Duo Bolot

26 2 3
                                    

Gue udah pernah cerita tentang betapa bolotnya Ratnang di chapter sebelumnya. Tapi kali ini gue akan menceritakan tentang kebolotan yang jauh lebih akut daripada Ratnang.

Mungkin kalian pernah dengar sosok ini di chapter sebelumnya, panggil saja dia Aliza. Perempuan kelahiran 2001 ini kalau dijelaskan secara fisik, tingginya sama seperti gue. Dengan kulit gelap.

Singkatnya, Aliza ini melengkapi kebolotan yang ada pada Ratnang. Sebut saja mereka duo bolot.

Pernah suatu hari gue, Pida, dan Aliza ikut Buka Bersama di daerah Halim bareng 2 orang anak Jaksel. Sebut saja namanya Shafira dan Dita. Kami semua kumpul dirumah Dita, nunggu azan maghrib sambil nonton film.

Sebelumnya kami sudah membeli beberapa kaset, tapi sayangnya nggak terbaca di laptop Dita. Akhirnya kami streaming dengan film yang sama.

Wait a hell second, tau gitu buat apa beli kaset ya?

Tapi, karena Aliza ada urusan mendadak jadi pulanglah dulu dia sebentar, berhubung rumahnya dekat juga. Dan saat balik kerumah Dita, kami semua sudah terpaku pada layar laptop yang menayangkan film SAW III.

Aliza yang langsung tiduran disebelah kiri gue langsung bertanya,

"Kasetnya udah bisa kacit?"

"Ngga bisa ja, ga kebaca"

"Ohh, terus ini nonton apa?"

"Nonton SAW III"
Nggak lama, dia ngeraba-raba bungkus kaset yang tergeletak disebelah laptop.

"Lah ini kasetnya disini kacit?"

"Iya ini streaming, pan kasetnya kaga bisa ja."

"Ohh streaming. Film nya judulnya apa?"

"SAW III ja!"

"Loh bukannya kasetnya gakbisa!?"

"KAN STREAMING!!!" Gue mulai kesal.

"Trus streaming film apaan?"

"FILM SAW III JA!"

"Lah katanya kasetnya kaga bisa!?"

Kemudian terdengar backsound lagu 'Peterpan - Menunggumu' dibagian klimaksnya.

AKUUUU... MENUNGGUMUUU.. MENUNGGUMUUUU.. MENUNGGUMUUUUUU...

MATIIII... DIDEPANKU... DIDEPANKUUUUU.. DIDEPANKUUU.. OH.. AaaaAAAAAaaahh.. AaaAAAAaaaAAAAHHHH..

Sekesal itu.

---
@lcitragustin

Ngeselin sih, tapi...Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin