku kembali.

"APA?!! DIA MENGHILANG,DAN MEMBAWA VINA PERGI?!" gumamku yg kesal.

"Viii....vinaaa hilang!!"  Vadya kaget melihat hal itu.

"Si bodoh itu telah mengambil teman baikku!!" Arshila pun ikut kesal.

"Ciiihhhh" Rivan hanya meludah dgn kesal

Aku sangat kesal melihar seseorg yg kusayangi dan kucintai pergi dalan hitungan detik.

Seketika raut kesal diwajahku berubah menjadi kesedihan.

"Kenapa semuanya harus terjadi!!" Aku mengepalkan tanganku menahan air mata agar tak keluar.

"Tolong kamu pegang dlu Putri" bisik Rivan kpd Arshila

Kemudian Rivan menghampiriku.

"Tenanglah sedikit warr...kumohon tenang" Kata Rivan menenangkanku

Emosiku kemudian tak terkendali.

"Disaat seperti ini?? Tenang?... kamu fikir dong van!! Gimana rasanya kehilangan org yg kamu sayangi,!!" Aku membentak Rivan sembari menodorkan telunjukku di dahinya.

"Kontroll emosi km warr!!"  Rivan menggoyang goyangkan bahuku

Aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri. Kenapa aku tadi hrs mengeluarkan kekuatanku??! Seandainya,aku tdk melakukan itu,pasti semua ini tdk akan terjadi.

Vina kumohon kembalilah padaku.

"Kamu tdk seharusnya larut dlm kesedihan war.." Vadya mencoba menenangkanku

Aku hanya terdiam,memikirkan kebodohanku tadi

"Iya war, apa yg dikatakan Vadya ada benarnya.Kamu jgn larut dalam kesedihan" sambung Arshila.

"Sebaiknya kita lanjutkan saja perjalan kita ini,  sebelum bulan purnama muncul" kata Rivan

"Apa kau siap war??" Rivan menepuk bahuku

Kemudian aku menghela nafas panjang. Diiringi dgn anggukan

***

Author P.O.V

Mungkin bagi Nizwar kehilangan Viba adalah suatu hal yg sangat menyiksa.Namun, dgn tekad yg kuat.Demi menyelamatkan semua temannya.Dia merelakan kepergian Vina yg amat dia cintai.

Dgn langkah yg bisa terbilang DROP.Mereka melanjutkan perjalanan.Disela sela perjalanan,mereka bertemu dgn seorg nenek yg membawa keranjang ditangannya.

***

Vadya P.O.V

Kulihat ada seorang nenek yg menghampiti kami.Dgn pakaian khas peternak.Dia membawa sebuah keranjang ditangan kanannya.Di dlm keranjangnya,ia membawa buah buahan yg manis (kalian jg taulah,kekuatan aku bisa melihat objek jarak jauh)

"Haaii.. anakk muda" nenek itu menyapa kami semua

Kami semua agak sedikit mundur, karena takut kalau nenek itu sama seperti penduduk Horrville

Nenek itu semakin dgn kami "Ssssttt... jgn takuttt cucu cucuku.. nenek org baikk" kata si nenek

"Apa buktinya kalau kau org baik?!" Tanya Nizwar dgn tatapan sinis

"Nenekk disini hanya berjualan buah cuu ." kata si Nenek

Nizwar hanya memutar bola matanya sembari melipat kedua tangannya didada.

"Ohyaa!!,,, aku curiga kau berbohong nek," tanya Arshila yg heran

Dgn sigap aku mencoba melerai perang dingin ini

"Nenek itu benar kok.Dia memang berjualan buah. Aku bisa melihat isi keranjang itu, semuanya berisi buah" kataku

—Hening

Semuanya kemudian menatapku dan kembali lagi mentap si nenek.Sementara si nenek hanya tersenyum.

"Lalu,kenapa nenek menghampiri kami?" Tanya Rivan disela sela keheningan tadi

"Nenek mempunyai sisa dagangan,dan tak sengaja melihat kalian semua.Makanya nenek ingin memberi kalian buah ini secara gratis" jelas si nenek

Ia kemudian merogoh sesuatu dari dlm keranjang itu.Kemudian terlihatlah buah berbentuk apel namun bewarna biru.

"Ini untuk kalian semua" si nenek tersenyum sembari membagikan buah itu kepada kami semua

Kami semua menatap buah ini dgn heran.

"Buah apa ini?" Tanya Nizwar yg masih dgn tatapan sinis

Nenek itu merespon dgn senyuman "ini buah blosmel.Buah ini ,buah terenak sekaligus buah khas daerah Horrville" jelas si nenek

"Nah makanlahh, rasanya manis" sambung si nenek

Semuanya mematung dan belum memakan buah blosmel tersebut,mereka takut ada sesuatu dalam buah itu.

Karena melihat situasi seperti ini.Dan juga aku takut melukai hati si nenek.Dengan segera kumakan buah tersebut.

"Ayoo teman teman!! Kita coba buah ini." Seruku

AMM...

Satu gigitan kucoba

"Hmmm,, rasanya manis nek,seperti rasa permen kapas" kataku yg masih mengunyah buah tersebut.

Dengan senyuman nenek itu menatapku "Apa nenek bilang.Rasanya memang manis" kata si nenek

Akupun ikut tersenyum

Kutelan buah yg sangattt manis itu,.

AAAKKK.....AAAKKK....

Tiba tiba leherku terasa tercekik.Suaraku tidak bisa kukeluarkan.Buah itu kemudian jatuh dari genggamanku,dan aku bisa merasakan kalau sekarang aku terbaring ditanah

"VADDDYYYAAAAAA!!!!" sayup sayup suara kudengar

Namun semuanya hilang saat aku merasakan rasa pusing yg sangat dahsyat

Aku merasa ingin tidur.Dgn perlahan kututup mataku.

***

Rivan P.O.V

"Nenekk disini hanya berjualan buah cuu ." kata si Nenek

Hmm, aku curiga dgn nenek itu.Kenapa di tengah tengah penduduk yg bermayoritas kanibal ada seorang nenek yg menjual buah?.

Bukannya kanibal itu identik dgn daging?. Penduduk Horrville mana yg akan memakan buah?.

Tapi Vadya bilang nenek itu berkata benar.Dia bilang, nenek itu benar benar menjual buah buahan.

Dgn penuh penasaran.Di tengah keheningan,aku mencoba bertanya pada nenek tersebut "Lalu,kenapa nenek menghampiri kami?" Tanyaku

"Nenek mempunyai sisa dagangan,dan tak sengaja melihat kalian semua.Makanya nenek ingin memberi kalian buah ini secara gratis" jelas si nenek

Sisa dagangan??.. Berarti daganganya laris? Hmm ini ANEH...

×××
Hallo semuanya,ini story terbaru aku.Don't forget to vote and comment!!  Okayyy .. Aku harap kalian suka yaaa!!..
Maaf kalo ada yg typo yaa...

13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang