Taehyung berjalan kesana kemari menunggu rombongan keluarganya di depan pelataran gedung yang akan dijadikan tempat resepsi pernikahan kakaknya. Atas permintaan ayahnya, sengaja ia harus datang lebih awal untuk memastikan segala persiapannya. Hari ini hari pernikahan kakaknya tapi semenjak kedatangannya ke Daegu ia belum bertemu kakaknya sama sekali. Mungkin kakaknya akan mengira adiknya sudah tidak peduli dengannya dan tidak akan datang ke pernikahannya. Mungkin. Tapi, Taehyung lebih tidak peduli dengan masalah itu.
"Mereka jadi menikah atau tidak," dengus Taehyung, menghentak-hentakan kakinya di tanah.
Ia akan merogoh ponsel di saku celana bahannya saat melihat beberapa tamu undangan mulai berdatangan dan menghampirinya.
"Kim Taehyung," kata salah satu dari tamu undangan itu lalu mereka menyalami Taehyung.
"Dimana pengantinnya?"
Taehyung tersenyum canggung, ia akan menuntut kakaknya setelah ini.
"Ah, mereka dalam perjalanan kemari," jawab Taehyung, ia menyunggingkan senyum perseginya, "Permisi."
Taehyung berjalan menjauh dari para tamu undangan. Kali ini ia benar-benar mengeluarkan ponselnya. Berjalan mondar-mandir di tepi jalan menunggu sambungannya terhubung, "Cepat angkat... Sialan kau... Ce-Halo?"
Sebuah mobil sedan putih dengan hiasan bunga di depannya berhenti tidak jauh dari tempat Taehyung berdiri diikuti dengan tiga mobil berwarna hitam di belakangnya. Ia mematikan sambungannya, memasukan ponselnya kembali ke saku celana lalu berjalan mendekat ke arah mobil putih. Membukakan pintu mobil, dan seseorang yang ditunggunya keluar dari dalam mobil.
"Oh, Hyung. Kenapa lama sekali?"
Kim Seokjin, kakaknya langsung memeluk Taehyung yang memasang wajah masam.
"Kau tidak merindukan hyungmu, eoh?"
Taehyung meninju lengan kakaknya yang masih memeluknya pelan, membuat pelukan kakaknya terlepas, "Ah, Hyung hentikan, mereka menunggumu."
Seokjin tertawa melihat tingkah adiknya. Sementara Taehyung menatapnya geram.
Apanya yang lucu?
Hari ini kakaknya akan melepas masa lanjangnya. Menikah dengan seorang gadis yang juga Taehyung cintai. Tidak, tidak lagi setelah Taehyung bertemu kembali dengan gadis yang ia kagumi tujuh tahun yang lalu. Gadis yang selalu membuat dadanya berdesir hanya karena melihatnya menari. Jadi, kakaknya bukan saingannya lagi. Dan ia tidak perlu bunuh diri hanya karena gadis yang ia cintai menikah dengan orang lain. Mereka tidak perlu canggung lagi bertemu satu sama lain. Dan Taehyung tidak perlu merasa bersalah karena takut menghancurkan pernikahan kakaknya.
.
.
.
.
.
🍃
.
.
.
.
.Beberapa tamu undangan sudah berdatangan. Beberapa sudah menempati tempat duduk yang disediakan, beberapa lagi masih berdiri, asik mengobrol dengan karibnya dan menikmati jamuan yang di sediakan.
Taehyung bersama ayahnya berdiri di depan pintu utama menyalami tamu undangan yang hadir. Untuk Taehyung itu adalah pekerjaan yang membosankan. Terlebih lagi ia tidak banyak mengenali sebagian besar tamu undangan yang hadir. Taehyung lebih memilih berada di dapur membersihkan dan menyusun gelas-gelas yang akan dibawa ke deretan meja jamuan. Apalagi saat ayahnya bertemu dengan rekan bisnisnya. Ayahnya akan mengabaikannya, memilih mengobrol dengan rekannya. Di dalam hatinya Taehyung menyumpahi dirinya sendiri. Kenapa ia harus berada di posisi ini.
"Abeoji," panggil Taehyung.
Sial. Ayahnya mengabaikannya. Bahkan berjalan menjauhinya saat tadi seseorang yang seumuran dengan ayahnya datang dan bersalaman dengan ayahnya. Taehyung memperhatikan dua punggung yang perlahan-lahan menjauhinya lalu hilang diantara kerumunan para tamu undangan. Ia mengehela napas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AKAN DIREVISI] SOMEBODY TO LEAN ON • KTH
Fanfiction[completed] Butterfly effect adalah istilah dalam Teori Chaos yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal" di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam k...