Mwo? Part 16

9.1K 1.1K 55
                                    

Mwo?
Cast : Kim Taehyung, Jeon Jungkook etc

Warning : BL,Typo bertebaran, Alur Gaje, Membosankan

Rating : T, bisa berubah seiring berjalannya cerita 😂

Chapter 16

Happy Reading~

"Yoboseyo"

Suara itu,




















Suara husky yang teramat Jungkook rindukan. Akhirnya dia bisa mendengar suara itu lagi, hingga tanpa sadar setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.

"Yoboseyo"

Sekali lagi suara itu menyapa gendang telinga Jungkook. Jungkook terdiam, banyak yang ingin dia katakan pada sang pemilik suara tapi lidahnya serasa sangat sulit untuk digerakkan.

"Kookie-ah" runtuh sudah pertahanan Jungkook saat suara indah itu menyebut namanya dengan lembut, sangat lembut.

"T-Tae h-hyung, aku ingin bertemu denganmu"

***

Setelah percakapan singkat antara Jungkook dan Taehyung di telepon malam ini akhirnya Jungkook memutuska untuk pergi menemui Taehyung sekarang juga. Dia keluar dari kamarnya dengan coat tebal membalut tubuhnya juga celana jeans yang memeluk kaki jenjangnya, dan tak lupa Jungkook mengambil kunci mobil yang sudah lama tidak dia sentuh dari dalam laci nakas di samping tempat tidurnya.

Mansion Jeon sudah terlihat sepi mengingat sekarang sudah pukul 11 malam. Keluarga Park telah pulang 2 jam yang lalu dan sepertinya Eomma dan Appa Jungkook sudah tidur saat ini.

Jungkook masuk ke dalam Zenvo ST1 nya dan segera melesatkan benda bermesin itu keluar dari bagasi mansionnya menuju alamat yang sudah Taehyung berikan tadi pada Jungkook. Sebuah tempat yang berjarak tak jauh dari apartement Jungkook.

Jungkook mengemudi dengan tak sabaran, untung saja saat ini jalanan sudah mulai lengang, jika tidak pasti Jungkook pasti sudah mendapat banyak protes dari pengemudi lain karena cara mengemudinya yang bisa dibilang sangat ugal - ugalan.

20 menit berlalu dan Jungkook kini berada di depan sebuah bangunan mewah bergaya klasik dengan cat putih gading dan polesan warna gold di beberapa titik yang membuat rumah itu semakin terlihat mewah.

Jungkook keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu bercat coklat tua di sana lalu mengetuknya beberapa kali. Persetan dengan dirinya yang tidak sopan bertamu ke rumah orang lain di malam yang sudah sangat larut ini, dia hanya merindukan Taehyungnya -sangat-.

Seorang wanita paruh baya berpakaian maid membukakan pintu untuk Jungkook. Wanita itu sedikit kaget melihat Jungkook, namun dia tahu bahwa pemuda itu tak bermaksud buruk dengan bertamu tengah malam seperti ini. Dan juga dia pernah melihat foto Jungkook di kamar Tuan mudanya dan setahunya itu adalah foto kekasih majikannya, jadi dia pikir tak ada salahnya membiarkan Jungkook masuk tanpa seizin Taehyung.

"Aku ingin bertemu dengan Taehyung"

"Oh silahkan ikuti saya Tuan muda." maid itu membiarkan Jungkook masuk dan membawa pemuda itu naik ke lantai 2 melalui sebuah tangga kembar di sana hingga berhenti di depan sebuah pintu tinggi bercat putih bersih.

"Biar aku saja yang langsung ke dalam, kau boleh kembali"

"Baiklah tuan muda, ah ya anda ingin minum apa?"

"Tidak ada terimakasih, kau istirahatlah"

"Baik, saya permisi"

Sepeninggalan maid itu Jungkook menatap sejenak pintu di depannya lalu memantapkan diri untuk menuntun tangannya ke arah gagang pintu itu dan membukanya.

Kamar itu gelap membuat Jungkook sedikit memicing untuk mencari di mana keberadaan Taehyung, hingga matanya memangkap siluet seseorang yang dia cintai berdiri di balkon kamar itu.

Jungkook melangkah pelan menuju siluet itu dan segera melingkarkan kedua tanggannya memeluk yang lebih tua dari belakang.

Jungkook merasakan tubuh di depannya sedikit tersentak sebelum dia merasakan telapak tangan besar yang dia rindukan itu memegang tangganya. Menyentuhnya dengan lembut.

Sentuhan itu, sentuhan yang teramat Jungkook rindukan. Sentuhan itu masih terasa sama seperti sebelumnya, hangat dan begitu nyaman. Sentuhan yang selalu membuat Jungkook terbuai.

Keduanya masih dengan posisi yang sama, hingga tanpa di sadari kini air mata mereka mengalir deras tanpa bisa di bendung. Air mata yang menggambarkan rasa rindu juga kesakitan di saat yang bersamaan.

Mereka berdua diam, tetapi saling memahami. Mereka terus menangis pilu berharap semua yang menyesakkan di hati mereka ikut luntur bersamaan dengan semua air mata yang mereka keluarkan. Walau nyatanya itu sama sekali tak berarti.

Yang lebih tua melepaskan tangan yang melingkari perutnya dan membalikkan tubuhnya hingga mereka kini berhadapan. Tangan Taehyung menarik tubuh Jungkook mendekat padanya lalu mendekap erat dan Jungkook membalasnya tak kalah erat dan meremat kuat punggung kokoh Taehyung yang tertutup sebuah sweater.

Sungguh menyakitkan bukan saat kedua insan yang saling mencintai begitu dalam tak bisa saling memiliki padahal mereka selalu berdampingan. Menyesakkan, saat nantinya mereka hanya bisa melihat tanpa bisa saling menyentuh. Dan hanya bisa bertatapan walau keduanya saling memahami.

"Tae hiks" cicit Jungkook di sela - sela tangisnya.

Dan Taehyung hanya bergumam sebagai tanda dia mendengar panggilan yang lebih muda.

"Mereka....benar - benar menjodohkanku hiks"

Taehyung mempererat dekapannya pada tubuh mungil di depannya tanpa membalas apa yang dia katakan. Hatinya berdenyut nyeri mengetahui bahwa orang yang dia cintai akan berakhir dengan orang lain, bukan dirinya.

Selama satu jam lebih mereka terus dalam posisi yang sama hingga mereka lelah menangis. Taehyung perlahan melepaskan rengkuhannya dan menangkup wajah manis itu dengan kedua tanggannya. Mengecup dahi, kedua mata yang terpejam, hidung dan berakhir pada bibir merah yang selama ini menjadi candu baginya.

Mengecup lama hingga kecupan itu kini menjadi lumatan lembut syarat kerinduan.

TBC

Nih nih nih, tak kasih vkook momentnya lagi deh buat yang kemaren pada demo.

Jangan lupa vote / coment setelah baca tulisan abstrak ini 😚

Gomawo!!!!!!! *bow*

Mwo? (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang